Beranda / Romansa / Pendamping Sang Alpha / Bab 12: Sama Sekali Bukan Dongeng

Share

Bab 12: Sama Sekali Bukan Dongeng

Penulis: Theresa Oliver
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 15:01:03
"Maaf, tetapi saya harus melakukan ini," Gwen berkata, menatap Lacey takut-takut. "Ini adalah kamar Anda. Alpha Grey menginstruksikan dengan tegas bahwa Anda harus tetap di sini hingga beliau menjemput Anda." Dia menggeleng, menghela napas berat. "Saya sungguh minta maaf."

Lacey mengangkat bahu. "Bukan salahmu, Gwen. Jangan khawatirkan itu. Aku akan memanfaatkan waktuku untuk merapikan ruangan."

Gwen menyunggingkan senyum tulus kepadanya. "Ketika saya mendengar Anda akan datang, saya membersihkan kamar Anda dengan saksama."

"Kau tahu aku akan datang?" Lacey bertanya, menelengkan kepalanya.

Gwen mengangguk senang. "Ya! Semuanya telah diatur bahkan sebelum Alpha Grey pergi."

Lacey mengernyitkan alisnya karena khawatir. "Jadi, Julien mengatur ini dengan orang tuaku bahkan sebelum dia pergi?"

Mata Gwen kembali melebar. "Saya ... saya ... saya tidak tahu. Yang saya ketahui adalah beliau akan mengunjungi kawanan Anda untuk membawa pulang pasangannya."

Lacey tertawa. "Oh, aku bertaruh Scar pasti tidak senang mendengarnya."

Gwen terkikik dan merendahkan suaranya, menunjuk kamar Lacey. "Akan saya ceritakan di dalam." Jelas sekali dia takut pada Scarlett, dan kemungkinan dia punya alasan yang bagus untuk itu.

Gwen membuka pintu dan ruangan itu berbentuk bulat... dan nyaris sekecil lemarinya di rumah. Ketika melihat kesekelilingnya, Lacey membayangkan dirinya sebagai Rapunzel, terkunci di menara, menunggu Pangeran Tampan-nya. Namun, pangerannya sama sekali bukan pangeran. Lebih seperti Monster dalam kisah Si Cantik dan Si Buruk Rupa.

Lacey duduk di sebuah ranjang berukuran penuh. Setidaknya ranjang itu lebih besar daripada dugaannya, tetapi hampir memakan separuh ruangan dan benar-benar polos. Namun, dia tidak butuh banyak untuk membuatnya senang. Pasangan pilihannya adalah contohnya.

Lacey menepuk ranjang di sebelahnya. "Jadi, ceritakan padaku. Bagaimana Scar bereaksi ketika dia mendengar kabar itu?"

"Yah, dia mengamuk dan memecahkan banyak sekali gelas," Gwen berkata. "Dan dia nyaris memecahkan jambangan mahal sebelum Alpha Julien menghentikannya."

Lacey tertawa. "Sungguh?"

Gwen mengangguk. "Anda seharusnya melihatnya! Sebenarnya itu lucu! Dia seperti anak manja yang tidak dituruti." Dia terkikik, dan kemudian mencondongkan tubuhnya penuh maksud. "Baiklah, saya akan membiarkan Anda beristirahat."

"Bisakah kau memberitahuku cara menuju ruang makan?" Lacey memutar matanya. "Julien memberitahuku agar tidak terlambat."

Senyum Gwen memudar, matanya diliputi simpati. "Maafkan saya, Putri. Namun beliau mengatakan Anda harus tetap di sini sepanjang malam." Kemudian dia kemudian dia kembali merendahkan suaranya. "Namun jangan khawatir. saya akan membawakan Anda sesuatu untuk dimakan, bahkan jika saya harus menyelundupkannya untuk Anda."

Lacey mengangguk. "Terima kasih, aku akan berpura-pura kau tidak mengatakannya."

"Oh, saya mohon jangan beritahu ini pada sang Alpha!" Gwen memohon. "Beliau akan menyalahkan saya! Saya tidak mau dikurung di ruang bawah tanah lagi!"

Alis Lacey terangkat nyaris hingga ke garis rambutnya. "Sungguh?"

Gwen mengangguk, matanya membesar.

Lacey menepuk tangan gadis itu. "Gwen, Aku berjanji padamu. Tidak akan ada yang mengurungmu di ruang bawah tanah lagi... selama aku ada di sini."

"Oh! Terima kasih, Nyonya!" Gwen menarik Lacey untuk memeluknya, tetapi segera melepaskannya begitu menyadari apa yang tidak sengaja dia lakukan. "Oh! Saya benar-benar minta maaf!"

Lacey mengibaskan tangan santai. "Oh, jangan khawatir soal itu," dia berkata sambil menelengkan kepala. "Tapi kau serius? Tentang dikurung di ruang bawah tanah?" Kalimat itu lebih seperti pernyataan dibanding pertanyaan.

Gwen mengangguk dengan semangat.

"Yah, serahkan saja itu padaku," kata Lacey. "Aku akan pergi makan malam. Dan jika boleh, aku perlu berpakaian."

"Oh!" Gwen bangkit dari tempat duduknya, mengejutkan Lacey. "Apa Anda ingin dibantu?"

"Astaga, tidak! Namun terima kasih." Lacey tertawa, menyadari butuh waktu untuk terbiasa dengan gaya hidup ini. "Jangan khawatir! Aku tidak akan menggigit kepalamu hingga copot...." Gwen mengangguk, tersenyum. "Hari ini." Senyum pelayan itu langsung pudar. Kemudian Lacey tertawa terbahak-bahak. "Aku hanya bercanda denganmu!" Dia mencondongkan tubuh, merendahkan suaranya. "Tetaplah bersamaku dan kau tidak akan ketakutan lagi. Gwen, kau tidak bisa hidup seperti itu."

Gwen mengangguk dan membalas senyumnya ketika dia menekuk lutut sedikit, kemudian bergegas keluar pintu.

Lacey mengamati pakaian-pakaiannya yang masih berada di koper, kemudian mengeluarkan gaun lungsuran tanpa lengan berwarna merah cerah yang menjuntai hingga lantai. Itu gaun lama, tetapi masih tampak bagus. "Tentu saja! Kenapa tidak?"

***

Setelah Lacey berpakaian, dia menatap cermin setinggi badan, puas akan usahanya. Kemudian dia menjepit rambutnya ke atas, tahu bahwa Julien lebih menyukainya digerai. Dia mengenakan satu-satunya sepatu formal yang dia miliki, sepasang sepatu hak hitam, yang membuatnya terlihat lebih tinggi. Ketika dia siap, dia membuka pintu dan menuruni tangga.

Di lantai paling bawah, Gwen melihatnya dan tertegun.

"Gwen, di mana ruang makan?" Lacey pura-pura berbisik.

Gwen menyeringai kemudian berbisik, "Ke lorong bawah lalu belok kanan."

"Terima kasih." Lacey merasa dia mengendap-ngendap hanya untuk makan malam. Kemudian dia mengingatkan dirinya sendiri. Dia berjanji pada dirinya tidak akan was-was kepada siapa pun... dan terutama kepada calon pasangannya. Jadi, dia menegakkan bahunya, mengangkat dagunya, dan berjalan masuk.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 100: Belahan Jiwa

    Setahun kemudian ...."Siap?" Ibu Lacey bertanya sambil tersenyum bangga ketika menatap mata Lacey. Setelah Perang Antar Kawanan, Lacey telah menawarkan ibunya untuk tinggal bersamanya, tetapi karena sekarang Camari benar-benar bebas melakukan apa pun yang dia inginkan, dia memutuskan untuk menjadi anggota Kawanan Bayangan, kawanan milik Arkin. Lacey bersyukur ibunya dan Arkin telah saling menemukan kembali ... setelah bertahun-tahun ini. Dan rasanya aneh. Thorn dan Camari selalu khawatir akan mati jika salah satu di antara mereka pergi, tetapi ketika berdiri di hadapannya sekarang, Camari tampak baik-baik saja. Lacey menebak itu karena Ikatan Pasangan di antara mereka telah memudar bertahun-tahun yang lalu. Ada begitu banyak hal yang telah terjadi di antara mereka sebelum Thorn wafat.Namun, Lacey menyingkirkan pikiran tersebut, bertekad untuk tidak membiarkan siapa pun mengacaukan hari ini. Lacey mengangguk. "Ya. Aku siap."Salah satu sudut bibir Camari menyunggingkan senyum. "

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 99: Para Pengawal Ratu Alpha

    Malamnya setelah para Alpha dan keluarganya telah meninggalkan kastel atau beristirahat untuk malam itu, Lacey mempersiapkan diri untuk membicarakan kematian Thorn dan Lynessa pada ibunya."Apa kau ingin aku ikut denganmu?" tanya Julien ketika mereka menuruni tangga. Lacey menggeleng. "Tidak. Aku hanya ingin segera menyelesaikan ini."Julien menariknya hingga berhenti di landasan tangga menuju kamar mereka dan meletakkan kedua tangannya di bahu Lacey, menatap matanya. "Lacey, itu tidak dapat dihindari. Mereka menyerangmu. Ingat itu." Kemudian pria itu menghela napas panjang. "Kalau kau tidak melawan mereka, mereka akan membunuhmu. Itu adalah perlindungan diri."Lacey mengangguk. "Ya, aku tahu. Namun, itu tidak membuatnya menjadi lebih mudah."Julien mengangguk paham. "Beri tahu aku kalau kau membutuhkanku."Namun, Lacey menarik pria itu mendekat. "Julien, aku bangga padamu malam ini. Kau adalah Alpha Tertinggi yang luar biasa. Kau bukan hanya memikirkan kawananmu, tapi jug

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 98: Keluarga, Bagian 2

    Lacey menghela napas, berpikir. "Julien, aku akan jujur padamu."Pria itu mengelus tangannya dengan ibu jarinya. "Ya, silakan."Lacey mengangguk, lalu menatap matanya. "Roth sangat jahat padaku ketika kami tumbuh bersama. Bukan hanya dia, tapi juga seluruh saudaraku dari Thorn dan ibuku. Kau sudah tahu itu." Dia menggigit bibir bawahnya lalu melepaskannya. "Namun, menurutku satu tahun bukanlah permintaan yang besar untuk membuktikan kesetiaannya padamu, dan padaku." Dia meletakkan tangannya di atas tangan Julien, menggenggamnya. "Setahun adalah waktu yang cukup untuk membuktikan loyalitas dan kesetiaannya. Lalu setelah setahun, jika dia terbukti tidak pantas, kau bisa mencabut jabatan itu darinya." Lacey menepuk tangan Julien dan menatap matanya. "Beri dia kesempatan. Menurutku dia akan menjadi Alpha yang kuat dan setia, jika diberi kesempatan untuk melakukannya. Terutama karena sekarang Thorn telah tiada."Julien mengangguk dan mengecup tangannya juga. "Kau adalah wanita yang bi

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 97: Keluarga, Bagian 1

    "Terima kasih telah tinggal untuk berbicara denganku," kata Julien pada Roth, Arkin, Seth, dan Chris setelah Alpha-Alpha pergi. Lacey juga tetap tinggal. Sejak pertempuran itu, Julien selalu menyertakannya dalam semua keputusan kawanan, dan mereka telah memimpin Kawanan Bulan Panen bersama-sama sebagai tim. Mereka telah menjadi partner sejati, yang saling menghormati satu sama lain.Julien menghela napas dalam sambil mengambil tempat duduknya. "Aku tidak ingin Alpha-Alpha tahu, jadi aku memutuskan untuk melakukan ini secara pribadi." Kemudian dia menatap Roth. "Roth, aku tahu kau tidak membuat keputusan untuk berpihak pada para serigala rogue dan Rex melawan aku." Jelas sekali, Julien berusaha berprasangka baik kepadanya. "Thorn yang melakukan itu. Namun, kini kau punya kesempatan untuk melakukan hal yang benar."Roth mencondongkan tubuhnya, melipat tangannya di atas meja. "Dan bagaimana Anda ingin saya melakukannya?"Julien menghela napas, kemudian menatap matanya. "Kau harus

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 96: Majelis Para Alpha Kawanan

    Sekitar seminggu kemudian, setelah semuanya telah diatur, Julien mengadakan pertemuan majelis pertama bagi seluruh kawanan di area itu. Dan pertemuan itu mewajibkan seluruh Alpha hadir mengikutinya. Julien menyelenggarakannya di ruang makan kecil yang dihiasi lukisan-lukisan Julien. Meskipun ruang itu jauh lebih kecil daripada aula makan utama, ruangan itu akan cukup untuk pertemuan ini. Lacey telah memastikan bahwa menu makanannya telah disiapkan dengan layak untuk pertemuan itu dan seluruh kawanan diberi ruangan jika mereka memilih untuk menginap. Ketika Chris serta Seth berjalan masuk bersama Arkin, keduanya menjabat tangan Julien ketika pria itu dan Lacey menyambut para Alpha dan pemimpin kawanan di pintu."Julien, aku sangat senang kau melakukan ini," kata Arkin sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh kelompok yang berbeda-beda. "Sudah waktunya kita semua bekerja sama.""Tepat sekali," Julien menyetujui. "Aku benar-benar mengapresiasi kehadiranmu. Ada beberapa hal yan

  • Pendamping Sang Alpha   Bab 95: Dampak

    Lacey menunggu di dalam bangunan bersama seluruh anggota Kawanan Bulan Panen yang lain, semuanya kelelahan akibat pertempuran. "Siapa pun yang memerlukan penanganan medis, segera pergi ke klinik!" "Siap!" teriak seluruh kawanan bersamaan. Mantel-mantel disodorkan ketika mereka berjalan masuk, dalam wujud manusia mereka, juga sebotol air."Biar aku yang menanganinya." Misty berdiri di pintu dan mengecek lengan seorang manusia serigala yang sedang masuk. "Kau. Pergilah ke klinik." Kemudian dia berhenti pada tiga orang manusia serigala muda. "Kalian bertiga terlihat sangat lelah. Apa kalian terluka?""Tidak, Bu," jawab ketiganya kompak. Misty mengangguk. "Bagus. Kalau begitu naiklah ke atas untuk mandi dan beristirahat. Makanan akan segera disajikan di aula makan.""Ya, Bu." Kemudian ketiganya menaiki tangga.Misty menghabiskan waktunya mengarahkan yang lain alih-alih mengurus dirinya sendiri. "Julien!" Lacey berteriak ketika pria itu berjalan memasuki pintu. Dia berda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status