Share

Tertangkap Basah

Mata Caca memandang kosong ke arah pintu kepada sosok yang baru saja keluar dari pintu tersebut. Mulut Caca masih menganga. Dengan lutut yang lemas dan goyah, dia sekuat tenaga berdiri dan berjalan menuju pintu. Ditutupnya pintu tersebut dari dalam. Dirinya berbalik arah menyender pada pintu. Lututnya yang lemas tidak mau diajak berjalan. Tubuhnya merosot duduk bersila bersandar pada pintunya.

Badannya membungkuk meringkuk. Tangannya menutupi wajahnya. Tenggorokannya tercekat, seolah-olah menyempit, dan kering. Bahunya naik turun bersamaan dengan tangisannya yang tak bersuara. Air matanya menetes membasahi kedua telapak tangannya.

“Bodoh… Bodoh… Bodoh…”

Tangan kirinya memegangi dahinya. Tangan kanannya sibuk memukuli pahanya. Nafasnya tersengal-sengal tidak beraturan. Dia mengusap air mata dari pipinya. Hidungnya mulai berair. Dia ingin berdiri dan mengambil tisu, namun lututnya masih lemas tidak mau diajak berdiri.

“Kenapa aku tolak ajakan Indra?”

Tangan Caca mengelus-elus dadanya. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status