Share

Rahasia Yang Pergi

"Tahan Rampog! Jangan kau bunuh Pisau Terbang!" jerit seseorang mencegah tebasan pedang Rampog. Mendengar jeritan tersebut, Rampog langsung mengurungkan niatnya menebas leher Pisau Terbang.

"Sadnya! Aneh...kenapa Pendekar Golok Melasa Kepappang mencegahku membunuh salah satu gembong pemberontak ini?" tanya Rampog keheranan dalam hati. Hampir saja ia tetap meneruskan niatnya untuk memenggal leher Pisau Terbang jika Sadnya tak berteriak mencegah untuk kedua kalinya.

"Rampog! Turunkan pedangmu! Pisau Terbang penting untuk kita!"

"Apa maksudmu Pendekar? Bukankah si bangsat Pisau Terbang ini adalah orang kepercayaan Rajaputra Aruna? Bukankah ia orang yang sudah jelas-jelas menghabisi ratusan prajurit Sriwijaya! Apakah kenyataan itu belum cukup untuk memenggal lehernya Pendekar?"

"Rampog, kali ini kumohon dengarkan omonganku! Aku paham kau marah karena perbuatannya pada Sriwijaya! Tapi aku dan Sriwijaya membutuhkannya!"

Rampog masih belum mengerti alur berpikir Sadnya. Ia masih dikuasai ole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status