Share

39. Rahasia Subuh

Senangnya Ardo Kenconowoto mendapat hadiah kepeng yang banyak. Gelar Juara Kepala Hidup tidak berarti apa-apa baginya. Itu hanya sekedar gelar tanpa mahkota atau sekedar tulisan pun di dahi. Yang paling penting adalah kepengnya.

Setelah puas mengelu-elukan Ardo, para penonton dan penggemar dadakan bagi Ardo membubarkan diri. Mereka juga sadar diri, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan setelah ditinggalkan demi menonton Pertandingan Kepala Mati.

Setelah menerima hadiah kepeng sebesar 120 kepeng, Ardo segera menemui Totor Gema.

“Maaf, Kepala Desa. Aku mau bayal utang,” ujar Ardo.

“Hahaha!” tawa Totor Gema mendengar kata-kata Ardo. Sementara sang istri hanya tersenyum lebar.

Di belakang, Kenanga dan Kalini berbisik-bisik.

“Benar, dia orang yang menolongku tadi subuh. Aku ingat sekali bicaranya. Dia cadel,” bisik Kenanga kepada Kalini.

“Kalau begitu, seharusnya kau berterima kasih kepadanya, Kenanga,” kata Kalini, berbisik pula.

“Aku malu jika bicara di depan orang banyak. N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status