“Se—Seratus Batu Kristal Rendah?!” Banyak orang memekik kaget mendengar nominal yang diberikan Yao Chen untuk sebutir Pil Penyembuh Luka.Meski begitu, Yao Chen tetap dengan ketentuannya. Dia berdiri dengan gaya jumawa, seakan batu karang tak tergoyahkan.Dia layak bersikap demikian karena pil level Sempurna langka di daerah Timur seperti itu meski hanya pil kelas 1 sekali pun.Menggertakkan gerahamnya, Tun Xiang menyahut tegas, “Baiklah! Saya akan membayarnya! Tolong sediakan 5 atau 10 untuk tuan muda saya dan harus selesai sebelum malam ini!”Karena dia sudah menyetujui harga dari Yao Chen, maka Tun Xiang merasa dirinya berhak memberikan tenggat waktu demi keselamatan Tuan Muda Su.“Kalau begitu, jangan ganggu aku!” Yao Chen bergegas terbang keluar dari arena dan kembali ke ruangan pribadinya.Di ruangannya, dia lekas mengeluarkan tungku alkimianya dan bahan-bahan ramuan.“Untung saja aku masih punya sisa bahan ramuan untuk Pil Penyembuh Luka.” Dia kemudian terkekeh. “Ternyata menja
“Apakah tuanmu kurang memberimu uang hingga harus mengemis padaku?” olok Yao Chen pada Tun Xiang.Geram dengan olok-olokan Yao Chen, Tun Xiang menggertakkan gerahamnya sebelum berseru, “Bunuh dia!”Mereka berempat segera terbang melesat ke Yao Chen.Meskipun tingkat kultivasi mereka jauh di atas Yao Chen, pemuda itu tidak gentar. ‘Anggap saja ini pelatihan untukku! Gao Long, beri aku kekuatanmu!’Di dalam dimensi Tasbih Semesta, Gao Long mendengus, “Dasar bocah!”Walau Gao Long terdengar acuh tak acuh, tapi sebenarnya dia peduli dengan Yao Chen. Oleh karena itu, dia alirkan energi kuatnya untuk mendukung Yao Chen.“Huaakh!” Yao Chen melepaskan energi besar sembari dia melesat naik meninggalkan kuda rohnya. Debu di bawah beterbangan dengan muara kuda roh bekas dia berada.Melihat Yao Chen bisa terbang dan melayang di udara, Tun Xiang dan antek-anteknya cukup terkejut.“Kau masih Tingkat 3, tapi sudah bisa melayang?” Tun Xiang tak mengira ini. Dalam hatinya, dia bertanya-tanya, apakah d
Yao Chen menatap ke sosok yang terbang mendekat. Penampilannya gagah dan membawa wibawa pendekar hebat. ‘Kenapa aku seperti pernah melihat orang itu, ya? Dia sudah di tingkat 7!’ gumamnya takjub setelah bisa mendeteksi basis kultivasi melalui energi Qi yang dikeluarkan pria itu. Tun Xiang dan kedua anteknya menatap sosok yang datang dan mereka terkesiap. “Kalian bertiga hendak mencelakai murid sekteku, hm?” Sosok pendekar itu memberikan senyum dingin ke Tun Xiang dan anteknya. Ucapan pria itu membuat Yao Chen membelalakkan mata. Demikian pula Tun Xiang dan kedua anteknya. “A—Apa? Dia murid Sekte Bilah Langit?” Alangkah terkejutnya Tun Xiang mendengar itu. DIa mengenali orang yang datang. Anteknya saling pandang, tak paham. “Maafkan salah paham ini kalau begitu, Tuan Ximen! Kami permisi!” Tun Xiang hendak kabur melarikan diri setelah memberikan salam soja singkat ke pria bermarga Ximen tersebut. Tun Xiang melesat pergi diikuti kedua antek bayarannya. Dia tak mau mencari gara-gara
Yao Chen terdiam sejenak sambil batinnya berucap, ‘Dia memintaku menjadi murid. Bukankah biasanya murid yang memilih guru? Tapi ini dia yang memintaku. Dan ini bukan kali pertama aku diminta menjadi murid seorang guru di sekte.’Kemudian dia lekas teringat pesan dari Guru Hai untuk segera mencari guru yang baik. Dia pun tak lupa akan betapa tegas dan kerennya Ximen Hugeng menindak Tun Xiang dan kedua anteknya, itu memberikan kesan tersendiri baginya.Menatap Ximen Hugeng yang tegas dan terlihat gagah meski tubuhnya tidak sebesar Ouyang Hetian, Yao Chen tanpa ragu menangkupkan kedua tangannya membentuk salam soja seraya membungkuk dan berkata, “Murid Yao Chen memberi salam hormat kepada Guru Ximen.”Tentunya ucapan itu sudah mewakili jawaban untuk Ximen Hugeng, bukan?“Ha ha ha! Bagus!” Ximen Hugeng manggut-manggutkan kepala, tatapannya tampak puas memandang lurus ke Yao Chen. “Ayo, kita kembali ke sekte!”“Baik, Guru!” Yao Chen berharap dia tidak salah pilih.Mereka berdua bersama-sam
“Hm?” Yao Chen sampai terkejut karena di kepalanya ada suara Gao Long menggema. Mata Yao Chen menatap ke sebuah pedang di sisi kanannya. Di sana ada pedang berwarna merah kusam yang tertutup banyak karat. Ukurannya biasa saja dan terlihat payah. “Tuan Bao, pedang ini ….” Langkah Yao Chen berhenti di depan pedang merah berkarat tersebut. Mau tak mau, Bao Gu yang di depannya ikut berhenti dan memutar tubuh ke belakang. “Itu? Kau ingin pedang berkarat itu?” Bao Gu bingung. Dia mulai mempertanyakan apakah sebenarnya keuangan Yao Chen benar-benar sangat tipis sehingga sejak tadi yang dibeli hanyalah barang rusak melulu. Yao Chen mengangguk tegas. Kalau Gao Long sampai berteriak seperti itu, pasti ada sesuatu dari pedang tersebut. Patut dicoba! “Ya, Tuan. Aku berminat dengan pedang yang itu. Berapa harganya?” Yao Chen terlihat biasa saja tanpa ada binar terpikat pada pedang itu, sehingga ini semakin membuat Bao Gu terheran-heran dengan sikapnya. “Kuakui seleramu cukup unik, anak muda.
"Zhuge Ling?" Yao Chen terkejut karena tiba-tiba saja suara gadis itu tiba di pendengaran dia. Belum selesai keterkejutan Yao Chen, kini sosok Zhuge Ling sudah masuk ke gua yang perlahan-lahan runtuh. "Kamu benar di sini." Wajah Zhuge Ling menunjukkan kekhawatiran. "Ayo cepat keluar!"Tanpa diduga-duga, Zhuge Ling menggapai tangan Yao Chen dan menariknya. Tak perlu ada perlawanan dari Yao Chen, yang ada justru kebingungan. 'Kenapa gadis galak satu ini malah repot-repot datang ke sini untuk memeriksa keadaan aku?'Baru saja mereka melangkah meninggalkan peraduan buatan Yao Chen, langit-langit gua runtuh sepenuhnya. "Awas!" Yao Chen melakukan Teknik Langkah Hantu menarik tubuh Zhuge Ling untuk dia gendong keluar. Bruuukkk! Tanah pun menimbun seluruhnya dari gua Yao Chen tepat ketika kedua remaja itu sudah berhasil mencapai bibir gua. Tak mau lengah akan bahaya apa pun, Yao Chen terbang membopong Zhuge Ling sampai ke tepi sungai terdekat. "Wuih! Syukurlah kita tepat waktu keluar!
“Aku? Keruntuhan gua tadi terjadi karena aku naik tingkat?” Yao Chen membalas Gao Long sambil dia melesat cepat di kedalaman hutan untuk mencari gua lainnya. Di dalam ruang dimensi jiwa Yao Chen, Gao Long menggumam rendah. “Hm, ya, memang karena kau, bocah. Gelombang energi kenaikan tingkatmu menggetarkan tanah di sekitarmu. Itulah kenapa guamu yang sudah lapuk dan jelek itu runtuh. Jadi, jangan besar kepala kau ini kuat, ya! Itu karena tanah guamu rentan!” Yao Chen mendecak singkat mendengar penjelasan Gao Long yang seakan tidak mau secara terang benderang mengakui kekuatan Yao Chen. “Pokoknya aku harus menemukan tempat baru atau aku tak punya hunian. Tak sudi aku kembali ke barak sekte!” Yao Chen teringat kejadian tak menyenangkan di barak. Kalau memang bisa mengindari masalah, maka itu akan dia lakukan. Tapi kalau orang-orang lebih suka mendekatkan masalah padanya, dia juga takkan gentar meladeni. “Bodohnya, bukankah kau sudah lebih kuat dari mereka? Untuk apa kau takut pada me
“Hah? Kak Yao menantang seluruh penghuni barakmu?” Hu Meng sampai melongo dengan mulut terbuka lebar sampai bisa memasukkan telur bebek ke sana.Tidak hanya Hu Meng yang terkejut, semua di area itu juga sama-sama terkejut. Baru kali ini ada murid yang menantang seluruh penghuni baraknya. Apalagi tingkat kultivasinya masih tergolong rendah seperti Yao Chen.“Un!” Yao Chen mengangguk mengiakan.Maka, tak ingin membuang waktu, Yao Chen diikuti kakak beradik Hu segera mendatangi arena pertarungan bela diri.‘Tak kusangka aku akan naik lagi ke panggung ini, hgh!’ Yao Chen mendesahkan gumaman dalam hatinya sembari dia naik ke atas arena.Di arena sudah ada Deng Wu dan semua teman barak Yao Chen. Mereka semua memasang wajah sengit dan ada beberapa yang memaki.“Lihat saja nanti, bocah topeng busuk! Akan kami jadikan kau perkedel daging!”“Kau akan menyesal sudah menantang kami semua, dasar bocah aneh!”Sementara itu, Deng Wu hanya memandang tajam ke Yao Chen.Yao Chen membalas tatapan Deng W
“Keinginanmu terlalu tinggi!” balas Yao Chen.Dia berdiri dengan napas berat, keringat dan darah bercampur di wajahnya. Tubuhnya sudah terluka dalam akibat pertempuran sebelumnya, dan kini harus menghadapi musuh dari tingkat yang jauh lebih tinggi.“Berani kau menghina Panglima Gu, bocah!” raung Raja Iblis Mo yang masih hidup. Tubuhnya diselimuti pusaran energi kegelapan yang siap diledakkan ke lawan.Raja Iblis cantik berjulukan Panglima Gu mengangkat tangannya, memberi isyarat agar Raja Iblis Mo diam.“Tentu saja keinginanku tinggi karena aku memiliki kemampuan.”Setelah mengucapkan itu, Panglima Gu menjulurkan kedua tangannya ke depan.Bagaikan ada daya hisap kuat, Yao Chen dan Putri Suci langsung tertarik ke arah tangan Panglima Gu.“Arkkhh!”Yao Chen dan Putri Suci tidak berdaya ketika leher mereka dicengkeram tangan Panglima Gu. Masing-masing jarinya lentik, berkuku panjang warna merah darah yang menindas.Mata Panglima Gu membelalak gila diiringi senyuman lebar. “Lihat, sudah k
Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny
“Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun
“Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!
“Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang
“Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer
“Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung
“Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber
“Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta