Share

49. Kegaduhan Zimai

Zimai berdiri di belakang padepokan dengan mata yang menatap awas ke arah pepohonan. Gadis itu mendengar suara gaduh di balik padepokan Mata Air. Zimai menarik pedangnya bersiaga. Suara gaduh itu semakin terdengar kencang. Zimai berjalan lebih dekat ke arah pepohonan yang menjulang tinggi di balik padepokan. Pohon itu berada di wilayah yang berbeda Mata Air. Apapun yang berada di luar Mata Air tidak akan bisa masuk ke Mata Air, tetapi sebuah pedang masih bisa melesat ke luar sana.

Zimai melempar pedangnya ke pepohonan itu. Suara burung unta terdengar sangat nyaring tatkala pohon yang dituju Zimai terkoyok karena pedang gadis itu. Burung unta itu terbang menjauhi pohon diiringi burung-burung kecil yang mengikutinya.

"Burung unta milik siapa itu?" tanya Zimai seorang diri. Gadis itu menarik pedangnya dari kejauhan hingga kembali ke tangannya.

"Akhhh!"

Tubuh Zimai mundur beberapa langkah saat pedang itu kembali ke tangannya. Zimai memegang tangannya dengan erat, pedang Zizmaibergetar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status