Home / Pendekar / Pendekar Kera Sakti / 5. Dia adalah PEWARIS PARA DEWA

Share

5. Dia adalah PEWARIS PARA DEWA

last update Huling Na-update: 2024-02-12 15:13:31

Tn. Kinshiki sendiri bukanlah orang sembarangan, di Kekaisaran Matahari, Tn. Kinshiki memiliki kedudukan yang cukup penting. Yaitu sebagai penasehat Kekaisaran Matahari. Kedudukan ini tentu saja bukannya sekedar didapatnya dari kemampuannya berdiplomasi, tapi juga karena kemampuan beladirinya yang sudah dianggap sangat tinggi. Bahkan hampir setingkat dengan Raja Perang.

Dalam seni beladiri di Kekaisaran Matahari, ada beberapa tingkatan dalam tingkatan seni beladiri, yaitu : Raja Senjata, Raja Perang dan yang paling tinggi, tingkatannya disebut sebagai Dewa Perang. Jadi dengan status Raja Perang, kemampuan beladiri Tn. Kinshiki dianggap cukup mumpuni.

“Jangan memaksakan keberuntunganmu, anak muda. Ada pepatah dari negeri ini, mulutmu adalah harimaumu. Kesombonganmu akan menjadi senjata makan tuan untukmu” ucap Tn. Kinshiki dengan dingin.

“Ha ha ha...! Kau ini tidak punya otak, atau memang mati otak. Sudahlah tinggal menumpang di negeri kami, malah memakai pepatah negeri kami. Apa negerimu sudah kekurangan kata-kata, Ha!” bentak Baraka tak kalah panas.

Baraka sudah mengetahui bagaimana Kekaisaran Matahari saat ini sudah menancapkan kekuasaan yang sangat besar di Tanah Jawa, bukannya takut. Baraka malah geram saat dia mendengar cerita itu, dan kegeraman itu kini di tumpahkannya kepada rombongan Kekaisaran Matahari tersebut.

Orang-orang yang ada ditempat itu hampir saja tak dapat menahan tawa mendengar ejekan sinis Baraka, tapi tentu hal itu tak berani mereka lakukan, karena walau bagaimanapun. Mereka tidak memiliki keberanian untuk memprovokasi orang-orang dari Kekaisaran Matahari. Berbeda dengan Baraka, yang menurut mereka, Baraka mungkin tidak tahu seberapa kuat Kekaisaran Matahari.

Wajah Tn. Kinshiki berubah mengkelam mendengar kata-kata hinaan yang dilontarkan oleh Baraka, tapi mengingat Tuan Muda Kazikage harus segera mendapatkan pertolongan, dia harus menahan dirinya.

“Katakan, apa mau mu, anak muda?!”

“Berlutut! Dan minta maaf kepada semua orang disini!”

Lagi-lagi semua orang yang ada ditempat itu hampir saja memuntahkan segumpal darah dari mulut mereka begitu mendengar kata-kata Baraka yang memprovokasi Tn. Kinshiki.

“Cari mati dia!”

“Sudah bosan hidup itu Baraka!”

“Aku ngak ikut-ikutan dah kalau begini”

Banyak celetuk disana sini mendengar kegilaan yang Baraka buat. Tapi di tempatnya berdiri, Baraka berdiri dengan jumawanya, berkacak pinggang. Sementara itu, wajah Tn. Kinshiki kembali memerah mendengar kata-kata Baraka barusan. Tentu saja dia menolaknya. Dia lebih rela mati daripada harus melakukan hal itu. Merendahkan harga dirinya sebagai orang Kekaisaran Matahari.

Tn. Kinshiki kembali menatap kearah Tuan Muda Kazikage yang sudah di bopong oleh orang-orangnya, lalu pandangannya beralih kearah Baraka.

“Sepertinya tak ada jalan lain, kecuali aku harus membunuhmu!” kata Tn. Kinshiki dengan dingin. Sambil berkata seperti itu, Tn. Kinshiki tampak menggulung lengan baju kimononya.

“Saat aku bertarung menghadapinya, kalian bawa Tuan Muda pergi meninggalkan tempat ini!” perintah Tn. Kinshiki kepada para pengikutnya tanpa menoleh.

“Baik, Tuan Kinshi...”

Belum lagi selesai para pengikutnya menjawab, wajah mereka langsung berubah panik, mata mereka terlihat membesar. Apa yang terjadi kepada para pengikutnya membuat Tn. Kinshiki terkejut. Secara tiba-tiba saja Tn. Kinshiki merasakan bulu kuduknya merenang, instingnya mengatakan ada bahaya yang saat ini ada didekatnya.

“Sudah kubilang, tidak ada yang bisa pergi dari sini seenaknya!” sebuah suara keras terdengar, Tn. Kinshiki merasa suara itu begitu sangat dekat dengannya, hingga tanpa sadar Tn. Kinshiki menoleh kearah asal suara itu yang berasal dari arah depannya.

PLAK!

Satu tamparan keras telah menerpa wajahnya, sebelum Tn. Kinshiki dapat melihat siapa yang ada dihadapannya. Tubuh Tn. Kinshiki bergoncang dengan keras karena tamparan keras itu, tapi hebat!. Tubuh Tn. Kinshiki tidak terhempas terbang oleh tamparan itu. Tapi wajah Tn. Kinshiki langsung memerah, ada bekas telapak tangan diwajahnya.

“Ingin membunuhku! Apa kau mampu!” kembali terdengar suara dari arah depannya. Kali ini, tanpa menoleh. Tn. Kinshiki tahu, kalau yang ada dihadapannya adalah lawan yang akan dihadapinya, maka tanpa menoleh. Tn. Kinshiki langsung mengibaskan tangan kanannya dengan kekuatan penuh.

Kibasan tangan Tn. Kinshiki mengeluarkan hembusan angin yang dahsyat, tapi Tn. Kinshiki dibuat terkejut saat merasakan kibasan tangannya hanya mengibas angin.

PLAK!

Sebelum Tn. Kinshiki tersadar, satu tamparan keras kembali menghantam wajahnya. Kali ini kekuatan tamparan itu bukan untuk membuat tubuh Tn. Kinshiki terhempas terbang, melainkan mengarah kebawah. Hingga tubuh Tn. Kinshiki hampir saja tersuruk ketanah, kalau saja Tn. Kinshiki tidak dengan cepat mengerahkan tenaga dalamnya pada kedua kakinya, pasti kepalanya sudah tersuruk ke tanah.

“Kalian adalah tamu yang tak tahu diri dinegeri ini!”

Kembali suara keras Baraka terdengar.

PLAK!

Di susul dengan satu tamparan keras lagi ke wajah Tn. Kinshiki hingga membuat tubuh Tn. Kinshiki semakin tersuruk kebawah.

“Tuan Muda mu saja tak layak untuk melawanku!”

PLAK!

“Apalagi kau!”

PLAK!

Tamparan beruntun diterima oleh Tn. Kinshiki hingga akhirnya pertahanan Tn. Kinshiki roboh. Kepalanya tersuruk lebih dulu ke tanah.

“Sebaiknya kau pulang kenegerimu!”

PLAK!

Tamparan terakhir, bukan saja membuat kepala Tn. Kinshiki yang tersuruk, bahkan tubuhnya ikut terpendam ke tanah hingga menimbulkan lubang yang cukup besar.

Semua orang yang ada ditempat itu hampir saja rahangnya jatuh ke tanah melihat bagaimana Baraka memberikan tamparan beruntun dan keras kepada Tn. Kinshiki. Orang yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi di Kekaisaran Matahari. Bahkan Baraka sampai tak memberikan kesempatan kepada Tn. Kinshiki untuk mengangkat kepalanya. Apa yang Baraka lakukan benar-benar membuat geger tempat itu. Bahkan para pengikut Kekaisaran Matahari yang ada ditempat itu sampai gemetar karena ketakutan melihat tindakan Baraka yang tidak memberikan rasa kasihan sedikitpun kepada lawannya.

Tn. Kinshiki tampak langsung pingsan dengan wajah sebelah yang bengkak seperti ikan buntal. Sementara Baraka sendiri terlihat membersihkan telapak tangannya dengan pakaian Tn. Kinshiki sendiri, seakan-akan tangannya terlalu jijik untuk menyentuh lawannya.

Melihat kedua lawannya pingsan, Baraka terlihat tersenyum puas, lalu tatapannya beralih kearah para pengikut Kekaisaran Matahari yang tersisa, tampak mereka semua gemetaran, bahkan tak sanggup untuk mengangkat kepala mereka.

“Pergi! Bawa kedua orang ini” ucap Baraka dengan tegas.

“B-B-Baik, Tuan” ucap salah seorang pengikut Kekaisaran Matahari dengan gugup.

“Sampaikan pesanku kepada pemimpin kalian. Mulai detik ini, Kekaisaran Matahari tidak akan bisa bertindak sewenang-wenang lagi di negeri ini. Jika itu mereka lakukan, maka aku sendiri yang akan mengusir kalian dari sini!”

Sungguh Arogan!

Mendominasi!

Berani!

Semua yang berada ditempat itu sampai tak bisa berkata apa-apa, sebagian kagum melihat kearah Baraka, tapi sebagian lagi terlihat takut akan balasan yang akan diberikan oleh Kekaisaran Matahari.

-o0o-

Siapakah Baraka sebenarnya?

Dia adalah PEWARIS PARA DEWA yang telah diramalkan kelahirannya sejak ribuan tahun Yang Lalu. Dan inilah kisah perjalanannya....

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Kera Sakti   1328. Part 3

    Dalam keadaan terluka berbahaya seperti itu, seandainya Dara Cupanggeni alias Perawan Tanpa Tanding itu lepaskan jurus 'Bias Dewa'-nya, pasti Baraka tak akan dapat menangkisnya lagi. Sinar merah itu akan menghantam leher Pendekar Kera Sakti, dan nasib si tampan akan berakhir sampai di situ saja. Itulah pertimbangan seorang tokoh yang menyambar Baraka.Sampai di suatu tempat, Baraka dibaringkan di bawah pohon. Ternyata keadaannya sudah semakin parah. Kulitnya mulai keluarkan bintik-bintik merah menyerupai ujung darah. Pandangan matanya kian buram, sehingga tak bisa melihat jelas siapa orang yang telah menyambarnya sampai ke situ. Kemudian Baraka dapat merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti dirinya.Rupanya kepergian tokoh yang menyambar Baraka itu segera diikuti oleh si Bongkok Sepuh. Sampai di tempat itu, Bongkok Sepuh pandangi tokoh penolong Baraka yang mengenakan pakaian ketat ungu muda model angkin sebatas dada berhias benang emas di tepiannya. Tokoh itu adalah s

  • Pendekar Kera Sakti   1327. Part 2

    "Alasanku adalah demi perdamaian di antara sesama dan demi keselamatan jiwamu juga. Dewi Pedang dan Setan Bodong adalah dua tokoh yang tak bisa ditumbangkan dengan sekali-dua kali gebrak saja.""Kau salah duga," kata gadis itu sambil tertawa kecil."Justru aku akan memperlihatkan kepada mata para tokoh persilatan bahwa Dewi Pedang akan menjadi belatung dalam dua kejap netra saja oleh Perawan Tanpa Tanding!"Senyum Baraka mulai sinis karena menahan kejengkelan. "Sesumbarmu sangat berbahaya, Dara Cupanggeni. Dewi Pedang jangan disamakan dengan tokoh sakti lainnya. Sekalipun kau mempunyai ilmu 'Darah Gaib' dan 'Bias Dewa' tapi kau akan hancur lebih dulu sebelum bertemu dengan Dewi Pedang."Gadis itu mulai curiga. Mulutnya diam terkatup, matanya tajam memandang. Akhirnya terlontar pula pertanyaan dari kecurigaannya itu,"Kau tahu tentang dua jurus andalanku itu? Kau bersikap menghalangi niatku untuk melawan Dewi Pedang? Siapa kau sebenarnya?""A

  • Pendekar Kera Sakti   1326. Perawan Tanpa Tanding

    BARAKA melesat turun tebing gunakan Gerak Kilat Dewa Kayangannya. Dalam waktu sekejap ia sudah berdiri di depan Dara Cupanggeni. Kemunculannya membuat gadis itu terhenyak dan berhenti melangkah dalam seketika. Matanya memandang lembut dan tak berkedip. Baraka sengaja sunggingkan senyum menawan agar gadis itu tak lekas-lekas lakukan penyerangan berbahayanya.Di tempat persembunyian, di antara pohon dan semak, mata si Bongkok Sepuh memperhatikan pertemuan dua tokoh muda itu dengan hati berdebar-debar. Bahkan tokoh tua itu sempat membatin; "Moga-moga murid Setan Bodong mampu kalahkan kekuatan Dara Cupanggeni dengan caranya yang tak bisa kubayangkan. Jika pemuda itu gagal, maka keganasan Dara Cupanggeni akan melebar ke mana-mana dan menguasai dunia persilatan. Dia bisa menjadi tokoh lalim yang tak kenal belas kasihan kepada siapa pun."Bongkok Sepuh sering mendengar kehebatan ilmu murid si Setan Bodong, tapi hatinya masih saja berdebar-debar mengetahui siapa lawan

  • Pendekar Kera Sakti   1325. Part 25

    Brruk...! Brruk...! Gusraak...!Kapak Iblis terseret menjauh hingga membentur onggokan batu. Setan Akhirat tersedak satu kali ketika berusaha bangkit. Ternyata sedakan itu keluarkan darah kental dari mulutnya. Wajah dinginnya semakin pucat, mata tajam kian meruncing pandangannya. Ia tetap bangkit untuk lakukan pembalasan. Tetapi tiba-tiba Dara Cupanggeni kelebatkan tangan kanannya. Jari telunjuknya berdiri tegak dan mengeras, seperti lakukan totokan dari jarak jauh. Namun yang terjadi bukan jurus totokan, melainkan jurus maut yang menjadi andalannya. Ujung jari telunjuk itu lepaskan selarik sinar merah yang mampu bergerak cepat dan memanjang sampai sasarannya.Ciaaap...!Setan Akhirat tak bisa menghindar atau menangkis, karena pada saat sinar merah itu melesat dari jari gadis tersebut, tubuhnya diam tak bergerak, seakan menjadi patung di tempatnya berdiri. Tentu saja sinar merah itu dapat kenai sasaran dengan tepat. Leher Setan Akhirat adalah sasaran yang dituju

  • Pendekar Kera Sakti   1324. Part 24

    Suuut...!Gadis itu cepat palingkan wajah ke kiri dan gerakkan tangan kanannya dalam keadaan terbuka menghadap lawan.Wees...! Tenaga dalam besar yang dilepaskan Setan Akhirat itu membentur telapak tangan Dara Cupanggeni, bagai terkumpul jadi satu di tangan itu. Dara Cupanggeni segera menggenggam seakan menangkap tenaga dalam itu, lalu memutar tangannya dan menyentakkan kembali ke depan dalam keadaan telapak tangan terbuka ke atas dan disodokkan ke depan.Wuuut...! Baaahg...!"Heegh...!" Setan Akhirat mendorong mundur dengan mendelik, kakinya tak menyentuh tanah sampai akhirnya membentur sebongkah batu cadas.Buuhg...!Baraka bergumam lirih di samping Bongkok Sepuh, "Gila! Tenaga lawan dapat ditangkap dan dikembalikan seenaknya saja!"Bongkok Sepuh berujar, "Itu belum seberapa. Jurus-jurus yang dimainkan gadis itu masih merupakan jurus-jurus kecil yang kumiliki juga.""Mengapa ia tidak segera gunakan jurus mautnya?""Kur

  • Pendekar Kera Sakti   1323. Part 23

    "Apakah kesaktianmu tak mampu ungguli kesaktian gadis itu?"Bongkok Sepuh diam sebentar, matanya tetap memandang ke bawah, ke pertarungan antara Dara Cupanggeni dengan Kapak Iblis dan Setan Akhirat yang sudah dimulai walau baru secara kecil-kecilan saja. Mata itu menerawang dalam memandang, karena mulut Bongkok Sepuh berkata datar, "Sunti Rahim sebenarnya guruku sendiri.""Hah...!" Baraka jelas-jelas terperangah. "Ja... jadi usiamu dengan Nyai Sunti Rahim lebih tua dia?""Lima belas tahun lebih tua dariku," jawab Bongkok Sepuh. "Ilmu pengawet ayunya itulah yang membuatku jatuh cinta padanya ketika itu. Dia tokoh wanita yang sakti, mendapat warisan ilmu dari eyangnya sejak berusia tujuh tahun. Separo ilmunya sudah diturunkan kepadaku, tapi aku tergoda oleh Bibi Gurumu, dan akhirnya kami berpisah. Aku terpaksa berguru kepada tokoh sakti lainnya. Namun kesaktianku tetap saja tidak bisa mengungguli Sunti Rahim.""Kenapa waktu itu Sunti Rahim tidak melabrak Bi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status