Share

Kerbau yang seperti Harimau

Jamuan makan berlangsung hingga larut malam. Mereka berpesta arak dan kambing bakar sebagai kudapan.

"Surya, cobalah arak ini. Ini adalah arak terbaik yang pernah aku minum," ucap Rangga Malela yang wajahnya mulai memerah karena mabuk.

Surya Yudha menerima guci arak tersebut dan meneguknya dalam satu tegukan besar. Keningnya berkerut saat tidak merasakan perbedaan apapun dengan arak yang biasa dia minum. "Rangga, kau pasti bercanda. Aku tidak merasakan perbedaan apapun."

"Tentu saja kau tidak akan bisa merasakannya. Yang kumaksud terenak bukanlah rasanya, tetapi suasana dan momentumnya!" balas Rangga Malela. "Kau ingat kapan terakhir kali kita minum?"

Surya Yudha mengangguk. "Itu ... sudah lama sekali!"

Gendon berkali-kali mengingatkan Surya Yudha agar tidak minum terlalu banyak karena kondisinya yang belum pulih, tetapi pemuda itu terus meneguk arak bahkan langsung dari gucinya.

Waktu sudah lewat dari tengah malam, jamuan makan juga sudah berakhir. Para perwira militer tersebut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status