Share

Candra dan Aditya

Sebuah perahu sopek dengan ujung runcing melaju perlahan menyisir pantai timur Swarnadwipa yang tenang. Layar perahu berwarna putih masih terlihat tergulung ditiangnya. Cuaca masih begitu tenang. Belum ada ada yang berhembus. Dua orang pemuda yang menaikinya, dengan tenang mengayuh dayung sambil bersiul gembira.

"Pagi yang indah!" seru salah seorang dari mereka sambil menyiram air pada temannya.

"Sial kau Sarpa!" ujar pemuda yang disiram dengan jengkel. Ia lalu meletakkan dayung ditangannya dan balik menyiram temannya. Keduanya terus bermain air laut, bak bocah yang baru saja mendapatkan mainan baru.

Dua orang pemuda itu ternyata Sarpa dan Kacung.

Sarpa dengan gesit menghindari siraman air dari Kacung. Keduanya lantas tergelak bersama. Seolah telah bebas dari suatu beban besar.

"Kacung...! Hahaha...namamu kacung bukan? Seorang senapati muda Kedatuan Melayu yang harus rela berperan jadi 'kacung'! Pesuruh orang licik macam Rajaputra Aruna hahaha...!"

"Aih kau Sarpa...! Hahaha...sampai h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status