Geger Pendekar Naga

Geger Pendekar Naga

last updateLast Updated : 2024-11-11
By:  Aldo paikerz15Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
81Chapters
2.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Banyu Aji adalah pewaris dari tahta Kerajaan Sungaisari. Akan tetapi pemberontakan yang di lakukan oleh Jaka Waruga membuat Banyu Aji harus hidup dalam pengasingan di Perguruan Tirta Kencana sampai usia remaja. Dengan pedang naga iblis yang ada di tangannya, Banyu Aji bertekad merebut kembali tahta Kerajaan Sungaisari dari tangan Jaka Waruga yang kejam dan lalim. Mampukah Banyu Aji merebut kembali tahta miliknya? Ikuti kelanjutannya yang di balut persahabatan, percintaan, pengkhianatan dan perjuangan.

View More

Chapter 1

1. Pemberontakan Jaka Waruga

Banyu Aji adalah putra pertama dari pasangan Prabu Galih Panuraga dan Sri Pramudita.

Kelahiran sosok Banyu Aji di ramalkan akan membawa kejayaan dan kemakmuran di seluruh penjuru negeri. Bahkan salah seorang tabib yang memeriksa tubuh Banyu Aji ketika baru lahir di buat begitu terkejut, karena sosok ini memiliki tubuh spesial dan di takdirkan menjadi seorang pendekar yang tangguh dan perkasa di masa depan nantinya.

"Anakmu sangat berbakat Gusti Prabu... " Ucap tabib itu.

Galih Panuraga tersenyum, dirinya dibelah menemukan sosok yang akan menjadi penerusnya di masa, putra pertamanya, BANYU AJI.

Kelahiran Banyu Aji semakin membuat kebahagiaan keluarganya semakin lengkap, dia akan bertekad mencarikan guru yang hebat untuk mendidik Banyu Aji menjadi sosok pendekar yang tangguh dan di takuti lawan nan di segani oleh kawan.

Perkembangan Banyu Aji bisa di katakan sangat luar biasa, di usianya yang ketiga bulan saja dia sudah mampu berjalan seorang diri, seolah kembali menunjukkan jika dirinya bukan sosok biasa dan sosok yang mendapatkan anugerah dari Dewata.

Namun, ketika kebahagiaan di rasa lengkap oleh Galih Panuraga, berita besar datang menghampirinya, telah terjadi pemberontakan di Kota Raja.

Penyerangan yang di lakukan oleh Jaka Waruga kepada Kota Raja tentu menjadi berita besar di seluruh dunia persilatan.

Jaka Waruga yang di tompang oleh perguruan besar dari dua aliran berbeda itu benar-benar membuat semua orang menggelengkan kepalanya. Perguruan Cakra Dewa dari aliran putih dan Perguruan Tengkorak Iblis dari aliran hitam menjadi dua pendukung utama Jaka Waruga.

Patih Almatama berlari cepat menuju ruang keluarga raja, dia bahkan langsung masuk ke dalam tanpa sempat mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Patih Almatama lancang sekali kau masuk ke ruangan keluarga raja tanpa izin!!!" Galih Panuraga merasa murka dengan tindakan kurang ajar dari Mahapatihnya ini.

"Mohon ampun gusti raja, hamba bukan bermaksud kurang ajar gusti, akan tetapi situasi benar-benar mendesak gusti ... " Patih Almatama memohon ampun atas kelancangannya itu.

"Katakan berita apa yang kau bawah, Patih. Sampai berani masuk ke dalam ruangan keluarga raja?" Tanya Galih Panuraga.

Patih Almatama tanpa berbasa-basi langsung menjelaskan jika Kota Raja sudah di serang dan di kuasai oleh pasukan yang berada di bawah pimpinan Jaka Waruga. Prajurit keraton yang berjaga di wilayah Kota Raja yang melakukan perlawanan di hajar dan di bunuh dengan kejam. 

"Kakang Waruga menyerang Kota Raja? Kau tidak salah membawa berita, Patih?"

Patih Almatama menggelengkan kepalanya, dia juga menambah jika kekuatan yang di bawah oleh Jaka Waruga sangat kuat karena di dukung oleh dua perguruan besar di rimba persilatan saat ini.

Galih Panuraga menggepalkan tangannya dengan keras, dia tidak pernah menduga jika kakak sepupunya itu akan menyerang Kota Raja. Galih Panuraga menyesali telah memberikan wilayah Kadipaten Sorong kepada kakak sepupunya itu beberapa tahun yang silam.

"Kakang Waruga benar-benar tidak tahu balas budi!!! Patih, siapkan semua armada tempur yang kita miliki, kita sambut kedatangan mereka di alun-alun keraton," perintah Galih Panuraga.

"Mohon ampun Gusti, kekuatan yang di miliki keraton tidak akan mampu menghadapi pasukan yang di bawah oleh Jaka Waruga, kita sudah kalah Gusti. Kedatangan hamba kemarin agar gusti berserta keluarga melarikan diri dan mengasingkan diri terlebih dahulu gusti... Hamba akan menahan mereka untuk memberikan Gusti waktu untuk pergi dari keraton," Patih Almatama berusaha mencegah Galih Panuraga untuk ikut bertempur di alun-alun keraton.

"Patih, aku adalah Raja. Aku tidak akan melarikan diri sebagai seorang pengecut saat bumi leluhurku di injak-injak oleh penghianat itu!!!" Galih Panuraga menolak untuk lari menyelamatkan diri bersama dengan keluarganya.

Patih Almatama yang mendengarnya menjadi serba salah. Dia sungguh tidak ingin jika keraton jatuh di tangan orang yang salah, dengan selamatnya Galih Panuraga maka masih ada kemungkinan untuk mereka merebut kembali tahta keraton ini.

"Gusti, tolong dengarkan hamba gusti. Hamba melakukan ini semua demi kebaikan keraton ke depannya," Patih Almatama masih berusaha membujuk rajanya itu.

Galih Panuraga yang terkenal bijaksana dan memegang ucapannya menggelengkan kepalanya, "Patih, Raja sejati tidak pernah lari. Aku akan menghadapi mereka semua, pemberontak itu harus kita habisi. Aku hanya ingin kau menugaskan orang kepercayaanmu untuk membawa anak dan permaisuriku mengungsi lebih dulu,"

Patih Almatama tidak memiliki pilihan lain, dia menganggukkan kepalanya dengan berat. Patih Almatama langsung mohon undur diri untuk segera mempersiapkan pasukan dan menugaskan salah satu panglima untuk mengawal pelarian pangeran dan permaisuri.

Galih Panuraga langsung menyambar pedang di samping singgasananya. Tidak lupa pula, Galih Panuraga menggunakan baju tempurnya.

"Sudah lama sekali rasanya tidak menggunakan jubah tempurku ini," gumam Galih Panuraga dengan pelan. Sekilas Galih Panuraga bernolstagia masa mudanya yang selalu turun di setiap pertempuran dan berdiri di garis terdepan memimpin pasukan keraton.

"Setelah lama tidak bertempur, aku tidak menduga jika kembali harus turun ke Medan Tempur menghadapi keluargaku sendiri,"

Galih Panuraga masih sulit untuk percaya jika pamannya sendiri akan melakukan pemberontakan dan berusaha untuk menaklukkan Keraton Kerajaan Sungaisari yang di pimpin oleh Galih Panuraga. Padahal Galih Panuraga sudah berbesar hati memberikan jabatan Adipati kepada Jaka Waruga di Kadipaten Wandu Angin.

"Air susu yang ku beri, tapi air tuba yang kau balas paman."

***

Sri Pramudita sangat terkejut dan tidak percaya saat mendengar tentang pemberontakan yang di lakukan Jaka Waruga yang tidak lain adalah pamannya sendiri.

"Senopati Arya, jaga mulutmu, jika itu tidak terbukti maka kau bisa membusuk di dalam penjara bawah tanah," serang Sri Pramudi.

Senopati Arya membisu untuk beberapa saat, dia menunggu Sri Pramudita untuk lebih tenang. Senopati Arya memahami betul posisi Sri Pramudita, karena memang sulit untuk menerima seseorang yang bagian dari keluarganya sendiri melakukan pemberontakan.

"Mohon ampun gusti Ratu, hamba hanya menjalankan titah dari Ya Mulia Raja Galih ini membawa Gusti Ratu dan Pangeran menjauh dari keraton untuk menjamin keselamatan gusti," Senopati Arya menjelaskan dengan berlahan.

Sri Pramudita masih diam. Sulit baginya percaya dengan informasi yang di sampaikan oleh orang kepercayaan keraton ini, tetapi tidak ada alasan kuat untuk Senopati Arya berbohong.

"Dinda, apakah kau sudah berkemas?" Galih Panuraga berjalan mendekat ke arah Sri Pramudita.

Sri Pramudita dengan spontan langsung berlari memeluk suaminya itu, "Kanda, apakah benar yang di katakan oleh Senopati, jika Paman Jaka menyerang keraton?" 

Tangis Sri Pramudita pecah dan terisak-isak.

Galih Panuraga menarik nafasnya dengan berat, dia sendiri masih sulit percaya jika pamannya sendiri yang sudah di berikan kedudukan menjadi Adipati Kadipaten Wandu Angin malah berbalik menyerang Keraton Kerajaan Sungaisari.

"Tenangkan dirimu, dinda. Akupun sulit percaya jika paman akan melakukan penyerangan setelah kita memberikan banyak bantuan untuknya," Galih Panuraga memeluk erat permaisurinya ini, "Sekarang kemasi barang-barangmu, mengungsilah bersama Banyu Aji. Nanti setelah semuanya selesai, aku akan menjemputmu," 

Sri Pramudita menolak untuk mengungsi, dia ingin berjuang bersama Galih Panuraga untuk mempertahankan keraton. Sebelumnya di persunting oleh Galih Panuraga, dahulunya Sri Pramudita adalah seorang pendekar wanita yang tangguh.

"Dinda, aku tahu kau ingin berjuang denganku, tetapi kau harus ingat juga keselamatan putra kita yang akan menjadi penerus tahta Keraton," 

Galih Panuraga dapat bernafas lege setelah mampu meyakinkan Sri Pramudita untuk pergi mengungsi bersama putranya dan Senopati Arya yang akan mengawal mereka.

"Kanda berjanji akan menjemput kami bukan?" 

Galih Panuraga menganggukkan kepalanya, sebenarnya dia tidak percaya diri akan memenangkan pertempurannya ini, tetapi untuk menenangkan istrinya dia harus berbohong.

"Kanda pasti akan menjemputmu, Dinda. Kanda berjanji,"

Galih Panuraga kembali memeluk erat permaisurinya itu. Galih Panuraga merasa jika ini akan menjadi pelukan terakhirnya untuk Sri Pramudita. Besar kemungkinannya jika dia akan gugur dalam pertempuran kali ini, mengingat kekuatan yang di bawah oleh Jaka Waruga sangat kuat dan besar.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Jerprener Gabe
terlalu lama menunggu..blm ada kelanjutan critanya...sampahhhh
2024-11-27 20:44:12
1
81 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status