Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Yāo Māo (Kucing Iblis Betina) 2

Share

Yāo Māo (Kucing Iblis Betina) 2

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-02-11 15:00:14

Di tengah keheningan itu, Mo Chen tetap tidak bergeming. Wajahnya tetap datar, tanpa tanda ketakutan sedikit pun. Matanya tetap terfokus pada makhluk yang perlahan mendekat, makhluk dengan aura gelap yang menggetarkan seluruh dunia sekitarnya. Cakar-cakar Yāo Māo yang panjang dan berkilau, siap menghujamkan sengatan maut. Suasana semakin berat, seolah nafas alam terhenti sejenak.

"Dasar Iblis!" Sebuah benda berkilau melesat begitu cepat, menghantam lengan makhluk itu. Pedang Zhenhun milik Ling Zhì menyambar dengan kekuatan dahsyat, membuat Yāo Māo terpelanting mundur. Cakar-cakar tajamnya merayap di udara, menciptakan kilatan cahaya yang mengintimidasi.

Yāo Māo menggertakkan giginya. Sorot matanya yang merah membara kini dipenuhi kebencian yang tak terhingga. Tubuhnya melesat, menyerang dengan kecepatan yang mengaburkan pandangan. Para kultivator segera maju, pedang-pedang mereka berkilau, siap menghadapi serangan maut dari makhluk yang menyerupai iblis itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Di Yè Níng Cūn 3

    Cahaya fajar yang merah keemasan mulai menyusup masuk melalui celah jendela kayu, menandai dimulainya hari baru di Yè Níng Cūn. Tiānyin membuka mata dengan perlahan, tubuhnya bergerak dengan presisi yang telah menjadi kebiasaan selama bertahun-tahun. Seperti dua puluh tahun yang lalu, dia selalu terbangun di pagi buta, saat dunia masih terbungkus keheningan dan udara masih dingin menyentuh kulit.Di sampingnya, Huànyǐng masih tertidur pulas dengan wajah damai. Helai rambut hitamnya tergerai menutupi sebagian pipi, napasnya teratur dan tenang. Pemandangan ini mengingatkan Tiānyin pada masa-masa di Zǐténg Ju dan Zǐténg Lan, ketika mereka masih remaja dan sering tertidur di tempat yang sama setelah berlatih hingga larut malam."Jiàn Yi," panggilnya dengan suara lembut, tangannya bergerak hati-hati menyentuh bahu Huànyǐng.Huànyǐng hanya menggeliat pelan, bibirnya bergumam tidak jelas. "Chénxī... aku masih mengantuk..." keluh

  • Penakluk Sihir Iblis    Di Yè Níng Cūn 2

    Cahaya bulan yang menyeruak masuk melalui celah jendela kayu memberikan penerangan lembut di dalam ruangan sederhana itu. Keheningan malam hanya dipecah oleh suara napas teratur dari dua kultivator yang tengah bermeditasi.Sudah hampir dua shichen berlalu sejak mereka mulai bermeditasi. Tiānyin duduk bersila dengan postur sempurna, punggungnya tegak lurus seperti bambu yang tidak pernah tunduk pada angin. Energi spiritual mengalir stabil di dalam tubuhnya, mengatur ulang qi yang terganggu akibat pertarungan dengan roh tadi.Di sampingnya, Huànyǐng juga duduk dengan posisi yang sama, namun energi spiritualnya terasa tidak se-stabil milik Tiānyin. Sesekali alis pemuda itu mengerut halus, pertanda dia sedang bergulat dengan sesuatu di dalam dirinya.Lama-kelamaan, tubuh Huànyǐng mulai condong ke samping. Kepalanya yang awalnya tegak perlahan-lahan miring hingga akhirnya terantuk lembut di bahu Tiānyin.Sentuhan ringan itu membuat Tiānyin keluar dari

  • Penakluk Sihir Iblis    Di Yè Níng Cūn 1

    Ruang tamu yang luas dipenuhi aroma teh melati yang harum. Tiānyin duduk dengan postur tegap di kursi kayu mahoni yang diukir indah, sementara Huànyǐng dengan santai bersandar di sampingnya, sesekali meraih kue kering yang tersaji di atas meja bundar. Tuan Ma, pemilik rumah yang telah memperkenalkan diri sebelumnya, tidak berhenti menuangkan teh hangat ke dalam cangkir porselen putih bermotif naga. Wajahnya masih menampakkan kelegaan yang mendalam setelah roh mengerikan itu berhasil disegel. "Gōngzǐ, hidangan ini mungkin tidak sebanding dengan santapan di Kediaman Aroma Wisteria, tetapi ini adalah yang terbaik yang bisa kami sajikan," ujar Tuan Ma dengan penuh hormat, tangannya sedikit gemetar saat menuangkan teh. Huànyǐng mengangkat cangkirnya dan menyeruput teh dengan perlahan. "Ini sangat enak, Tuan Ma. Terima kasih atas keramahannya." Di sudut ruangan, para yunior duduk dengan sikap kaku dan formal. Mata mereka sesekali

  • Penakluk Sihir Iblis    Undangan Dari Pemilik Rumah

    Keheningan yang menyelimuti halaman rumah megah itu tiba-tiba terpecah oleh suara pintu kayu yang berderit. Satu per satu, pintu-pintu di komplek bangunan yang mewah itu terbuka dengan perlahan, seakan pemiliknya masih ragu untuk keluar.Kemudian, seperti air bah yang jebolkan bendungan, orang-orang berhamburan keluar dari berbagai sudut bangunan. Mereka berlarian dengan wajah lega namun masih dipenuhi ketakutan sisa, mata mereka sesekali melirik ke arah tempat roh itu tadi bertarung.Seorang pria paruh baya berpakaian berkualitas tinggi keluar paling depan. Jubah sutra biru tuanya yang meski agak kusut masih menampakkan kemewahan, menandakan bahwa dia adalah pemilik rumah ini. Tanpa ragu, dia langsung berlutut di hadapan Tiānyin dan Huànyǐng dengan penuh hormat."Gōngzǐ, terima kasih telah menyegel roh itu!" serunya dengan suara bergetar karena kelegaan. "Kami sudah terjebak di dalam rumah selama berhari-hari, tidak bera

  • Penakluk Sihir Iblis    Pedang Móhéng Jiàn

    "Chénxī," Huànyǐng bergumam pelan, suaranya hampir tertelan angin yang bertiup di halaman sunyi itu.Tiānyin mengerti maksud panggilannya. Dengan gerakan yang pelan dan anggun, dia menyimpan guqin ke dalam kantong pundi dimensi yang tergantung di pinggangnya. Mata birunya tidak pernah lepas dari roh yang berdiri di hadapan mereka.Sementara itu, roh tersebut menatap kipas di tangan Huànyǐng dengan pandangan yang sulit diartikan. Pedang hitamnya masih terangkat, ujungnya mengarah pada kipas yang menghalangi jalur serangannya menuju Tiānyin. Ada kilatan aneh dalam mata merahnya—seakan mengenali sesuatu.Tanpa bersuara, roh itu menggerakkan pedangnya dengan gerakan pelan namun mematikan, kali ini mengarah langsung pada Huànyǐng.Huànyǐng berputar dengan lincah, tubuhnya bergerak seperti dedaunan yang terbawa angin. Kipasnya berkilau ketika digunakan untuk menangkis serangan pedang hitam, menciptakan percik

  • Penakluk Sihir Iblis    Munculnya Yǐng Mó Jiàn Wǔ

    Roh itu tersenyum menyeringai, memperlihatkan gigi yang menguning. Lalu dengan gerakan yang elegan dan lincah, dia mengacungkan pedang hitamnya pada Tiānyin.Dalam sekejap, tubuhnya berputar dan menyerang dengan kecepatan yang mengejutkan. Pedang hitam itu menebas udara, menciptakan jejak energi gelap yang mengerikan.Huànyǐng terdiam memperhatikan gerakan roh tersebut. Jurus pedangnya memang bagus—bahkan sangat bagus untuk ukuran makhluk yang sudah mati. Tetapi sayangnya, yang dia hadapi adalah Yuè Tiānyin, sang Dàoyì Zhenjun. Kultivator yang pernah menghancurkan Lan Tian Gōng dalam sekali jentik saja dengan melodi Penghancurnya yang legendaris.Jurus pedang sekaliber itu sama sekali tidak berarti bagi Tiānyin.Dengan denting guqin yang tajam dan presisi, roh itu berkali-kali menderita. Tubuhnya terpental ke berbagai arah, menabrak pohon dan tembok batu. Tetapi dia tetap gigih dan terus bangkit, menyerang Tiānyin dengan semangat yang tidak pernah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status