Share

Informasi Awal

elayan mengirim pesanan Rambitan. Dengan cepat pemuda itu menyambar ayam bakar dan digigitnya. Bayu mengangkat tangan kirinya dengan telapak tangan terbuka melengkung diarahkan ke arah ayam bakar dalam genggaman tangan Rambitan. Seketika pada ayam bakar itu tampak satu titik sinar yang terang dan berasap, tidak lama muncul api dan ayam bakar itu terbakar lagi. Rambitan kaget dan mengibas-ngibaskan ayam itu, tapi api sudah terlanjur membesar hingga ayam itu gosong. Rambitan menyiram ayam itu dengan air teh. Tingkahnya yang panik kelihatan lucu sekali. Banyak pengunjung warung lain yang melihatnya tertawa ditahan-tahan, termasuk Bayu.

Rambitan bingung dan malu, dipanggilnya lagi pelayan tadi, “Hei pelayan!! Kau jangan main-main denganku, aku minta ayam bakar bukan ayam yang masih terbakar.”

Pelayan dengan bingung melihat ayam yang gosong dan basah di atas meja. “Tapi tadi kan Tuan sudah memakannya, tidak seperti ini.”

“Aargh kurang ajar! Cepat ganti dan juga tehnya.”

Bayu berbisik, “Ras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status