Ming Wu melihat semua itu dari atas batu yang dia duduki. Kedua matanya melebar begitu dia merasakan keterampilan bela diri yang dilemparkan oleh Hao Li sangat kuat. Dia tidak pernah melihat keterampilan bela diri sekuat itu sebelumnya.
"Apakah mungkin bagi Sekte Macan Hitam untuk memiliki keterampilan bela diri sekuat itu? Terlebih Hao Li hanyalah murid baru, tak mungkin baginya untuk mengakses keterampilan bela diri tingkat tinggi di sana. Lalu darimana dia mendapatkannya?" Ming Wu keheranan.
Dia turun dari atas batu dan menghampiri Hao Li.
"Nak, darimana kau mendapatkan keterampilan bela diri sekuat itu? Aku bisa merasakan energi kuat ketika kau melemparkan serangan," tanyanya. Dia tak bisa menahan rasa ingin tahunya. Dia juga merasakan aura aneh selalu mengelilingi cucunya akhir-akhir ini, dan itu membuatnya tak tenang.
"Kakek?" Hao Li terkejut melihat Ming Wu yang tiba-tiba saja mendarat di depannya. Dia sama sekali tidak mera
Sesampainya di Sekte Macan Hitam, Zhong Ling dan Zhao Er serta beberapa temannya menyambut kedatangannya. Mereka semua telah mencari Hao Li beberapa hari terakhir ini, namun seberapa keraspun mereka mencarinya, mereka tak bisa menemukannya.Asrama yang sebelumnya Hao Li hancurkan sudah kembali diperbaiki, Hao Li kembali tinggal di dalam asramanya. Desainnya tetap sama seperti asrama sebelumnya, tak ada yang berubah.Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintunya, Hao Li bangkit dan membuka pintu. Ternyata orang yang mengetuk pintunya tak lain adalah Penatua Wei."Penatua Wei?""Hao Li, senang melihatmu baik-baik saja. Aku mendengar kabar dari Zhong Ling dan Zhao Er kalau kau menghilang tepat ketika gelombang kekacauan terjadi.""Aku sempat tersesat untuk sesaat, aku juga harus bertarung dengan beberapa binatang buas. Tapi untungnya aku selamat dan telah memulihkan semua lukaku.""Syukurlah. Aku datang kemari untuk memberitahumu
Dia membayangkan dimana namanya sebagai seorang alkemis akan menyebar di seluruh Empat Benua Utama. Namun dia dengan cepat menggelengkan kepalanya, tak ada artinya menjadi seorang alkemis hebat tanpa perlindungan diri yang kuat. Pertama-tama, dia akan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang alkemis sebelum kekuatannya sepenuhnya matang.Hao Li langsung melakukan teknik penyatuan khasiat pil seperti yang Naga Putih katakan. Dalam sekejap, tujuh dari kedelapan pil itu menjadi tak bercahaya, warna ungunya juga mulai pudar, namun satu pil yang tersisa menjadi jauh lebih mencolok daripada sebelumnya. Tidak hanya warna ungunya semakin cerah, terdapat corak indah juga di sekitarnya."Berhasil!"Pil itu dia lemparkan ke dalam mulutnya. Kekuatan spiritual yang berasal dari Pil Pembentukan Pondasi yang dia telah dengan cepat melonjak di dalam tubuhnya, kekuatan spiritualnya meningkat drastis dalam sekejap.Dinding pembatas yang ingin Hao Li ha
Tubuh Ming Tian Lei membeku.Dia tidak mengharapkan Hao Li akan mengajak duel dirinya, meski kekuatannya termasuk jajaran atas di pelataran dalam walau baru masuk sekte, dia tahu dengan pasti dia tak bisa dibandingkan dengan Hao Li yang bahkan bisa mengalahkan kakak seniornya dengan mudah.Ketika dia tak tahu harus berbuat apa, dia tiba-tiba terpikirkan sebuah cara. Tanpa ragu sekalipun, dia langsung menerima ajakan duel Hao Li, "baiklah, kapan pertarungannya?"Hao Li menyunggingkan senyumnya membentuk senyuman sinis, dia kemudian menjawab, "besok, ketika matahari berada di atas kita, di Arena Pertempuran.""Tak masalah, aku menerima ajakan duelmu. Jangan menyesalinya..."Hao Li hanya tersenyum tenang, dia kembali berkata, "apa yang masih kau lakukan di sini? Pergilah, kami tak sepertimu yang selalu bermalasan di dalam sekte. Masih ada beberapa hal yang harus kami urus, melihatmu mengganggu pemandangan kami!" usir nya kepada Ming Tian L
Setelah membersihkan diri, Hao Li dengan seragam sekte yang dipakainya langsung pergi ke Arena Pertempuran. Sejauh kedua mata memandang, dia hanya melihat begitu banyak orang yang mengelilingi Arena Pertempuran, seolah mereka menantikan sesuatu."Mengapa begitu ramai?" gumamnya keheranan.Bola mata biru kristal nya menangkap Zhong Ling, dia menghampirinya, "Zhong Ling, mengapa ramai sekali di sini?"Zhong Ling yang merasa terpanggil segera membalikkan tubuhnya dan melihat Hao Li, "Hao Li? Kau benar-benar tak tahu alasan semua orang berkumpul di sini hari ini?"Hao Li hanya menggelengkan kepalanya pelan."Ini semua karenamu. Setelah kau mengajak Ming Tian Lei untuk duel, seluruh murid pelataran luar ingin melihat bagaimana kau mengalahkan Ming Tian Lei. Reputasi Ming Tian Lei di pelataran luar terkenal karena sifat sombongnya, dia selalu membesar-besarkan masalah kecil yang diakibatkan oleh murid seangkatannya. Ada begitu banyak or
Teriakan para penonton di sisi Arena Pertempuran membuat suasana di Arena Pertempuran semakin ramai. Momen yang akhirnya mereka tunggu, akan segera dimulai.Di tengah Arena Pertempuran, Hao Li dan Ming Tian Lei memulai serangan mereka. Ming Tian Lei adalah orang yang pertama kali melemparkan serangannya, kedua kepalan tangannya dilapisi oleh energi spiritual kuat berbentuk singa api.Sebagai seorang kultivator Kondensasi Qi tingkat kelima, kekuatannya tergolong terbaik diantara murid pelataran luar, tapi sayangnya orang yang berhadapan dengannya bukanlah murid biasa, melainkan Hao Li, orang yang sering membuat kegaduhan di dalam sekte.Ming Tian Lei memutar tubuhnya dan menyerang Hao Li. Hao Li dengan sigap langsung menghindarinya, dia memberikan serangan balik berupa pukulan di belakang kepala Ming Tian Lei. Gerakan Hao Li yang begitu cepat tak bisa dilihat dengan jelas oleh semua orang yang ada di sisi arena.Tak ada teknik khusu
"Sialan!" dia tahu tak ada yang bisa dia lakukan selain menyaksikan Ming Tian Lei yang menggila di atas arena.Membiarkan muridnya lebih lama menggunakan khasiat Pil Penguat Tubuh jelas akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi tubuhnya. Dia hanya menggunakan Hao Li sebagai alasan untuk menghentikan jalannya pertandingan."Anak itu sangat jenius. Aku yakin dia akan berada di posisi yang sama sepertimu atau bahkan lebih jika dia diberi kesempatan! Ming Tian Lei hanya akan membunuhnya di atas sana!"Wei Chuyan mengerutkan keningnya tak suka, "Penatua Jing berani mengganggu jalannya pertandingan? Penatua harusnya tahu konsekuensinya, bahkan jika saya tak bisa membunuh anda, tuanku yang akan melakukannya."Sementara itu di atas arena, aura Pembentukan Pondasi melonjak dari tubuh Ming Tian Lei. Kini kekuatannya bisa dengan mudah menyeimbangi serangan kultivator tahapan Pembentukan Pondasi."Hahaha! Hao Li, hari ini kau akan mati di
Kemenangan yang diraih oleh Hao Li membuat seluruh arena menjadi riuh. Kekuatan Hao Li yang luar biasa membuat semua murid pelataran luar bahagia, setidaknya satu orang jenius berasal dari pelataran luar akhirnya muncul.Wei Chuyan menatap pria kecil di tengah arena dengan tatapan rumit. Dia mengingat masa-masa emasnya kala itu, di usianya yang ke-14, dia hanya berada di tahapan Kondensasi Qi tingkat kesembilan, jauh dari sebanding dengan Hao Li yang sekarang."Dengan kekuatannya itu, dia bisa menjadi murid Tuan Besar. Tampaknya akan ada riak gelombang di dalam sekte. Beberapa kekuatan yang memusuhi Sekte Macan Hitam juga tak akan tinggal diam melihat ada jenius lain muncul di dalam sekte, mereka akan berusaha menarik Hao Li ke perguruan mereka atau membunuh anak itu..." gumamnya.Dia mengingat masa-masa dimana tuannya yang merupakan Pelindung Sekte harus turun tangan untuk mengusir sekelompok orang yang ingin membunuhnya. Tingkat kejeniusan ya
Wanita itu melambaikan tangannya, gulungan kertas seketika muncul di tangannya. Dia menyerahkan gulungan itu kepada Hao Li. Hao Li membuka gulungan itu perlahan, di dalamnya terdapat lukisan yang sudah lumayan pudar warnanya, meski begitu keindahan objek yang dilukis tetap terlihat jelas. Seorang wanita memakai jubah biru muda tengah menggendong anaknya terlihat di dalam lukisan itu. Pepohonan dan kupu-kupu yang dilukis juga seolah menggambarkan betapa bahagianya kedua orang itu. Entah mengapa, hati Hao Li langsung sakit ketika melihat lukisan di dalam gulungan itu. Dia mengusap kertas itu pelan, tak terasa air matanya menetes begitu saja membasahi kertas itu. "Wanita di dalam lukisan itu adalah ibumu sekaligus adikku, Yu Jing Xi. Dan bayi itu adalah kau. Lukisan itu adalah hal terakhir yang Ibumu berikan padaku sebelum meninggalkan klan Yu di kota Kekaisaran. Aku telah mencarimu selama ini karena aku sama sekali tak menemukan dirimu ketika