“Kucing nakal! Masih berani bertingkah?” Wanita itu berseru sambil bersiap memberikan tembakan apinya yang sangat kuat ke Singa Surai api yang sudah mundur sedikit dari Yao Chen. Karena merasakan kekuatan dari api yang lebih besar dari miliknya, Singa Surai Api sedikit gentar, tapi dia masih ingin menuntaskan dendam dia ke Yao Chen yang berhasil melukai tubuhnya. “Wa—Wanita berambut api?” Pandangan Yao Chen sedikit kabur ketika dia mendongak ke langit. Dia mengerutkan keningnya sambil membatin, ‘Sepertinya aku pernah melihat dia, tapi di mana, yah?’ Di angkasa, melayang sosok wanita berbaju merah dengan rambut berwarna merah yang dia kira api. “Roaaarrr!” Singa Surai Api menggunakan kesempatan yang ada untuk mengayunkan tapak besarnya ke Yao Chen. Melihat itu, wanita berambut merah mengerutkan keningnya dengan raut wajah marah. “Kucing keras kepala!” seru wanita itu sambil melemparkan api kuatnya ke arah Singa Surai Api. Seirin
‘Apa?! 200 atau 300 tahun? Usia Master Sima yang cantik dan muda ini?’ Yao Chen memekik dalam hatinya.Sementara Sima Honglian berbincang santai dengan Zhuge Ling, Yao Chen sibuk mengobrol dengan Gao Long.“Ha ha ha! Bocah, kau ini sungguh polos. Kau pikir, kami yang berkultivasi ini memiliki tujuan apa, hah? Tentu saja menjadi kuat dan menjadi makhluk abadi, immortal!” Gao Long menyahut.Jantung Yao Chen berdebar semakin cepat. Menjadi immortal. Bukankah itu … itu sangat tidak manusiawi?“Setiap tingkatan kultivasi akan memengaruhi penampilan fisik seseorang.” Gao Long memberi penjelasan, “Misalkan saja seperti kau saat ini, basis kultivasimu di tingkat 3. Batas yang kau punya untuk tetap terlihat muda adalah sampai 100 tahun. Kalau sampai 100 tahun kau tetap di Tingkat 3 tanpa ada kenaikan, maka kau akan berangsur-angsur menua dan penampilanmu berubah.”Meneguk saliva setelah mendengar penjelasan Gao Long, Yao Chen mengakui dia belum pernah mengetahui hal semacam ini dari buku mana
“Menjadi murid Sekte Dalam.” Yao Chen mengulang ucapan itu dengan suara rendah. ‘Dengan begitu, aku bisa lebih dekat dengan musuhku, Di Yuxian! Aku bisa lebih mudah membalas dendam! Dan … lebih cepat kembali ke duniaku di Indonesia!’ batinnya.Semangat juang Yao Chen kembali membara. Dia tidak boleh melupakan itu, kecuali … dia ingin selamanya berada di dimensi ini.“Ayo, Yao Chen!” seru Zhuge Ling sambil memunculkan pedangnya.Yao Chen ikut memunculkan pedangnya. “Maju!”Siang hingga sore hari, Yao Chen berlatih tanding dengan Zhuge Ling dengan pengawasan Sima Honglian. Sesekali Sima Honglian akan memberikan masukan apabila merasa ada gerakan mereka yang kurang taktis atau kurang tajam.“Kita kembali ke sekte.” Sima Honglian memutuskan demikian. Kemudian, dia mengeluarkan pusakanya sendiri, sebuah perahu terbang yang cantik desainnya menyesuaikan siapa yang memilikinya.
“Kenapa dia dipanggil?” Seorang murid bertanya ke temannya.“Entah, mungkin dia membuat masalah. Dia kan biang masalah!” Temannya menjawab dengan suara rendah.Sedangkan Yao Chen, setelah dia mengalahkan Pei Ding yang pengecut setelah dipukul sedikit, dia segera melesat ke arah yang diharuskan.“Ikuti dia!” Ada beberapa murid yang mengikuti Yao Chen hanya untuk menuntaskan rasa ingin tau mereka.Mengabaikan orang-orang yang membuntutinya, Yao Chen pun tiba di halaman depan gedung petinggi Sekte Luar.“Yao Chen menghadap pada Kepala Sekte Luar.” Dia menangkupkan salam sojanya ke arah gedung.Penjaga yang bertugas di sana segera masuk untuk mengabarkan ke orang yang bersangkutan.Tak lama, keluarlah penjaga tadi sambil bicara ke Yao Chen, “Ikut aku!”Yao Chen masuk ke gedung dan dibawa ke ruang khusus milik Kepala Sekte Luar.“Salam hormat untuk Kepala Sekte Luar.” Yao Chen segera memberikan sojanya untuk memberi salam hormat ke pria yang berdiri membelakangi dia.Saat menoleh ke Yao Ch
“Orang Mansion Su sudah datang?” Suara gusar keluar dari mulut Kepala Sekte Luar Ming. Dia tak menyangka akan secepat ini mereka datang untuk menagih. Padahal baru kemarin mereka menghubungi dia mengenai Yao Chen. “Yao Chen, patuh dan ikut aku!” Kepala Sekte Luar Ming menatap tajam Yao Chen. “Tidak!” Ximen Hugeng segera berdiri di depan Yao Chen seolah menjadi tameng. Kedua orang tua itu saling bertatapan sengit. “Guru Ximen, jangan mendorongku terlalu jauh.” Kepala Sekte Luar Ming seakan sedang memperingatkan. “Kita harus bertanya terlebih dahulu ke Ketua Sekte!” Ximen Hugeng tidak ingin merelakan Yao Chen dibawa pergi. Belum sempat Kepala Sekte Luar Ming membalas Ximen Hugeng, sudah terdengar teriakan dari luar gerbang sekte. “Sekte Bilah Langit! Lekas berikan bocah bernama Yao Chen itu padaku!” Seruan keras terdengar di seluruh pelataran Sekte Luar. Para murid sama-sama terkejut. “Yao Chen? Ada apa lagi dengan bocah aneh itu?” “Apakah Yao Chen hanya pandai membuat masalah
“Elemen es, huh?” Yao Chen segera memutar energi Qi dia dan membuat segel agar bisa memunculkan energi api yang bisa dia semburkan dari telapak tangannya saat diulurkan ke depan.Wuusshhh!Api yang kuat segera menelan pasak-pasak es tadi dan semuanya berhasil diubah menjadi uap, menyebabkan banyak orang berseru.“Dia … apinya kuat sekali!”“Ini mustahil, ‘kan? Kenapa dia masih di Tingkat 3 sudah bisa mengeluarkan elemen alam?”“Tapi, bukankah dia katanya bergabung dengan Divisi Alkimia? Mungkin saja itu sekedar api alkimia dia!”Banyak perdebatan di antara banyak penonton yang menyaksikan cara Yao Chen memblokir serangan es dari Su Tingnam.“Bocah sialan!” Su Tingnam geram karena es dia berhasil dimusnahkan Yao Chen.Yao Chen menghela napas rendah dari balik topengnya. Dia bersyukur bisa sukses melobi Gao Long sebelum ini.“Bocah, kau yakin ingin terus menggunakan apiku?” Gao Long di dalam ruang dimensi jiwa bertanya ke Yao Chen.Api yang dikeluarkan Yao Chen baru saja memang bukanlah
“Ingin curang?!” Mata Sima Honglian menangkap gerakan cepat Su Tingnam dan matanya menyala diikuti langkah kilatnya ke arena.Dia kibaskan satu tangan untuk meniadakan formasi penghalang dan satu tangan lainnya memusnahkan puluhan pasak es yang sudah berjarak 1 meter dari Yao Chen.Tepat ketika pasak-pasak es itu dimusnahkan Sima Honglian, derak keras datang dari istana es.Krekk! Kraakk! Blaarrr!“Astaga! Istana esnya hancur!” seru penonton sambil terperangah.“Luar biasa sekali kekuatan fisik dan energi Qi bocah topeng itu!” Ada yang berkomentar demikian.Sedangkan wajah Su Tingnam, mendadak menjadi merah padam.“Pu—Pusakaku! Pusakaku hancur!” teriak Su Tingnam dengan mata membara oleh amarah.Serpihan-serpihan es mulai beterbangan menyebar di arena dan kemudian menguap jadi udara.“Senjata pusaka seperti itu berakhir hancur.” Sima Honglian tak bisa berkata-kata saat menyaksikan tindakan Yao Chen.Tapi dia tak bisa berlama-lama termangu di tempatnya dan lekas melesat untuk menangkap
“Biarkan dia istirahat dulu.” Sima Honglian berkata sambil meninggalkan Yao Chen yang baru dia berikan energi Qi agar pulih luka-luka dalamnya sembari merebahkan Yao Chen di kasur.Selain itu, dia juga memberikan pil penyembuh kelas 4 level tinggi, sebuah pil yang harganya bisa mencekik orang biasa. Meski begitu, Sima Honglian menjejalkan begitu saja ke mulut Yao Chen tanpa hatinya berdarah.“Semoga saja Keluarga Su tidak terus mendesak lagi.” Ximen Hugeng bicara sambil berjalan keluar kamar bersama Sima Honglian. “Kalau bukan Wakil Ketua Sekte Tang yang bicara, mungkin mereka belum mau pergi.”Sima Honglian tersenyum kecil dan menutup pintu kamar.“Biarkan Yao Chen di puncakku dulu. Aku akan merawatnya.” Sima Honglian membuat keputusan.Ximen Hugeng mengangguk saja. Statusnya sebagai guru ada di bawah Sima Honglian yang merupakan Master Guru di sekte.Selain itu, seorang berstatus Master Guru seperti Sima Honglian berhak memilih hunian sendiri di salah satu puncak pegunungan teritori
Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny
“Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun
“Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!
“Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang
“Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer
“Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung
“Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber
“Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta
“Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An