Tuan Zun yang membawa pengadil Zwan mulai memeriksa Yang dan Ayahnya. Hanya beberapa menit pengadil Zwan berhasil menemukan penyebab kematian yang sama pada keduanya, satu pukulan keras di perut yang membuat Yang dan Ayahnya mati sedikit mencurigakan baginya.Bekas pukulan yang ada di keduanya bukan seperti pukulan manusia, pengadil Zwan sendiri masih belum yakin dengan yang dipikirkannya saat ini."Katakan pengadil Zwan, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Yung."Kematian keduanya sama, pukulan keras di perut dan terlempar," ucap pengadil Zwan."Itu tidak mungkin, karena jika terlempar pasti akan membuat suara keributan," sahut Yung.Pengadil Zwan tidak menjawab perkataan Yung dan langsung berjongkok, pengadil Zwan mengambil serbuk yang ada di lantai lalu menciumnya. Tau apa yang terjadi pengadil Zwan menganggukkan kepalanya. Poin pertama yang memukul keduanya adalah orang yang sama, orang itu sengaja melemparkan serbuk khusus agar suara tidak terdengar ke luar."Ini penyebab kalian
Saga yang terdiam sejenak kembali tersadar, padahal belum sampai sehari tapi para ketua kerajaan bergerak sangat cepat dari yang di pikirkannya."Aku sudah bilang, mereka bahkan sudah memberikan perintah untuk penangkapan mu," ucap Luang."Hadiahnya bahkan sangat besar," sambung Luang."Diamlah," sahut Saga.Saga berjalan ke arah pohon yang tidak jauh darinya, tidak ingin membuang waktu Saga melepaskan kain di pinggangnya dan menjadikannya penutup wajah.Untuk mengelabui para warga yang hanya orang biasa cara seperti itu pasti berhasil, berbeda jika yang ada di desa itu mata-mata kerajaan dirinya pasti akan ketahuan karena terlihat mencurigakan."Cara yang cukup bagus," ucap Luang."Heeeeh, semoga saja tidak ada mata-mata kerajaan di sini," Saga langsung berjalan melewati warga yang masih terus menatap ke arahnya.Para warga yang melihat Saga saling menatap satu sama lain, melihat pedang di belakang Saga mereka mengira Saga adalah pendekar muda, tidak ada satupun warga yang berani men
Dari dalam kotak hitam Luang mengeluarkan energinya dan memindahkannya ke dalam tubuh Saga, perlahan tulang-tulang Saga yang patah menyatu kembali. Luang harus mengeluarkan banyak energinya untuk membuat tulang Saga kembali menyatu sepenuhnya, karena bagaimanapun juga Saga sudah mau mengambil resiko dengan mengambil kotak hitam miliknya sebelum jatuh ke tangan para ketua.Setelah beberapa jam Saga tidak lagi merasakan sakit, Saga yang berdiri menggerakkan seluruh tubuhnya sangat yakin sudah baik-baik saja saat ini."Benar benar tidak sakit lagi, tapi kenapa kamu melakukannya sampai seperti ini?" tanya Saga kembali duduk."Aku sangat penasaran, kamu seperti menyimpan banyak rahasia," sambung Saga."Aku bosan dengan pertanyaan mu, kalau begitu akan aku beritahu saja padamu," ucap Luang.Sebenarnya Luang tidak mau bercerita tapi suatu saat Saga pasti akan kembali bertanya, dari pada mendengar pertanyaan yang sama lebih baik dirinya memberitahukannya saja pikirnya."Tapi sebelum itu, aku
Saga meregangkan tangannya sambil berbaring menatap langit, 3 kitab jurus akhirnya berhasil dikuasainya, Saga tidak menyangka menguasai jurus-jurus itu berimbas pada tubuhnya.Padahal saat menjadi anggota sekte iblis bahkan sampai menjadi ketua cara untuk menjadi kuat berbeda beda, tapi Saga malah lebih menikmati yang baru dilakukannya."Haaaaaaah, sekarang sudah waktunya menjadi diri sendiri, aku tidak bisa menikmatinya," ucap Saga sambil bangkit berdiri.Saga berjalan mengelilingi hutan dengan perasaan senang, semua tumbuhan beracun yang dilihatnya diambilnya dan dikumpulkannya menjadi satu."Jadi kamu sudah siap membuat racun, kebetulan sekali tempat ini dipenuhi tumbuhan beracun," ucap Luang."Aku akan membuat beberapa ramuan racun, tapi yang utama aku akan menanam racun di tubuh ku agar kebal terhadap berbagai racun," sahut Saga."Apa aku boleh bicara sesuatu," ucap Luang."Bukannya kamu dari tadi sudah berbicara," sahut Saga ketus."Bukan itu maksudku, aku cuma mau mengatakan o
Saga menatap ketua Dang dan dua ketua lainnya yang berdiri tidak jauh darinya, aura ketiganya sangat pekat sudah jelas mereka sangat kuat berbeda dari orang yang baru saja dibunuhnya, Saga menjadi tidak yakin tumbuhan racun yang ada di sekitarnya bisa menahan mereka.Walau bisa merasakan tekanan dari kekuatan ketiganya Saga tidak merasa takut dan hanya terus diam, Saga mencoba berpikir positif bisa mengalahkan ketiganya."Serahkan kotak hitam itu, aku akan membuat hukuman mu menjadi lebih ringan," ucap ketua Dang."Kamu menginginkan kotak hitam ini," sahut Saga.Saga mengambil kotak hitam Luang yang disimpan di balik bajunya, Sebelumnya Luang sudah mengizinkan Saga memberikan kotak itu pada mereka, karena saat ini Luang sendiri sudah berada di lautan spiritual Saga Luang tidak membutuhkan lagi kotak hitam itu walau sebenarnya sedikit enggan melepaskannya."Sekarang berikan kotak itu baik-baik, aku akan meminta Raja untuk meringankan hukumanmu," ucap ketua Dang sambil tersenyum."Itu pe
Naga yang hewan spiritual lengendaris memiliki kekuatan hewan spiritual biasa, Setiap Naga memiliki 66 Kekuatan istimewa yang hanya dimiliki oleh para Naga. Kekuatan istimewa diturunkan langsung oleh Dewa setelah pengangkatan, Naga yang dulunya hanya hewan spiritual biasa seperti yang lain diangkat menjadi hewan spiritual legendaris kebanggaan para Dewa.Tidak memiliki pilihan Luang yang mengambil alih tubuh Saga terpaksa menggabungkan kekuatan b dan berpindahnya menjadi satu, hanya b begitu para ketua kerajaan tidak akan bisa mengejarnya dan Saga akan aman untuk sementara.Efek samping menggunakan b di tubuh manusia yang belum terbiasa menguras cukup banyak energi Luang, setelah merasa cukup jauh dari Mangla Luang bergegas turun ke bawah menyandarkan tubuh Saga di bawah sebuah pohon."Haaaaah, Aku hanya bisa bisa sampai ini, kekuatanku saat ini terkuras sangat aku butuh tidur untuk sementara waktu. Ku harap pil Ketua itu masih berguna di saat kondisimu seperti ini," ucap Luang.Luang
Setelah cukup lama Saga tidak bangun dari tempat tidur saat ini Saga bisa merasakan tubuhnya kembali pulih sepenuhnya, semua berkat wanita tua yang selalu memberikan ramuan-ramuan obat pemulihannya menjadi lebih cepat, wanita tua merawatnya sudah seperti keluarganya sendiri padahal mereka tidak mengenal satu sama lain.Ahhhhhhhhhhh.Saga meregangkan tangannya di depan pintu sambil menatap pepohonan di sekitarnya, pantas saja Saga merasakan banyak energi disekitarnya ternyata rumah wanita tua berada di tengah hutan."Kamu sudah bangun, kenapa tidak beristirahat selama beberapa hari lagi," ucap wanita tua yang baru sampai."Aku sudah jauh lebih baik, jika aku terus di tempat tidur itu akan membuatku semakin menjadi lemah," sahut Saga."Tapi beberapa hari ke depan aku akan tetap disini, jadi maaf masih harus merepotkan mu," sambung Saga."Tidak masalah anak muda, aku senang ada yang menemaniku. Kalau begitu aku akan masak dulu," ucap wanita tua yang langsung masuk ke dalam.Terlalu lama
Walau hanya bertemu sebentar wanita tua merasa sangat dekat dengan Saga, sebenarnya wanita tua bahkan enggan membiarkan Saga untuk pergi tapi wanita tua itu berpikir memangnya siapa dirinya sampai mau menghentikannya."Jika segel kekuatan iblismu sudah terlepas datanglah lagi kemari, siapa tau aku bisa membantumu melakukan sesuatu," ucap wanita tua yang melihat Saga sudah bersiap pergi."Aku tidak berjanji, tapi akan aku usahakan," sahut Saga."Semoga saja semua berjalan dengan lancar. Kamu berhati-hatilah saat di kota beberapa orang bisa mencium bau kekuatan iblis mu walau tersegel," ucap wanita tua."Kamu tenang saja," sahut Saga santai."Aku pergi dulu, terima kasih sudah menyembuhkan ku. Aku tidak akan pernah melupakannya," sambung Saga melambaikan tangan sambil berjalan pergi.Saga berjalan ke kota mengikuti peta yang diberikan oleh wanita tua, di dalam peta semua terlihat sangat jelas. Setelah berhasil menguasai elemen api dirinya akan menguasai unsur air, tanah, dan angin pikir