Ayunan pedang Saga yang mengarah pada para Hiu berulang kali tidak tepat sasaran, saat ini Saga merasa sangat kesal karena berada di tubuh yang sangat lemah dan dirinya tidak sekuat sebelumnya, Jika dirinya sekuat sebelumnya menghabisi para hiu sangat mudah seperti membalikan telapak tangan."Kalian benar-benar membuatku marah, aku tidak akan melepaskan kalian," teriak Saga.Whuuuuuuuuuuusssss.Bluuuuuuk, bluuuuuuk.Baaaaaaaaaaam.Ledakan dari serangan Saga terdengar sangat keras, air laut yang tenang berganti penuh gelombang.Sehebat apapun serangan Saga saat ini tidak berpengaruh banyak, para Hiu seperti kebal terhadap serangan nya dan tidak berhenti menyerang balik."Mungkinkah sudah terjadi sesuatu padanya," ucap Awen Putri keempat Kerajaan Nandong."Putri masih mengkhawatirkannya, jika Yang Mulia tau pelayan yakin Yang Mulia tidak akan senang," sahut sang pelayan."Ayah tidak akan tau jika tidak ada yang memberitahunya, jadi kamu harus diam setelah sampai di sana," ucap Awen.Led
Tuan Zun dan beberapa pengawalnya datang ke perguruan Matahari untuk kembali membuat kesulitan, tanpa ragu Tuan Zun mengatas namakan Kerajaan untuk mengambil hasil dari misi sebelumnya dengan penuh percaya diri.Braaaaaaaaaaaaaaak.Tuan Zun menggebrak meja di depannya dan tidak memandang sedikitpun ke arah Ketua utama yang hanya diam, karena dirinya memberi misi ke tingkat menengah sebagai seorang Ketua Ketua Yin harus bertanggung jawab."Kamu sengaja mencari masalah untuk menyulitkan kami," ucap Ketua Yin."Mencari masalah bagaimana? aku datang dengan perintah dari kerajaan," sahut Tuan Zun berpura-pura tidak mengerti."Yang pertama misi seharusnya datang satu bulan lagi, kedua kamu sengaja menargetkan murid yang baru naik ke tingkat menengah," ucap Ketua Ying."Mau bagaimana lagi, aku juga mendapatkannya dari menteri Zang," sahut Tuan Zun."Dasar penjilat," teriak Ketua Yin tidak tahan lagi."Sudah cukup bicaranya, sekarang bagaimana dengan hasilnya. Jika tidak ada hasilnya pergurua
Melihat tidak ada harapan lagi dengan rencananya Tuan Zun bergegas menuju rumah perdana menteri Zang, Tuan Zun berpikir pasti saat ini ketua utama sudah pergi ke istana menghadap Raja Shu."Biarkan aku lewat, aku ingin bertemu Menteri Zang," teriak Tuan Zun yang berdiri di depan gerbang."Ini waktu istirahat, silahkan Tuan Zun kembali lagi nanti," sahut salah satu penjaga."Ini tidak bisa, aku harus bertemu sekarang," ucap Tuan Zun memaksa.Tuan Zun merasa sangat khawatir jika Ketua utama melapor pada Raja Shu, jika sampai Ketua utama melapor bagaimana dengan nasibnya pikir Tuan Zun.Suara keributan yang dibuat Tuan Zun di dengar Menteri Zang. Menteri Zang bergegas keluar menyuruh penjaganya membiarkan Tuan Zun untuk masuk ke dalam."Ketua utama sudah mengetahui semuanya, aku takut dia sekarang sudah pergi ke kerajaan," ucap Tuan Zun dengan tangan gemetar."Ahhhhh soal itu, aku sudah memberitahu Raja shu lebih dulu, Raja bilang dia tidak akan mendengarkan keluhan Ketua utama," sahut M
Setelah meninggalkan Perguruan Matahari Saga bergegas pergi ke kota tempat di mana Yang tinggal. Sepanjang jalan Saga sudah memikirkannya, Malam nanti Saga akan mulai membalas dendam ke Yang, saat semua sudah selesai dirinya hanya perlu menjadi lebih kuat dan membuka segel kekuatan iblisnya untuk membalas dendam yang sebenarnya.Waktu yang ditunggu Saga telah tiba, tidak jauh dari rumah Yang saat ini Saga yang sudah bersiap langsung berjalan dengan santai ke rumah Yang, Saga sama sekali tidak ingin menutupi dirinya dan masuk diam diam."Siapa kamu? Pergilah, rumah ini bukan tempat yang bisa kamu datangi," ucap penjaga sambil mengarahkan tombak ke leher Saga."Seperti itu ya, padahal Yang sendiri yang mengundangku ke rumahnya aku malah tidak diizinkan masuk, kalau begitu aku akan kembali," sahut Saga."Kamu temannya Tuan muda Yang?" tanya salah satu penjaga."Kamu pikir! Sudahlah kalau memang tidak diizinkan masuk aku kembali saja," ucap Saga memutar badannya."Kalau dia benar-benar te
Tuan Zun yang membawa pengadil Zwan mulai memeriksa Yang dan Ayahnya. Hanya beberapa menit pengadil Zwan berhasil menemukan penyebab kematian yang sama pada keduanya, satu pukulan keras di perut yang membuat Yang dan Ayahnya mati sedikit mencurigakan baginya.Bekas pukulan yang ada di keduanya bukan seperti pukulan manusia, pengadil Zwan sendiri masih belum yakin dengan yang dipikirkannya saat ini."Katakan pengadil Zwan, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Yung."Kematian keduanya sama, pukulan keras di perut dan terlempar," ucap pengadil Zwan."Itu tidak mungkin, karena jika terlempar pasti akan membuat suara keributan," sahut Yung.Pengadil Zwan tidak menjawab perkataan Yung dan langsung berjongkok, pengadil Zwan mengambil serbuk yang ada di lantai lalu menciumnya. Tau apa yang terjadi pengadil Zwan menganggukkan kepalanya. Poin pertama yang memukul keduanya adalah orang yang sama, orang itu sengaja melemparkan serbuk khusus agar suara tidak terdengar ke luar."Ini penyebab kalian
Saga yang terdiam sejenak kembali tersadar, padahal belum sampai sehari tapi para ketua kerajaan bergerak sangat cepat dari yang di pikirkannya."Aku sudah bilang, mereka bahkan sudah memberikan perintah untuk penangkapan mu," ucap Luang."Hadiahnya bahkan sangat besar," sambung Luang."Diamlah," sahut Saga.Saga berjalan ke arah pohon yang tidak jauh darinya, tidak ingin membuang waktu Saga melepaskan kain di pinggangnya dan menjadikannya penutup wajah.Untuk mengelabui para warga yang hanya orang biasa cara seperti itu pasti berhasil, berbeda jika yang ada di desa itu mata-mata kerajaan dirinya pasti akan ketahuan karena terlihat mencurigakan."Cara yang cukup bagus," ucap Luang."Heeeeh, semoga saja tidak ada mata-mata kerajaan di sini," Saga langsung berjalan melewati warga yang masih terus menatap ke arahnya.Para warga yang melihat Saga saling menatap satu sama lain, melihat pedang di belakang Saga mereka mengira Saga adalah pendekar muda, tidak ada satupun warga yang berani men
Dari dalam kotak hitam Luang mengeluarkan energinya dan memindahkannya ke dalam tubuh Saga, perlahan tulang-tulang Saga yang patah menyatu kembali. Luang harus mengeluarkan banyak energinya untuk membuat tulang Saga kembali menyatu sepenuhnya, karena bagaimanapun juga Saga sudah mau mengambil resiko dengan mengambil kotak hitam miliknya sebelum jatuh ke tangan para ketua.Setelah beberapa jam Saga tidak lagi merasakan sakit, Saga yang berdiri menggerakkan seluruh tubuhnya sangat yakin sudah baik-baik saja saat ini."Benar benar tidak sakit lagi, tapi kenapa kamu melakukannya sampai seperti ini?" tanya Saga kembali duduk."Aku sangat penasaran, kamu seperti menyimpan banyak rahasia," sambung Saga."Aku bosan dengan pertanyaan mu, kalau begitu akan aku beritahu saja padamu," ucap Luang.Sebenarnya Luang tidak mau bercerita tapi suatu saat Saga pasti akan kembali bertanya, dari pada mendengar pertanyaan yang sama lebih baik dirinya memberitahukannya saja pikirnya."Tapi sebelum itu, aku
Saga meregangkan tangannya sambil berbaring menatap langit, 3 kitab jurus akhirnya berhasil dikuasainya, Saga tidak menyangka menguasai jurus-jurus itu berimbas pada tubuhnya.Padahal saat menjadi anggota sekte iblis bahkan sampai menjadi ketua cara untuk menjadi kuat berbeda beda, tapi Saga malah lebih menikmati yang baru dilakukannya."Haaaaaaah, sekarang sudah waktunya menjadi diri sendiri, aku tidak bisa menikmatinya," ucap Saga sambil bangkit berdiri.Saga berjalan mengelilingi hutan dengan perasaan senang, semua tumbuhan beracun yang dilihatnya diambilnya dan dikumpulkannya menjadi satu."Jadi kamu sudah siap membuat racun, kebetulan sekali tempat ini dipenuhi tumbuhan beracun," ucap Luang."Aku akan membuat beberapa ramuan racun, tapi yang utama aku akan menanam racun di tubuh ku agar kebal terhadap berbagai racun," sahut Saga."Apa aku boleh bicara sesuatu," ucap Luang."Bukannya kamu dari tadi sudah berbicara," sahut Saga ketus."Bukan itu maksudku, aku cuma mau mengatakan o