Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 551 - Tungku yang Adil

Share

551 - Tungku yang Adil

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2025-03-14 00:44:37

“Aku di sini.” Sima Honglian tampil ke muka bersama Yao Chen yang menggenggam tangannya.

Mata Nona Sheng nyalang tajam ketika melihat calon suaminya sedang menggandeng wanita lain di depan mata, menunjukkan kemesraan mereka.

“Lepaskan tanganmu dari dia!” Nona Sheng menunjuk ke genggaman tangan itu.

Yao Chen melirik ke arah yang ditunjuk Nona Sheng dan tersenyum kecil.

Namun, Sima Honglian sudah lebih dulu menyahut, “Itu tergantung apakah kau mampu atau tidak.”

Mendengar jawaban Sima Honglian, hati Nona Sheng panas seketika. Dia terbang melesat maju ke saingan cintanya sambil membawa energi pukulan yang besar.

Yao Chen tidak tinggal diam dan segera berubah menjadi Asura, menahan pukulan Nona Sheng dan mendorong wanita itu menggunakan kekuatan Asura.

Dhakk!

“Urgh!” Nona Sheng merasakan tangannya kebas seketika begitu mendapat energi pukulan balasan dari Asura Yao Chen.

Itu memang hanya kekuatan Asura biasa dari Yao Chen, tapi nyatanya cukup membuat Nona Sheng terkejut. Dia tak menyangka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   590 - Kenaikan Tingkat 11

    “Kau bisa kembali, Gao Long.” Yao Chen berkata ke naga kunonya.“Hmph! Bocah bau pemaksa! Kau berhutang padaku!” Gao Long mendengus dan masuk kembali ke tubuh Yao Chen.Yao Chen hanya bisa terkekeh canggung.Udara malam masih menyisakan bara dari pertempuran yang barusan usai. Langit gelap dihiasi bintang-bintang kecil yang berkelip samar.“Tian Niao,” panggil Yao Chen pada Garuda Nirwana.“Ya, Tuan.” Binatang roh milik Yao Chen itu menjawab sambil terbang rendah.Sayapnya membentang sepanjang puluhan meter, dan tubuhnya memancarkan aura angin yang lembut.“Kalian semua, naiklah! Kita tak bisa tinggal di tempat ini terlalu lama,” ucap Yao Chen, membantu Sima Honglian yang masih sedikit terhuyung, lalu mengangkat Sheng Meiyu yang masih lemah ke punggung garuda.Mereka terbang melesat menuju arah timur laut, menuju hutan terpencil yang tersembunyi dari penglihatan dunia.

  • Pendekar Tanpa Wajah   589 - Yao Chen Datang

    “Gongsun … Yichen? Kau seharusnya sudah mati!” Zhong Hu membatu.Matanya membelalak saat melihat siluet pria bertopeng emas berdiri gagah di atas reruntuhan.Aura tekanan dari tubuh Yao Chen bagaikan gelombang tsunami, menghantam dada siapa pun yang menyentuhnya.“Aku takkan mati sebelum kau!”Yao Chen melangkah turun perlahan, setiap langkahnya menggetarkan tanah. Pedang Keseimbangan menyala terbalut api murni di punggungnya mengalirkan aura api Tasbih Semesta.Di belakangnya, Gao Long dengan mata merah menyala menyemburkan lidah api yang melilit pilar-pilar hancur.Sima Honglian menatapnya. “Chen .….”Yao Chen mendekat ke istri pertamanya. Dengan suara lembut, dia bertanya, “Kau baik-baik saja?”Sima Honglian mengangguk cepat, menahan air mata bahagia. “Aku baik-baik saja. Dia hendak mencelakai Meiyu .…” Tangannya terarah ke Zhong Hu.Tanp

  • Pendekar Tanpa Wajah   588 - Murka Sima Honglian

    "Kau ... kau bajingan busuk!" pekik Sheng Meiyu.Wajahnya mulai memucat membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya. Entah dia akan direnggut kehormatannya dalam kultivasi ganda paksa, atau dia akan diserap sampai kering dan mati.Kini dia mengerti wajah asli Zhong Hu. Rasa sesalnya menjalar saat teringat peringatan yang diberikan Sima Honglian. Tapi sudah terlambat. Dia berada di ruang bawah tanah yang pastinya tidak terjangkau Sima Honglian. Dia berusaha menjerit, tapi suaranya melemah.Zhong Hu menatapnya dingin. "Aku tidak pernah berbohong, Nona. Aku memang membantumu mencari suamimu. Tapi aku berubah pikiran. Kurasa aku tidak berniat membiarkanmu menemukannya. Setelah semua kekuatanmu menjadi milikku, mungkin aku yang akan mendatanginya … sebagai wujud barumu."Tangan Zhong Hu terangkat, siap menyentuh wajah Meiyu yang kini tak mampu bergerak.Namun sebelum dia bisa melakukannya—Dua kilat cahaya merah menyilang di pintu ruangan. Ledakan terjadi, formasi di lantai terguncang.

  • Pendekar Tanpa Wajah   587 - Demi Kultivasi Ganda

    Zhong Hu terkekeh. "Lalu siapa yang akan menenangkan hatinya? Kau? Kau bahkan tak mungkin bisa menahan jika dia menangis di malam hari.""Cukup!" teriak Meiyu tiba-tiba. Aura dingin menyembur dari tubuhnya. Mata air mulai membeku di sekitar mereka. "Aku ... akan ikut dia. Sendiri. Kalau kau tak mau, itu urusanmu!"Sima Honglian terpaku. Hatinya remuk. Dia tak habis pikir kenapa Sheng Meiyu sebodoh itu. Madunya bukan anak kecil, kan? Yang gampang diiming-imingi gulali dan langsung luluh begitu saja?Zhong Hu mengangkat tangan. "Jangan khawatir, Nona Phoenix. Aku akan menjaminnya aman. Tapi kalau kau berubah pikiran, istanaku akan selalu terbuka."Dan dengan satu gerakan, Zhong Hu membuka portal bercahaya ke arah langit barat.Sheng Meiyu memandang Sima Honglian satu kali lagi. Lalu melangkah masuk ke dalam cahaya itu.Sima Honglian menggenggam tinjunya erat, api berkobar di sekelilingnya. Dia ingin melakukan sesuatu, tapi dia paham … S

  • Pendekar Tanpa Wajah   586 - Penguasa Barat: Zhong Hu

    “Kenapa aku masih juga belum merasakan aura Chen?” keluh lirih Sima Honglian.Sheng Meiyu diam dan tertunduk. Batinnya juga mengeluhkan hal sama seperti Sima Honglian.Langit yang semula dipenuhi hawa pertempuran kini terasa tenang, tapi tak benar-benar damai. Aura kehadiran seseorang yang luar biasa kuat mendadak turun dari angkasa, menindas udara dan membuat debu-debu beterbangan ke segala arah.Tap. Tap. Tap.Langkah kaki berat terdengar dari balik reruntuhan. Seorang pria paruh baya dengan jubah panjang berwarna hitam-emas muncul perlahan. Wajahnya tampan namun tajam, penuh wibawa. Di sisi kanan dan kiri kepalanya tumbuh helaian rambut putih mencolok yang disatukan dengan tatanan rapi, menambah kesan agung dan mengintimidasi.Matanya tajam seperti elang, menatap lurus ke arah dua wanita yang baru saja meratakan belasan pria."Aku tidak menduga akan melihat pemandangan seindah ini di tempat seburuk ini." Pria itu tersenyum samar. Suaranya dalam dan bergema, membuat beberapa burung

  • Pendekar Tanpa Wajah   585 - Kami Dewi Kematianmu!

    "Nona, kau terlalu kejam!" Seorang pria menyeru ke Sima Honglian.Namun, ucapan itu hanya mendapat tanggapan tawa mengejek dari Sima Honglian.Sedangkan pria lainnya menyahut dengan bentakan, "Jalang sialan! Apa yang kau tertawakan?"Sikap Sima Honglian masih tenang menanggapi hardikan tersebut."Aku menertawakan kalian yang tak tau apa-apa dan salah." Sima Honglian menyeringai."Kesalahan macam apa sehingga kau sekejam itu memotong tangan kawanku?" Teman dari pria yang dimutilasi Sima Honglian mendelik tak terima."Kesalahan pertama, kalian menghadang aku dan adikku." Sima Honglian melirik Sheng Meiyu. "Kesalahan kedua, kami bukan lagi nona, karena kami sudah memiliki suami! Jadi bersikaplah yang benar!"Usai mengatakan itu, Sima Honglian mengumpulkan energinya pada telapak tangan.Semua pria yang mengganggu mereka segera siaga. Ada juga yang mulai menyalurkan energi Qi mereka di kepalan tinju.Dhaarrr!Sima Honglian meledakkan energi apinya sehingga ada beberapa pria pengepungnya ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   584 - Seperti Anjing Kalah

    “Ja…ngan harap!” Dengan suara lemah, Yao Chen berkata sebelum dia berteriak, “Api Murni!”Swooosshh!Langsung saja keluar semburan api murni dari tubuhnya yang berlari cepat menyambar Raja Iblis Mo.“Tidak! Jangan!” Raja Iblis Mo terkesiap bukan kepalang.Dia sama sekali tidak mengira akan ada api jenis lain muncul menyergapnya. Jika tadi api Gao Long masih bisa ditangani, kali ini dia tak bisa meremehkan.“Arghhhh!” Raja Iblis Mo menjerit keras ketika tangan kanannya mulai dijilat api murni.Dia sudah secepat mungkin menghindari terjangan api murni yang mengejutkan, tapi rupanya masih belum cukup dan ujung tangan kanannya terjilat.Di tengah kepanikannya, Raja Iblis Mo memotong tangan kanannya sambil hatinya berdarah.Namun, Yao Chen masih belum selesai.Swoosshhh!Ketika Raja Iblis Mo sedang memotong tangan kanannya, Yao Chen menggunakan kesempatan sekian detik yang ada untuk menyemburkan api murni lagi.“Aaarrkkkhhhhh!” Jeritan Raja Iblis Mo semakin kencang ketika api murni berikut

  • Pendekar Tanpa Wajah   583 - Keluarnya Sosok Kaisar Manusia

    “Keinginanmu terlalu tinggi!” balas Yao Chen.Dia berdiri dengan napas berat, keringat dan darah bercampur di wajahnya. Tubuhnya sudah terluka dalam akibat pertempuran sebelumnya, dan kini harus menghadapi musuh dari tingkat yang jauh lebih tinggi.“Berani kau menghina Panglima Gu, bocah!” raung Raja Iblis Mo yang masih hidup. Tubuhnya diselimuti pusaran energi kegelapan yang siap diledakkan ke lawan.Raja Iblis cantik berjulukan Panglima Gu mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Raja Iblis Mo diam.“Tentu saja keinginanku tinggi karena aku memiliki kemampuan.”Setelah mengucapkan itu, Panglima Gu menjulurkan kedua tangannya ke depan.Bagaikan ada daya hisap kuat, Yao Chen dan Putri Suci langsung tertarik ke arah tangan Panglima Gu.“Arkkhh!”Yao Chen dan Putri Suci tidak berdaya ketika leher mereka dicengkeram tangan Panglima Gu. Masing-masing jarinya lentik, berkuku panjang warna merah darah yang menindas.Mata Panglima Gu membelalak gila diiringi senyuman lebar. “Lihat, sudah k

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status