Home / Romansa / Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku / [S-2] Bab 88. Rencana Licik Nina

Share

[S-2] Bab 88. Rencana Licik Nina

Author: Kak Gojo
last update Huling Na-update: 2025-06-14 14:09:34

“Hei, Pak Derren! Kamu beneran mabuk?” tanya Nina memastikan. Dia masih menahan tubuh Derren yang hampir terhuyung ke lantai. Derren yang diajak bicara itu hanya memamerkan senyum nyengirnya.

“Ihh, pake nyengir segala! Apa dia gak sadar kalau tubuhnya berat banget?!!” omel Nina. Dia pun meminta bantuan kepada si bartender untuk membawa Derren keluar dari bar menuju parkiran.

“Emangnya Nona kenal sama Tuan ini?” tanya bartender sebelum membantu Nina.

“Jangan banyak tanya, Mas! Cepet bantuin dong! Saya mah gak bisa nahan badan orang ini, berat tau!”

“Kalau gak bisa nahan, hempaskan saja ke lantai,” jawab bartender tanpa beban.

“Lah, kalau dia geger otak gimana? Mas mau tanggung jawab?”

Karena si bartender keras kepala tidak mau membantu, Nina akhirnya terpaksa seorang diri memapah tubuh Derren keluar dari area tersebut. Dia susah payah membawa Derren masuk ke dalam mobilnya.

“Aku harus membawanya ke mana, ya?” gumam Nina saat mereka sudah berada di dalam mobil.

“Bawa saja ke hatimu. Mue
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 91. Pengacara Dadakan

    Kedua polisi mendampingi Bryan keluar dari mobil. Begitu pintu mobil terbuka, para wartawan langsung menyerbu Bryan dengan menyodorkan mic. Banyak kamera yang juga aktif meliput sosok pemeran utama pada hari ini.“Pak Bryan, bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah Bapak merasa gugup?” tanya wartawan.“Apakah Bapak yakin bahwa Bapak akan bebas? Atau malah sebaliknya? Bagaimana dengan pengacara yang turut mendampingi Bapak di pengadilan nanti? Apakah pengacara Bapak itu bisa membela Bapak di depan hakim nantinya?”“Bapak Bryan, menurut Bapak enakan bubur diaduk atau tidak diaduk, Pak?”Dari banyaknya pertanyaan yang dilemparkan wartawan itu, Bryan hanya merespon salah satu. “Saya tim bubur diaduk, Mas. Biar semua komponen rasanya tercampur rata.”Bryan jadi susah bergerak karena dikerumuni oleh awak media. Beberapa polisi pun turut andil untuk menertibkan mereka. “Minggir! Beri jalan!”

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 92. Hasil Sidang

    Bryan lalu mengarahkan pandangannya ke segala penjuru ruangan. Melihat-lihat orang yang hadir di persidangannya ini. Manik matanya terfokus pada William, Derren, dan Darsa.‘Apa kalian yang membuat pengacaraku tidak bisa datang lalu mengirimkan pengacara dadakan ini?’ batin Bryan seraya melemparkan tatapan tajamnya ke arah mereka.Di saat Bryan masih fokus menatap ketiga orang licik itu, tanpa sengaja William juga melirik ke arah Bryan. Tatapan mereka saling bertemu dalam beberapa detik. Ada wajah bersalah yang diperlihatkan oleh William.“Maafkan aku, Bryan. Aku terpaksa melakukan ini. Aku tidak sanggup terus-terusan dibanding-bandingkan denganmu,” gumam William.Sidang pun dimulai. Jaksa penuntut memaparkan bukti-bukti yang mengarah bahwa Bryan-lah pelakunya. Bukti yang kuat dan tentunya sangat sempurna untuk menjadikan Bryan sebagai terdakwa.“Bisa kita lihat pada gagang pisau ini, alat yang digunakan untuk menikam

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 90. Hari Persidangan

    Derren terbangun dengan kepala yang masih pening. Matanya enggan terbuka dengan sempurna padahal jiwanya sudah meronta ingin segera bangkit dari posisi rebahnya. Sinar mentari yang menyelinap dari balik tirai jendela kamar hotel, akhirnya memaksa Derren untuk membuka matanya.Derren memijat pelipisnya saat dia sudah terduduk. Kepalanya begitu sakit dan tenggorokannya terasa kering. Dia masih belum sadar dengan keadaan dirinya saat ini. Namun itu hanya sesaat, karena detik berikutnya Derren langsung terkejut saat mengetahui dirinya ternyata tidak menggunakan pakaian sama sekali.“Woi, apa-apaan ini?” Pandangan Derren menyapu ke seluruh ruangan kamar yang luas itu. Kamar yang tentunya asing di matanya. “Lah, aku di mana ini?”Derren pun berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi kepadanya semalam. Sekilas bayangan pun muncul. “Semalam aku mabuk. Dan sepertinya ada seorang wanita yang entah siapa me

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 89. Seranjang dengan CEO Gila

    “Sudah, sudah. Jangan bahas itu lagi. Tidak mungkin saya melakukan itu sama laki-laki lain. Soalnya suami saya sendiri lebih menggoda.”Riko hanya mengangguk pelan.“Sekarang kamu telanjangin dia! Terus fotoin!” suruh Nina tanpa ragu.“Heh?”“Cepat!”“T-tapi—”“Terus kamu juga buka baju. Jangan lupa pakai wig ini ya!” kata Nina lagi sembari menyerahkan wig rambut panjang berwarna blonde.“Rencana ibu apa?” tanya Riko ingin tau.“Karena si kutu kupret ini sudah menyebarkan fitnah dajjal kepada orang-orang bahwasanya suami saya ini pria murahan, maka dari itu, saya harus membalasnya balik! Saya harus dapatin foto bugil dia! Terus kamu menyamar jadi perempuan dan seolah-olah lagi tidur bareng dia! Dengan foto ini, dia bakalan takut untuk bertingkah. Kalau dia macam-macam, terpaksa saya sebarin foto ini ke sosial media, biar dia tau rasa!”Riko tercengang. Dia tidak menyangka bahwa perempuan anggun seperti Nina ini bisa mempunyai rencana begini.“Intinya fitnah dibalas fitnah!”“Tapi kala

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 88. Rencana Licik Nina

    “Hei, Pak Derren! Kamu beneran mabuk?” tanya Nina memastikan. Dia masih menahan tubuh Derren yang hampir terhuyung ke lantai. Derren yang diajak bicara itu hanya memamerkan senyum nyengirnya.“Ihh, pake nyengir segala! Apa dia gak sadar kalau tubuhnya berat banget?!!” omel Nina. Dia pun meminta bantuan kepada si bartender untuk membawa Derren keluar dari bar menuju parkiran.“Emangnya Nona kenal sama Tuan ini?” tanya bartender sebelum membantu Nina.“Jangan banyak tanya, Mas! Cepet bantuin dong! Saya mah gak bisa nahan badan orang ini, berat tau!”“Kalau gak bisa nahan, hempaskan saja ke lantai,” jawab bartender tanpa beban.“Lah, kalau dia geger otak gimana? Mas mau tanggung jawab?”Karena si bartender keras kepala tidak mau membantu, Nina akhirnya terpaksa seorang diri memapah tubuh Derren keluar dari area tersebut. Dia susah payah membawa Derren masuk ke dalam mobilnya.“Aku harus membawanya ke mana, ya?” gumam Nina saat mereka sudah berada di dalam mobil.“Bawa saja ke hatimu. Mue

  • Pemuas Hasrat Liar Tuan Mudaku   [S-2] Bab 87. Akal-Akalan Bryan

    (FLASHBACK)“Supaya saya bisa membantu Bapak, saya mau tau semuanya dari Bapak. Apa benar Bapak Bryan membunuh Saudari Melissa? Atau Bapak hanya dijebak oleh polisi?” tanya Riko.“Kamu bisa dipercaya, tidak?” tanya Bryan ragu-ragu.“Bisa, Pak.”“Coba ceritakan dulu tentang diri kamu. Karena saya sudah muak dengan orang baru. Dulu saya sempat percaya kepada Pak Darsa. Saya kira dia baik. Eh ternyata, dia tiba-tiba menusuk saya dari belakang,” kata Bryan, merasa trust issue.Riko mengeluarkan berkas dari dalam tas kerjanya. “Silakan dibaca CV saya, Pak. Di sana sudah lengkap dari data diri, pengalaman kerja, dan lain-lain.”Bryan menyimak CV tersebut. “Oh jadi kamu pernah bekerja di perusahaan Pak Heru?”Riko mengangguk pelan. “Iya, Pak.”Bryan mengembalikan CV itu kepada Riko. “Tetap saja saya belum bisa mempercayai orang baru. Saya trauma tau.”Riko menghela napas berat. “Jadi bagaimana saya bisa membantu Bapak kalau Bapak sendiri tidak mau terbuka kepada saya. Saya kan pengacara Bapa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status