Share

-20-

Burung-burung itu seperti digerakkan oleh daya sihir. Pekikan dan jeritannya menggema di udara. Kepakan sayap mereka seperti guruh yang membawa badai. Orang-orang seolah berhenti bernapas. Udara tidak terasa dingin pun panas. Angin seakan pempat di bawah kendali kepakan sayap mereka. Endaru ternganga dan menggigil secara bersamaan melihat pemandangan yang aneh itu.

“Mereka datang lagi!” pekik anak-anak yang berlatih kanuragan di depan dengan wajah yang pias.

Suromenggolo yang duduk di amben segera bangkit dan spontan meraih parangnya. Hanya Sentikno yang masih duduk tenang di amben sambil berteleken pada tongkatnya.

“Ada apa ini?” Suro memutar badan dengan kepala terus mendongak ke atas.

Burung-burung itu tidak melintas tetapi berputar-putar hanya di atas bubungan rumah. Beberapa burung terlihat menukik turun dengan cepat dan menyerang beberapa anak-anak yang masih ternganga di pelataran. Mereka menjerit sambil melindungi kepala de

Tias Yuliana

Apakah ini ada kaitan dengan ibu Endaru, ayuk tinggalkan komentar kalian ....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status