Share

21. Si Sombong

“Mbak Velindira!”

Elin yang baru saja akan masuk ke dalam mobil Bima, dikejutkan oleh sebuah suara seorang pria. Ia mengenali suara itu. Segera saja Elin mengalihkan pandangan ke arah sumber suara. Tak jauh di depannya, sang klien mengesalkan a.k.a Raja Buana Jagapati sudah berdiri di luar gerbang rumah keluarga Jagapati.

Dahi Elin mengernyit dalam. Pria itu… sedang apa di luar gerbang?

Elin menahan napas saat Raja mendekat. Jantungnya berdetak kencang seperti genderang mau perang~

Apakah Raja ingin meminta maaf atas sikapnya tadi?

Kedua tangan Elin mengepal kuat. Ia menggigit bibir gemas.

‘Jangan terlalu percaya diri, Elin! Lagi pula… kenapa Raja harus meminta maaf? Memang apa salahnya jika Raja bersikap formal? Bukankah memang seharusnya seperti itu? Hubungan kalian hanya sebatas klien dan pengacara! Ke mana sikap profesionalmu selama ini, Velindira Gunawan?!’ maki Elin di dalam hati pada

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status