Share

62. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Wira baru saja bangkit setelah seharian ini memulihkan diri. Meski begitu, ia masih merasakan perih di dadanya. Luka yang diberikan musuh yang dilawannya kemarin malam nyatanya tidak main-main. Akan tetapi, dibanding hal itu, hatinya jauh terasa lebih sakit ketika diremehkan oleh kakak sendiri.

Wira berdecak, beranjak menuju jendela yang langsung menghadap halaman markas. Ketenangan ini benar-benar membuatnya kesal. Bayangan pertarungan dengan pendekar berambut panjang itu kembali melintas di kepala. Kepalan tangannya menguat hingga dinding kayu retak dan berlubang.

“Harusnya aku menggunakan racun kalong setan untuk melumpuhkannya,” ujar Wira, “aku sepertinya terlalu meremehkan pendekar itu. Jika aku bertemu lagi dengannya, aku akan langsung menghabisinya tampa ampun.”

Sebuah kendi berwarna merah tiba-tiba saja muncul di tangan kanan Wira. Limbur Kancana seketika memelotot ketika melihatnya.

“Jika dulu aku bisa melemahkan kek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status