Beranda / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Bersiap Untuk Babak Kedua Perburuan Roh

Share

Bersiap Untuk Babak Kedua Perburuan Roh

Penulis: Aspasya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-29 07:00:23

Jian Wei memimpin mereka mendekati lokasi jejak roh terdekat. Langkah-langkah mereka nyaris tak bersuara, seolah menyatu dengan hembusan angin dingin yang menyelusup di antara celah-celah tebing. Beberapa roh dikenal sangat peka terhadap suara, bahkan sekadar desir angin pun bisa membangkitkan kewaspadaan mereka.

"A Xue, gunakan Bīng Suǒ Shù untuk memperlambat pergerakannya," bisiknya lirih. "Jejak energinya akan lebih lama bertahan dan memudahkan kita melacaknya."

Jian Xuě tanpa ragu menghunus pedangnya, Bīng Xīn Shèng Jiàn, pedang suci hati es yang berkilauan di bawah cahaya samar. Dengan satu gerakan ringan, udara di sekitar mereka mendadak terasa jauh lebih dingin. Teknik Bīng Suǒ Shù pun dilepaskan, menciptakan embusan es yang membekukan area sekitar tanpa menimbulkan suara.

"Dia masih berada di dalam gua sempit itu," ucap Jian Xuě pelan.

Jian Wei mengangguk. "Baiklah! Kita harus segera menguncinya!" ujarnya, tetap dalam bisikan. Ia menoleh k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Penakluk Sihir Iblis    Kematian Yīnlǜ Shengzhe Dan Janji Yuè Tiānyin

    Kabut tipis melayang di antara reruntuhan Kediaman Aroma Wisteria. Kepulan asap masih mengudara dari bangunan-bangunan yang terbakar. Perpustakaan yang menyimpan ribuan gulungan pengetahuan kultivasi musik kini tinggal puing dengan lembaran-lembaran yang hangus beterbangan tertiup angin. Aula-aula megah yang dulu berdiri dengan gagah kini runtuh menyisakan pilar-pilar patah. Taman-taman indah tempat para murid berlatih harmoni alam kini porak poranda, tanaman obat langka hancur terinjak-injak.He Yun Dàshī terbaring di sudut Aula Timur dengan tubuh penuh luka, beberapa murid senior mengitarinya, berusaha memberi pertolongan. Kondisi Yīnlǜ Shengzhe tidak lebih baik. Kultivator-kultivator muda berlarian ke sana kemari dengan wajah panik, mencari kerabat atau teman yang masih hidup.Di tengah kekacauan ini, Yuè Tiānyīn berdiri di depan Gerbang Kediaman Aroma Wisteria. Tubuhnya tegak meski berlumuran darah, tangan kanannya mencengkeram gagang p

  • Penakluk Sihir Iblis    Perpisahan Di Qīng Mù Zhúlín

    Sinar matahari pagi menembus pepohonan bambu, menciptakan pola-pola cahaya yang menari di atas tanah lembab. Embun masih menggantung di ujung-ujung daun bambu, berkilauan seperti mutiara kecil saat terkena cahaya. Di tengah keindahan alam yang tenang ini, sebuah gundukan tanah baru dengan dupa yang masih mengepul berdiri sebagai pengingat akan kesedihan yang baru saja terjadi.Huànyǐng berlutut di depan makam Qing Ménzhǔ, memberi penghormatan terakhir pada orang yang telah turut melindunginya selama ini. Di samping makam itu, beberapa gundukan tanah lain berbaris rapi—anggota klan Qing dan Sekte Gerbang Sembilan Kuali yang tidak berhasil lolos dari serangan Bìxiāo Tiěwēi.Qing Yǔjiā berdiri dengan wajah pucat, matanya sembab tetapi tak lagi menangis. Tangisnya telah habis semalaman. Yang tersisa kini hanyalah ketegaran yang dipaksakan—ketegaran seorang putri klan yang harus memimpin sisa-sisa keluarganya. Di sampingnya, Qing Héng Zhì menata

  • Penakluk Sihir Iblis    Perenungan Di Ujung Jurang 2

    Mo Yan menatap langit malam sebelum melanjutkan, suaranya sarat dengan kesedihan yang dalam."Kaisar Yǔhàn sangat takut terhadap ramalan langit karena ia tahu itu akan tetap terjadi padanya. Ia telah melakukan kesalahan sejak awal... dan akan berakhir dengan kesalahan. Sayangnya, kesalahannya itu harus ditanggung seluruh Bìxiāo."Huànyǐng menunduk, air mata kembali menggenang di pelupuk matanya. "Jadi ini semua sia-sia? Semuanya akan tetap hancur meski aku tak pernah dilahirkan?"Mo Yan meletakkan tangannya di bahu Huànyǐng. Sentuhan ringan tetapi penuh kekuatan. "Tidak ada yang sia-sia dalam takdir, Huànyǐng. Kau dilahirkan dengan tujuan. Dan mungkin, tujuan itu bukanlah untuk menyebabkan kehancuran, melainkan untuk memperbaiki apa yang telah rusak."Huànyǐng menatap Mo Yan, tidak mengerti sepenuhnya maksud ucapannya. Rasa bersalah masih begitu kuat mencengkeram hatinya."Kelak kau akan tahu..." Mo Yan melanjutkan, matanya memancarkan ke

  • Penakluk Sihir Iblis    Perenungan Di Ujung Jurang 1

    Huànyǐng terus berlari menerobos hutan bambu, tak lagi peduli ke mana langkahnya membawanya. Setiap batang bambu yang ia lewati seolah menertawakan kepedihannya. Angin malam yang dingin membelai wajahnya yang basah oleh air mata, namun tak mampu mendinginkan bara amarah dalam hatinya. Dalam kegelisahan dan amarah yang berkecamuk, ia tiba di ujung jurang, tempat di mana langit malam terasa begitu luas tetapi juga begitu kosong. Bulan setengah lingkaran mengintip dari balik awan kelabu, seolah tahu bahwa sinarnya tak dibutuhkan malam ini. Ia berteriak sekeras-kerasnya, suara yang menggema jauh ke lembah di bawahnya. "A TIE! DA GĒ! LÉI! NIANG! CHÉNXĪ!" Ia jatuh berlutut, tubuhnya bergetar dalam kesedihan yang tak tertahankan. Jari-jarinya mencengkeram tanah hingga buku-buku jarinya memutih. Es tipis mulai terbentuk di sekitar tempatnya berlutut, menjalar perlahan seperti tanga

  • Penakluk Sihir Iblis    Kehancuran Yang Tak Terhindarkan

    Suara gemerisik bambu yang terbelah membuat Huànyǐng menoleh tajam. Jantungnya berdegup kencang, bersiap menghadapi pasukan Bìxiāo Tiěwēi yang mungkin telah melacak mereka. Namun, yang muncul dari balik kegelapan adalah sosok-sosok berjubah hitam dengan rambut putih yang khas, anggota Sekte Pedang Iblis.Huànyǐng hampir saja tersenyum lega, hingga matanya menangkap pemandangan yang membuat darahnya seolah membeku. Di tengah rombongan, beberapa orang membawa tubuh yang tak berdaya. Qing Ménzhǔ terbaring dengan luka menganga di dada, darah merembes membasahi jubahnya yang kini hampir tak berwarna lagi. Napas tipis tersengal keluar dari bibirnya yang pucat."A TIE!"Jeritan Qing Yǔjiā membelah keheningan malam, begitu menyayat hingga burung-burung malam beterbangan ketakutan dari pepohonan. Gadis itu berlari dengan langkah terhuyung, diikuti Qing Héng Zhì yang wajahnya telah kehilangan segala warna."Tidak

  • Penakluk Sihir Iblis    Pertemuan Tak Terduga

    Huànyǐng dan Yu Shi jatuh ke tanah dengan bunyi debam keras, tepat di tengah hutan bambu yang sunyi dan gelap. Debu dan dedaunan kering berterbangan akibat hantaman tubuh mereka."AAAAAH!" Huànyǐng berteriak panik saat mereka terjun bebas dari ketinggian.Yu Shi hanya menggerutu kesal di tengah kejatuhan mereka. "Bocah bodoh, kau kan bisa menggunakan pedang atau serbuk roh agar tidak terjatuh ke tanah!"Huànyǐng akhirnya tersadar, tetapi sudah terlambat. Mereka telah mendarat dengan sangat tidak mulus. Yu Shi yang lebih dulu menyentuh tanah, sementara Huànyǐng jatuh menimpa tubuhnya."Sungguh tidak elegan sama sekali..." keluh Yu Shi dengan nada getir, tubuhnya kembali mengecil menjadi kucing biasa. "Kultivator macam apa yang jatuh dari langit seperti karung beras?"Huànyǐng bangkit dengan susah payah, meringis menahan nyeri di sekujur tubuhnya. "Maafkan aku, Yu Shi. Aku terlalu ...."Kata-katanya terhenti ketika suara gemerisik

  • Penakluk Sihir Iblis    Bocah Bodoh Dan Tidak Peka

    Langit malam membentang luas, bertabur bintang yang menjadi saksi bisu kekacauan di bawahnya. Shén Wu Gǔ, Lembah Kabut Suci, masih jauh di depan mata. Huànyǐng memeluk erat tubuh Yu Shi yang kini telah berubah wujud. Tidak lagi sebagai kucing kecil yang malas-malasan di bantal sutra, melainkan sosok besar dengan bulu putih berkilauan tertimpa cahaya bulan, menyerupai makhluk mistis dari legenda kuno.Cukup besar untuk ditunggangi Huànyǐng.Angin malam menerbangkan jubah biru Huànyǐng saat mereka melintasi hutan-hutan gelap dan lembah-lembah sunyi. Hatinya masih berdarah mengingat Kediaman Aroma Wisteria yang kini tak lebih dari puing dan abu. Ingatan tentang Tiānyīn yang berdiri sendirian di tepi sungai masih membayang jelas.Huànyǐng mengeratkan pelukannya pada bulu Yu Shi, menenggelamkan wajahnya dalam kehangatan yang mengejutkan."Yu Shi, ternyata bulumu empuk dan lembut ..." gumamnya pelan.

  • Penakluk Sihir Iblis    Perpisahan Di Air Terjun Lanluo

    Tiānyīn membawa Huànyǐng menembus hutan wisteria yang mengelilingi Sekte Musik Abadi, terbang dengan kecepatan yang hanya bisa dicapai oleh kultivator tingkat tinggi. Udara dingin malam menerpa wajah mereka saat keduanya menyusuri jalan setapak menuju Air Terjun Lanluo di bagian terdalam Sungai Ungu Gelap.Suara gemuruh air terjun semakin jelas terdengar. Bulan separuh menerangi permukaan air yang berkilauan, menciptakan refleksi cahaya yang menari-nari di bebatuan sekitar air terjun.Tiānyīn berhenti di tepi sungai, melepaskan tangan Huànyǐng. Ia mengambil Tiānyin Guqin dari balik punggungnya, meletakkannya di atas batu datar, lalu mulai memainkan melodi halus namun dalam.Setiap petikan senar terdengar bagai panggilan, bukan untuk manusia, melainkan entitas yang lebih tinggi.Permukaan air beriak, cahaya biru kehijauan muncul dari kedalaman sungai. Sosok berbulu putih muncul dari balik kabut air. Mata

  • Penakluk Sihir Iblis    Kediaman Aroma Wisteria Dalam Mimpi Buruk

    Tiānyīn dan Huànyǐng bergegas meninggalkan Zǐténg Lán, berlari menyusuri jalan setapak berbatu yang menghubungkan kediaman pribadi dengan Kediaman Aroma Wisteria. Kabut tipis yang biasanya menyelimuti taman kini bercampur dengan asap pekat.Saat tiba di Aula Harmoni, pemandangan yang menyambut mereka bagai mimpi buruk. Murid-murid Sekte Musik Abadi tengah bertarung melawan pasukan berbaju hitam dengan sabuk bes, Bìxiāo Tiěwēi, pasukan khusus kekaisaran yang terdiri dari kultivator-kultivator terlatih."Mereka masuk dari gerbang utama," jelas salah satu murid yang berlutut menahan luka di bahunya. "Yīnlǜ Shengzhe dan He Yun Dàshī tengah bertahan di Paviliun Nada Perak."Tiānyīn mencabut Xīn dari sarungnya. Pedang bercahaya kebiruan itu berkilau tertimpa cahaya, aura dinginnya menyebar di udara. Tanpa kata-kata, ia melompat ke tengah pertempuran, gerakan pedangnya begitu cepat hingga meninggalkan jejak cahaya biru di udara.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status