Dewa Naga Hitam

Wilayah barat Benua Teratai Biru, Kota Violet, Kerajaan Palapa.

Hari ini adalah hari terpenting bagi para pendekar muda di benua Teratai Biru untuk membangkitkan Roh bela diri mereka

Roh bela diri diberi peringkat dari kelas satu sampai dengan sembilan. Legenda mengatakan bahwa diatas sembilan tingkatan itu, ada tingkat kaisar dan tingkat suci.

Roh bela diri merupakan tingkat kultivasi seorang pendekar dan juga merupakan bakat seorang pendekar.

Jika seorang pendekar gagal membangkitkan roh bela diri mereka di usia enam belas tahun, maka mereka akan selamanya tetap berada di alam pemurnian, dan tidak bisa berkembang.

Sebelum usia enam belas tahun, semakin tinggi alam pemurnian, semakin tinggi pula tingkat roh bela diri yang bisa mereka bangkitkan.

Membangkitkan roh bela diri mereka adalah tahap yang harus dilalui oleh semua pendekar muda di Benua Teratai Biru. Ini mewakili pencapaian masa depan seorang kultivator!

Di hari yang begitu penting ini, kota Violet harusnya ramai dengan kebisingan dan kegembiraan. Semua orang harus mendukung kejeniusan pada generasi muda.

Namun, hari ini yang terjadi justru sebaliknya!

Di tengah arena kota violet, seorang pemuda tampan berambut hitam dengan mengenakan baju putih sedang bertarung mempertaruhkan nyawanya. Wajah tampan pemuda itu dipenuhi dengan amarah dan kebencian.

Ini seharusnya menjadi hari yang meriah dan penuh dengan sorak sorai kegembiraan. Namun, para penonton disekitar arena malah menghela nafas seraya menggelengkan kepala, para penonton merasa simpati dan kasihan, tapi ada juga yang menghina dan mengejek pemuda di atas arena itu.

Pemuda itu adalah tuan muda ketiga dari keluarga Fang kota Violet, Fang Chen.

Kota violet memiliki empat keluarga besar yang memimpin kota, dan salah satunya adalah keluarga Fang, dan yang terkuat adalah keluarga Xi.

"Fang Chen, menyerahlah! Kau tidak akan bisa menang melawannya!" Di bawah arena, seorang gadis berpakaian hijau berbicara dengan nada dingin, seolah ia sangat mengetahui pemuda itu. Suaranya dingin dan tanpa emosi.

Di mata gadis berpakaian hijau itu, selain rasa dingin juga ada rasa jijik yang terlukis di matanya.

"Fang Chen, dari segi kekuatan maupun status, kau lebih rendah dari ku. Jika aku ingin mengalahkanmu, itu semudah membalikkan telapak tangan. Kenapa kau mau mempermalukan dirimu sendiri? Menyerahlah!" Pemuda yang menjadi lawan tanding Fang Chen berkata dengan arogan.

Pemuda itu menyilangkan tangan di depan dadanya dan membiarkan Fang Chen untuk menyerang, benar benar sangat arogan. Tidak peduli betapa kejamnya serangan Fang Chen atau seberapa cepat serangannya, pemuda itu bisa menghindarinya dengan mudah.

Kekuatan keduanya memang terpaut sangat jauh!

Tapi Fang Chen menghiraukan semua yang dikatakan pemuda yang menjadi lawan tandingnya, ia malah menatap ke arah gadis berpakaian hijau di bawah arena dan berkata dengan marah, "Xi Ling! Kau telah berjanji kepadaku akan menunggu selama tiga tahun, tapi sekarang baru dua tahun dan kau tidak menungguku?! Kenapa kau tidak menepati janjimu?"

"Menunggumu? Huh! Apa kau pikir kau layak untuk aku tunggu?" Seringai mengejek muncul di wajah cantik gadis itu, "Aku tidak tahu sebelumnya, tapi dalam dua tahun terakhir ini, aku perlahan menyadari kalau aku benar benar bodoh! Aku telah salah menilaimu!"

"Fang Chen, sebagai tuan muda ketiga dari keluarga Fang, jangan menutup fakta kalau kau belum mencapai apapun dalam usia enam belas tahun terakhir. Bahkan sampai hari ini, kau hanya mampu membangkitkan roh bela diri kelas dua saja. Keluarga Fang mu bisa kehilangan muka! Tidak seperti keluarga Xi ku!"

"Roh bela diriku adalah kelas enam, dan aku sekarang adalah jenius nomor satu di keluarga Xi, dan jenius nomor satu di generasiku di Kota violet ini. Kau yang hanya memiliki roh bela diri kelas dua, punya hak apa untuk membuatku menunggumu? Kau bahkan tidak bisa dibandingkan dengan seorang wanita, apalagi melindungiku. Tanpa kekuatan, apa yang bisa kau gunakan untuk melindungiku? Mengikutimu merupakan penghinaan dalam hidupku!"

Mendengar itu, pupil mata Fang Chen mengerut dan tubuhnya bergetar. Wajahnya menegang dan air mata mulai mengalir di pipinya. Dia menatap Xi Ling dengan ekspresi kosong ketika kenangan dirinya dan Xi Ling yang tak terhitung jumlahnya muncul di benaknya.

Kenangan kenangan ini dipenuhi dengan keindahan dan kebahagiaan, tapi pada saat ini, kenangan kenangan itu seolah olah telah diledakkan sekaligus oleh bom yang sangat besar.

Ini bukan lagi Xi Ling yang ia kenal!

Hati Fang Chen hancur. Enam belas tahun kenangan indah sangat berharga baginya, tapi di mata Xi Ling, itu merupakan penghinaan baginya!

Kata kata Xi Ling membuat wajah orang orang keluarga Fang muram. Mata mereka dipenuhi amarah, tapi mereka juga tidak bisa berbuat apa apa untuk membantah.

Memang benar, Fang Chen telah tinggal di kediaman keluarga Fang selama enam belas tahun. Selama enam belas tahun itu, ia tidak dikenal, bakatnya biasa biasa saja, dan dia tidak mendapatkan pencapaian apapun. Kultivasi rekan rekannya juga berada jauh di atasnya.

Di kota violet, di antara rekan rekannya, kekuatan Fang Chen bisa dikatakan paling bawah.

Sedangkan Xi Ling, ia berbeda. Belum lagi kekuatan keluarga Xi berada di atas keluarga Fang, apalagi bakat Xi Ling yang jauh diatas Fang Chen, fakta bahwa Xi Ling telah membangkitkan roh bela diri kelas enam sudah cukup untuk membuat semua orang takjub. Perbedaan pencapaian masa depan mereka bisa digambarkan seperti langit dan bumi.

Belum lagi Xi Ling sekarang berada di ranah alam pemurnian tubuh tingkat kesembilan, dan bisa masuk ke alam pemurnian Qi kapan saja!

"Roh bela diri kelas enam? Xi Ling benar benar membangkitkan roh bela diri kelas enam! Apa aku tidak salah dengar?"

"Ya Tuhan, ini belum pernah terjadi pada generasi muda kota violet kita! Meskipun kata kata Xi Ling tidak enak di dengar untuk seorang wanita, tapi itu cukup masuk akal. Bakat tuan muda Fang memang terlalu buruk. Bisa dikatakan dia hanya membangkitkan roh bela diri sampah!"

"Ya, Xi Ling telah membangkitkan roh bela diri kelas enam. Di kota violet, tidak ada generasi muda yang bisa menandinginya. Dia bukanlah seseorang yang bisa disaingi oleh Fang Chen!"

"Roh bela diri kelas dua hanya sampah. Dia ingin bersaing dengannya? Dia bahkan tidak sebanding dengan ku. Dia hanya seekor tikus yang ingin makan daging sapi!"

Semua orang disekitar menghela napas, meskipun apa yang dikatakan Xi Ling sangat keterlaluan, tapi kebanyakan orang memihak pada Xi Ling.

Alasannya sederhana, itu karna keluarga Xi adalah yang terkuat diantara empat keluarga besar.

Perkataan Xi Ling dan gumaman semua orang terus menerus muncul di benak Fang Chen, ini benar benar membuatnya malu, kesal, marah bercampur aduk di kepalanya menjadi satu, sampai membuat kepalanya serasa ingin meledak.