Share

19.Jurus Iblis Gila

Author: Gibran
last update Huling Na-update: 2024-12-22 09:10:12

Cakar Hantu Ningrat berhasil merobek punggung Bima hingga luka yang Bima dapat semalam kembali terbuka!

Bima berteriak keras. Rasa panas menjalar dari luka cakaran itu. Keringat mulai menetes di keningnya.

Ningrat tertawa panjang melihat Bima yang mulai tersudut.

"Kamu awalnya seseorang harimau yang ganas dan menerkam tanpa ampun, tapi lihatlah dirimu sekarang, hengh, bagaikan kucing yang ketakutan di hadapan Singa yang tengah lapar... hahaha!" ucap Ningrat menghina.

Bima mendengus marah. Tapi dia harus waspada pada serangan Ningrat yang sangat berbahaya. Dia memperhitungkan serangan berikutnya.

Pedang Darah di tangan kirinya bergetar. Bima menoleh.

"Ada apa dengan pedang ini?" batin Bima. Dia merasakan hawa dingin masuk ke dalam tubuhnya membuat luka yang terasa panas membakar menjadi sedikit tak terasa.

"Pedang ini mencoba melindungi ku..." batin Bima lalu tersenyum. Dia genggam erat pedangnya.

"Pedang Darah, bantu aku melawan musuh ini," ucap Bima perlahan. Seolah tahu apa y
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    310. Mempermainkan Pangeran

    Kerusuhan semalam tidak membuat jalannya turnamen berubah. Malah justru pihak Kerajaan tidak mempedulikan soal kematian Kala Merta. Bahkan pihak Kerajaan justru menuding Klan Kelelawar Merah melakukan pelanggaran karena menyerang perguruan Harimau Perak. "Mereka pintar sekali menyembunyikan muka," batin Bima. Hari itu adalah pertarungan memperebutkan posisi satu, dua dan tiga. Hanya ada tiga perguruan yang mendapat hal istimewa dari istana. Perguruan Serigala Hitam yang di wakili oleh Leksono dan Gayatri akan melawan Perguruan Rajawali yang di wakili oleh dua saudara Indrayana dan Indrayanti. Pertarungan dua Perguruan ini cukup seru, meski berujung maut dari pihak Perguruan Rajawali. Kedua kakak beradik itu di buat lumpuh oleh Leksono dan Gayatri. Mereka berdua sudah mendapat pesan dari Anggoro agar tidak membunuh musuhnya. Keduanya pun patuh dan hanya membuat lawannya lumpuh saja. Pertarungan kedua ada

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    309. Kala Merta(2)

    Abinyana tak bisa menghindari serangan Kala Merta. Dia pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya. Tangan kanannya terasa di sedot oleh kekuatan yang sangat dahsyat, dan seluruh tubuhnya tak bisa dia gerakkan.Praaakkkkk!Kepala Abinyana di geprek dengan kedua telapak tangan Kala Merta.Lelaki paruh baya yang sudah mengabdikan diri di Perguruan Harimau Perak sejak lama itu pun tak bisa bertahan dari serangan kuat tersebut hingga akhirnya kepalanya hancur secara mengenaskan.Darah muncrat ke berbagai arah. Tubuh Abinyana masih berdiri dan tinjunya pun masih melekat di dada Kala Merta.Dengan keji Kala Merta mencengkram tangan Abinyana dengan kuat lalu mematahkan tulangnya hingga terdengar suara tulang hancur hingga berulang kali.Kraaak! Kraaakk!Gerbang Hitam dan Gerbang Biru berteriak keras lalu langsung menerjang setelah melihat apa yang terjadi pada Abinyana. Sementara Ling Xia menyelamatkan Aryo yang

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    308. Kala Merta

    Murid tersebut terpental hingga muntah darah. Seorang lelaki dengan wajah angker menerobos masuk ke dalam ruangan rombongan Perguruan Harimau Perak. Beberapa murid tak berani menghentikan karena kekuatan orang tersebut bukanlah lawan mereka.Aryo dan Abinyana yang mendengar keramaian langsung bergerak ke arah asal suara."Hei apa yang kau lakukan di ruangan kami!" teriak Aryo lalu langsung menyerang ke arah orang berpakaian serba merah tersebut."Sampah!!!" teriak orang tersebut sambil menghindari serangan Aryo dan memasukkan pukulan ke perut Aryo. Tetua luar dari Perguruan Harimau Perak itu masih sempat melapisi tubuhnya dengan perisai gaib miliknya,namun tubuhnya tetap saja terpental oleh serangan tinju lelaki berpakaian merah.Arrrggghhhhh!Tubuh Aryo menghantam dinding kayu hingga hancur. Dia mengeliat kesakitan. Abinnyana terkejut melihat serangan cepat dari lelaki berpakaian merah tersebut. Dia segera menyerang juga dengan

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    307. Turnamen Kerajaan(3)

    Akhirnya setelah terkena jurus ilusi beberapa waktu, Duryudana pun roboh karena jiwanya yang terguncang. Anggita segera masuk ke dalam pertarungan dan menyerang Kusumo yang sudah terlihat kelelahan.Dengan Ajian yang sama dengan milik Duryudana, Anggita menyerang dengan ganas tanpa ampun. Bahkan Kusumo belum sempat merapal saat tinju berat Anggita menghantam dadanya hingga dia terpental dan jatuh di atas arena sambil muntah darah."Sentini, lanjutkan lah dan jangan menyerang nya secara langsung!" kata Kusumo mengingatkan. Sentini pun paham dan segera melesat ke arah Anggita yang sudah siap dengan tinjunya.Seperti yang di katakan Kusumo, Sentini tidak langsung menyerang ke arah Anggita. Dia pun tahu para Pendekar dari Perguruan Kera Putih hampir semuanya mempunyai ajian Kebal Senjata yang membuat penggunanya menjadi sangat kuat dan kebal terhadap senjata apa pun.Jadi lawan yang paling tepat untuk mengalahkan ajian kebal milik mereka ad

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    306. Turnamen Kerajaan(2)

    Darmaji melompat ke arah Bima dengan cepat. Tinjunya terlihat membara merah siap menghancurkan lawan.Bima hanya tersenyum kecil. Banyak para penonton menahan napas saat Darmaji yang berasal dar Klan Kelelawar Merah itu mengeluarkan kekuatan nya. Pasalnya Klan Kelelawar Merah terkenal dengan kekuatan penghisap jiwanya.Salah satunya adalah pukulan yang sedang Darmaji gunakan, yaitu Tinju Penyedot Arwah. Sesuai dengan namanya, tinju itu mempunyai kemampuan unik yang akan menyedot kekuatan jiwa lawan hingga tewas! Namun Bima tenang saja menghadapi tinju tersebut. Saat tinju kanan Darmaji menghantam ke arah wajahnya, Bima cukup menggerakkan tubuhnya ke samping sehingga tangan Darmaji lewat di depan tubuhnya.Darmaji terkejut serangan tercepatnya dihindari begitu saja. Padahal dia sudah mengeluarkan kekuatan penuhnya sesuai yang gurunya katakan. Dia berpikir itu akan menyelesaikan misinya dengan cepat. Namun ternyata semua tak sesuai yang

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    305.Turnamen Kerajaan

    "Apa kau pikir aku tidak mampu untuk menjadi lawan mu? Kau terlalu merendahkan orang lain," sahut Suryo. Leksono tersenyum sinis. Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat dia langsung menyerang Suryo. Terkejut, Suryo segera menghindari serangan dengan menundukkan tubuhnya. Kaki Leksono lewat di atas kepalanya. Jika Suryo tidak cepat menghindar, pasti dia akan terkena serangan mematikan itu. Suryo melihat celah pada kaki kanan Leksono yang masih berpijak di atas lantai sedangkan kaki kirinya baru saja melayang di atasnya. Dengan cepat dan tanpa menyia-nyiakan waktu, Suryo langsung menendang kaki kanan Leksono. Namun Suryo kecele, kaki kiri Leksono yang baru saja melayang langsung bergerak turun dan... Bugh!Tumit Leksono menghantam bahu Suryo dengan keras. Tubuh pemuda itu langsung tersungkur di lantai arena. Suryo berteriak keras menahan sakit. Kaki kanan Leksono langsung menyambar kepalanya se

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    303.Ki Mangkubumi

    Malam itu Bima menyerap Pil Hijau dan berlatih hingga dini hari. Kekuatannya meningkat pesat. Bahkan saat ini dia sudah mencapai Ranah Cakrawala tahap Akhir. Namun masih cukup lama baginya mencapai Ranah Batara. Iblis Es di dalam tubuh Bima pun telah di bangkit kan kembali dengan pil merah. Bahkan yang lebih mengejutkan, Iblis Es mempunyai kekuatan Ranah Batara setelah menyerap pil merah yang tercipta dari tubuh Nyai Wingit dan Ki Romo tersebut. Setelah berlatih semalaman, Bima berhasil menguasai satu jurus hebat yang dia dapat dari kekuatan Ki Suran. Yaitu tubuh Baja dan Tinju Semesta! Tinju Bima saat ini bisa menghancurkan benteng selebar dua tombak dengan satu kali pukulan. Kekuatan yang luar biasa. Ratu Azalea meski tidak naik ranah karena tidak mau menyerap pil yang Bima buat, dia mengalami kenaikan tingkat kecepatan. Dengan tingkatan baru, Ratu Azalea hanya butuh satu gerakan untuk membuat musuh tewas seketika.

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    304.Dua Belas Perguruan

    "Selamat datang di Arena Kerajaan Angin yang megah ini para kesatria muda, hari ini juga turnamen besar ini telah di buka!" sambut moderator dengan suara lantang.Gemuruh suara para penonton terdengar menggetarkan arena. Bima menoleh ke arah Ratu Azalea. Mereka berdua saling tersenyum."Undian akan segera di lakukan! Sesuai nomer acak," Nomer undian dari pasangan kandidat pun mulai di undi oleh moderator. Bima menyadari, ada sesuatu yang aneh dengan cara moderator mengundi. Namun Bima hanya tersenyum tenang. Karena siapa pun lawannya, tidak akan ada yang bisa mengalahkan dirinya.Pada turnamen kali ini seharusnya ada lima belas perguruan yang ikut dalam turnamen kerajaan. Namun kandidat dari Perguruan Banteng Api telah terbunuh sehingga tidak bisa mengikuti turnamen.Perguruan Naga Air pun tidak bisa karena kandidat mereka pun telah terbunuh oleh para pendekar dari Klan Kelelawar Merah. Meng Sui pun memutuskan untuk bersekutu d

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    302.Sebuah Rencana Besar

    Bima melepaskan beberapa ekor merpati ke langit. Di kaki merpati itu sebuah gulungan kertas terikat. Senyum lebar terlihat di bibir Bima. Sebuah rencana besar telah dia tulis di dalam surat tersebut. "Kali ini, sekuat apapun Kerajaan ini, apakah mereka bisa menghadapi dua Kerajaan sekaligus? Hahaha!" ucap Bima senang. Ratu Azalea tersenyum. Dia merasa takdir yang dia lihat di masa lalu bergeser sedikit dengan sendirinya. "Apakah takdir ini tergeser oleh kakang Bima atau Dewa sedang mempermainkan takdir seseorang?" batin Ratu Azalea. Merpati itu terbang tinggi ke langit dan menembus awan. Terbang dengan kecepatan tinggi ke arah selatan dan ke arah barat Kerajaan Angin Timur. Malam itu para kandidat berkumpul di kamar masing-masing. Bima dan Ratu Azalea menyendiri dengan menyegel kamar mereka dari dunia luar.Dengan perisai emas milik Ratu, kekuatan sebesar apapun yang ada di dalam perisai tidak akan tembus

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status