/ Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 285 - Memunculkan Gerbang Takdir

공유

285 - Memunculkan Gerbang Takdir

작가: Gauche Diablo
last update 최신 업데이트: 2024-07-17 17:04:05

Yao Chen mengangguk,

"Tentu saja. Kau adalah rekanku sekarang, dan aku selalu menepati janjiku."

Kingkong mengambil salah satu kristal, mengamatinya dengan seksama.

"Aku belum pernah melihat kristal inti sebanyak ini sekaligus."

Mata si kingkong masih terkagum-kagum dengan tumpukan tinggi kristal inti di depannya.

"Nah, sekarang kau bisa menggunakannya untuk menaikkan kultivasimu," ujar Yao Chen. "Kalau masih kurang, aku akan memberikan metode lainnya, jangan khawatir."

Kingkong menatap Yao Chen dengan pandangan baru.

"Kau benar-benar penuh kejutan, manusia. Mungkin keputusanku untuk menjadi rekanmu tidak salah."

Yao Chen tertawa kecil, "Senang mendengarnya. Sekarang, mungkin lebih baik kau kembali ke kantong penyimpanan untuk menyerap esensi kristal ini dengan tenang."

Kingkong mengangguk setuju. "Baiklah. Tapi ingat, jangan terlalu lama membiarkanku di dalam sana."

"Tentu, tentu," Yao Chen meyakinkan.

Dengan sekejap, Kingkong kembali ke dalam kantong penyimpanan hewan peliharaan. Y
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Pendekar Tanpa Wajah   615 - Kegilaan Yao Chen Menantang Langit

    “Yichen! Kau gila!” teriak Sheng Meiyu sambil menatap cemas suaminya.“Dia … dia benar-benar pergi menantang petir surgawi di udara!” bisik Putri Suci dengan napas tercekat.Sima Honglian mengepalkan tangan di depan dadanya, tubuhnya gemetar. “Chen … kenapa harus seperti itu?”Ketiga istrinya menatap Yao Chen yang terus membumbung ke angkasa.Gruudduukk! Gruduuukkk!Langit seakan murka, menggulung dalam pusaran kelam, seolah hendak menelan segalanya. Ular-ular petir menari liar, kilatan cahayanya membelah awan tebal seperti cambuk surgawi yang siap menghakimi siapa pun yang lancang menentangnya.Namun Yao Chen tak bisa mundur. Inilah jalan dan beban yang dia pilih untuk menjadi lebih kuat.Maka, dengan tubuh yang masih dipulihkan Tasbih Semesta, dia terus terbang ke angkasa tanpa gentar.“Ayo! Turunkan semuanya padaku!” teriaknya dengan suara lantang, gemetar bukan karena takut, melainkan karena semangatnya yang membara.Seolah mendengar tantangan itu, langit menjatuhkan petir kedua.

  • Pendekar Tanpa Wajah   614 - Ujian Langit Kembali Menyapa

    “Kakak Chen … penuhi diri ini dengan kasih sayang Anda.”Suara mendesah mendayu Putri Suci menjadi bahan bakar birahi bagi Yao Chen.Ketika sentuhan mereka berpadu, hingga akhirnya saling menyatu, tidak ada lagi keraguan.Hanya ada dua jiwa yang saling mengikatkan diri, perlahan, mendalam, seperti aliran roh yang menyatu dalam harmoni semesta.Tangan Putri Suci meremas kuat rambut Yao Chen saat didekap sembari dirinya dipenuhi milik Yao Chen yang menghentak tegas. Remasan itu sebagai pelampiasan atas rasa menyengat di bawah sana.Namun, dia tak berani bersuara agar tidak mengganggu Yao Chen.“Arrghh … Rong’er … apakah aku menyakitimu?” Akhirnya Yao Chen mempertanyakan hal itu karena tak mendapati suara Putri Suci.Saat dia melonggarkan dekapannya sehingga memberikan jarak bagi tubuh berdua, dia mendapati mata basah Putri Suci.“Eh? Apakah aku menyakitimu? Aku bisa berhenti—“Yao Chen panik dan hendak menghentikan pergerakannya.Namun, Putri Suci menahan dengan belitan kedua lengan di

  • Pendekar Tanpa Wajah   613 - Harmoni Terhampar di Udara

    “Saya menyerahkan segalanya di tangan Anda, Putra Suci.”Putri Suci menyahut diiringi senyum manisnya yang terlihat malu-malu.Yao Chen tertegun untuk beberapa saat. Di matanya, Putri Suci tergambar sangat menawan. Bahkan dia heran, kenapa baru menyadarinya sekarang.Maka, Yao Chen mengambil tangan halus Putri Suci dan berkata, “Kalau begitu ….”Di bawah langit biru cerah, di antara kelopak-kelopak bunga herbal yang merekah harum, Yao Chen melangkah perlahan bersama Putri Suci.Sinar matahari menari menyemburatkan warna pelangi di sela-sela rambut mereka, memantulkan kemilau yang membelai wajah lembut sang putri.“Betapa cantiknya dirimu, dan aku hanya bisa meminta maaf baru menyadarinya saat ini.” Yao Chen tidak bicara omong kosong.Putri Suci semakin tersipu pada pujian Yao Chen. Dia tidak tersinggung. Dia memahami bahwa di hati Yao Chen masih memiliki Sima Honglian yang megah bertahta. Bisa menjadi bagian kecil di hati Yao Chen saja sudah merupakan berkah langit untuknya.Langkah m

  • Pendekar Tanpa Wajah   612 - Tiga Bersama dalam Kebahagiaan (18+)

    Mata sayu Sheng Meiyu menatap Yao Chen, kepalanya mengangguk. “Aku … aku percaya padamu.”“Baiklah. Aku akan mulai.” Yao Chen mempersempit jarak mereka.Jantung Sheng Meiyu berdebar kencang menanti apa yang akan terjadi.“Ermhhh!” Tangan Sheng Meiyu sembari meremas kain penutup tempat tidur, seiring masuknya bagian istimewa Yao Chen ke dalam dirinya.Akhirnya Sheng Meiyu merasakan apa yang dirasakan para pengantin wanita. Kini dia sudah sah sebagai istri Yao Chen sepenuhnya.Matanya mencoba dibuka untuk menatap pelaku yang membawa rasa sakit tapi membahagiakan di atas dirinya.“Meiyu … kamu baik-baik saja?” Yao Chen menatap Sheng Meiyu di bawahnya.Mata wanita itu berkaca-kaca. Pandangannya sayu, menyulut birahi Yao Chen.“Baiklah, aku akan melanjutkannya.” Yao Chen perlahan mulai bergerak ritmis di atas tubuh istri ketiganya.Sedangkan Sima Honglian tetap di samping mereka dan sesekali akan bercumbu dengan Yao Chen sembari suaminya memberikan kebahagiaan kepada madunya.Setelah membu

  • Pendekar Tanpa Wajah   611 - Tibalah Saatnya Berlaku Sebagai Lelaki

    “Tentunya kamu bukan suami yang abai pada istrimu, kan? Apalagi tiga istrimu ini sudah ikut berjuang bersamamu dalam suka dan duka.” Sima Honglian menambahkan.Senyumannya semakin membawa kode keras untuk Yao Chen.Glek!Yao Chen menelan saliva tanpa sadar ketika mendengar ucapan istri pertamanya. Sepertinya dia sudah tidak bisa menghindar lagi. Dia harus bersikap seperti lelaki bertanggung jawab.“Saya bisa menunggu di giliran berikutnya.” Tiba-tiba Putri Suci berbicara. “Silakan Kakak Sima dan Adik Sheng terlebih dahulu.”Setelah itu, Putri Suci masuk ke ruangan lain dan bermeditasi.Sima Honglian menarik lembut tangan Sheng Meiyu. “Ayo, Adik Kedua.”Pipi Sheng Meiyu bersemu, malu karena akhirnya dia akan menjadi istri Yao Chen seutuhnya.Di kamar yang telah dibersihkan, Yao Chen berjalan menghampiri kedua istrinya. Dia hanya mengenakan celana kain tipis. Otot dadanya terlihat maskulin dan membuatnya semakin menawan.Ditunjang wajah tampannya, dia semakin menimbulkan gairah bagi law

  • Pendekar Tanpa Wajah   610 - Pusaka Luar Biasa

    “Kalau itu investasi milik Tuan Besar Gongsun, pasti tidak ada yang mengecewakan.” Putri Suci menyahut dari samping.Ketika tutup peti batu itu perlahan dibuka oleh tangan Yao Chen, cahaya lembut menyembur keluar seolah menyapa dunia setelah ratusan tahun terkubur.Di dalamnya, tampak sehelai jubah kuno berwarna putih emas, terlipat rapi di atas sebuah gulungan teknik kultivasi, dan di sampingnya, tergeletak manik-manik kristal kecil yang berjumlah sembilan—masing-masing memancarkan aura ilahi yang begitu murni hingga membuat ketiga istrinya terpaku di tempat.Yao Chen mengangkat jubah itu terlebih dahulu. Kainnya ringan seperti kabut, namun terasa kuat seperti baja langit.“Ini … aku yakin bukan jubah biasa,” gumamnya.Sima Honglian menatapnya tajam. “Aku bisa merasakan jejak waktu di sana. Jubah itu sepertinya pernah dikenakan oleh seorang Dewa. Mungkin milik leluhurmu.”Gulungan di bawahnya tampak kuno, dengan segel emas yang telah retak. Ketika dibuka, tulisan-tulisan kuno memanca

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status