Share

51. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Lingga benar-benar kelelahan hingga tertidur pulas sepulang dari latihan. Dengkuran cukup keras terdengar memenuhi kamar. Di sisi lain, Limbur Kancana nyatanya pergi ke sebuah tempat tanpa sepengetahuan Lingga.

Malam akhirnya terusir pagi. Kokok ayam terdengar besahutan. Embusan angin merangkak ke lubang jendela, menerbangkan api obor yang menyala di dinding kayu. Lingga menggeliat sesaat, menggaruk rambut, kemudian kembali tertidur. Tanpa diketahuinya, kamar sudah dipenuhi oleh murid laki-laki padepokan.

“Lingga.” Geni menggoyang-goyangkan lengan Lingga.

“Aku masih mengantuk, paman.” Lingga menepis tangan Geni, mengubah posisi tidur menjadi menyamping.

“Lingga.” Jaya dan Barma menggoyang-goyangkan kaki Lingga.

“Hentikan, paman.” Lingga menendang pelan tangan Jaya dan Barma. “Jangan mengangguku.”

Geni, Jaya, Barma dan beberapa murid padepokan saling melempar tatapan, kemudian kembal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status