Bibi Ana datang dan berjalan kearah Farhan sambil menunjukan sebuah bukti atas penculikanku di acar pernikahan dia.
"Ada apa bibi Ana?" tanya Farhan.
"Tuan, sesuatu yang aneh telah terjadi," ucap bibi Ana
"Ada apa?" tanya Farhan penasaran pada bibi Ana.
"Sebaiknya anda melihat sendiri," ucap bibi Ana sambil menyodorkan sebuah tablet yang berisi rekaman cctv.
Setelah melihat semua rekaman cctv, Farhan langsung menyuruh asistennya untuk melacak keberadaan sang pengculik itu. Sambil menunggu kabar, Farhan menenangkan dirinya agar bisa berpikir jernih dan tidak salah langkah. Tidak lama, asistennya memberi tahu bahwa sang penculik berada di atas jembatan dan mereka sudah menenggelamkan aku.
Mendengar berita seprti itu, Farhan langsung menuju ke jembatan untuk menolongku, dia pergi bersama Jack. Sesampainya disana, Farhan langsung berenang di sungai untuk mencariku tetapi usahanya gagal. Dia berpikir bahwa aku sudah
*****Austin sudah melacak kemana Jemy pergi dan dimana dia tinggal. Lalu Farhan, Austin dan juga Jack langsung menuju Seattle menggunakan helikopternya.Sesampainya mereka disana, mereka langsung pergi menuju kediaman Jemy. Farhan langsung masuk ke rumah Jemy, disana Farhan langsung mendobrak pintu rumah dan langsung mencariku, tetapi dokter Lee berusaha untuk menghalangi Farhan dan menyuruhku untuk bersembunyi.Tetapi aku tidak bersembunyi, melainkan keluar dari kamar lalu berjalan menuju arah Farhan. Entah kenapa kaki ini seperti berjalan sendiri padahal jauh di dalam pikiranku aku tidak mau melihat Farhan lagi."LUNA... LUNA," Farhan menyebut namaku sambil ia menghampiriku."Siapa kau? Kau telah memasuki kediaman Jemy tanpa permisi,"ucap Lee yang langsung menghadang Farhan dan juga pengawalnya, perlakuan Lee membuat Fahan semakin geram."Tidak penting siapa
*****Austin sudah melacak kemana Jemy pergi dan dimana dia tinggal. Lalu Farhan, Austin dan juga Jack langsung menuju Seattle menggunakan helikopternya.Sesampainya mereka disana, mereka langsung pergi menuju kediaman Jemy. Farhan langsung masuk ke rumah Jemy, disana Farhan langsung mendobrak pintu rumah dan langsung mencariku, tetapi dokter Lee berusaha untuk menghalangi Farhan dan menyuruhku untuk bersembunyi.Tetapi aku tidak bersembunyi, melainkan keluar dari kamar lalu berjalan menuju arah Farhan. Entah kenapa kaki ini seperti berjalan sendiri padahal jauh di dalam pikiranku aku tidak mau melihat Farhan lagi."LUNA... LUNA," Farhan menyebut namaku sambil ia menghampiriku."Siapa kau? Kau telah memasuki kediaman Jemy tanpa permisi,"ucap Lee yang langsung menghadang Farhan dan juga pengawalnya, perlakuan Lee membuat Fahan semakin geram."Tidak penting siapa
Hari berikutnya Farhan sengaja tidak pergi ke kantornya, lalu ia mengajakku untuk pergi ke taman hiburan.Sesampainya di sana, saat aku sedang melihat lihat wahana untuk dinaiki, aku melihat ada boneka badut yang dikerumuni banyak anak kecil. Entah ide dari mana tiba tiba aku berjalan menuju gudang tempat penyimpanan barang barang tanpa sepengetahuan Farhan. Disana aku melihat ada kostum badut tidak terpakai lalu aku mencoba untuk memakainya dan keluar dari gudang.Saat aku baru keluar dari gudang, aku langsung dihampiri oleh dua anak kecil yang sepertinya mereka adalah kakak beradik. Saat aku sedang asik asiknya bermain dengan anak kecil ini, tiba tiba orang tua dari anak kecil ini datang menghampirinya dan mengajaknya pulang.Aku masih ingin bermain dengan anak kecil ini, sehingga aku memutuskan untuk mengikutinya dari belakang hingga anak kecil itu sadar bahwa mereka sedang di ikuti olehku.Ibunya yan
Hingga sesampainya di rumah Jack, aku masih menanyakan suatu hal yang membuatku percaya bahwa kita adalah kakak beradik.semuanya sungguh membingungkan, sedari kecil ibuku tidak pernah memberitahuku bahwa aku mempunyai seorang kakak dan tiba tiba Jack memberi secarik kertas padaku yang berisikan bahwa aku dan dia adalah kakak beradik."Emm Jack, apakah ibumu pernah memberitahumu bahwa kau mempunyai seorang adik?" tanyaku pada Jack."Tidak. Ibuku mengunjungiku seminggu sekali setiap hari senin dan itupun tidak lama dia selalu beralasan bahwa ia sibuk bekerja," kata Jack."Sepertinya kakekmu itu tahu tentang semuanya. Sekarang ia ada dimana?" tanyaku."Dia ada di Singapura sekarang. Haruskah kita pergi menemuinya untuk menanyakan tentang hal ini?""Jangan terburu buru Jack, kita cari kebenarannya secara perlahan saja, aku masih membutuhkan waktu untuk istirahat k
Farhan dan Jack rapat bersama, saat rapat berlangsung mereka hanya saling tatap seolah oleh sedang berbicara melalui mata hingga akhirnya rapat dibubarkan oleh Farhan.Saat semua anggota rapat telah keluar hingga hanya ada Farhan dan Jack. Lalu Farhan menghampiri Jack yang masih terduduk di kursinya, Farhan bermaksud untuk berbicara dengan Jack agar aku bisa denganya kembali seperti dulu."Jack, ada yang ingin aku katakan padamu," ucap Farhan yang sudah tidak bisa membendung perasaanya."Katakanlahh," jawab Jack dengan santainya."Aku akan membawa Luna pulang bersamaku, aku tidak bisa berpisah darinya," ucap Farhan sambil melonggarkan dasinya."Tidak bisa!!! Luna tidak boleh pergi dari rumahku," Jack membantah permintaan Farhan."Luna adalah istriku, kenapa kau melarang aku bersama istriku sendiri jika kau kakak yang baik pasti kau akan merelakan adikmu dengan
Saat aku sedang duduk di kursi sofa, tiba tiba ada seseorang yang membuka pintu tanpa permisi dan ternyata orang itu adalah Farhan. Dengan gagahnya ia berjalan menuju arahku dan duduk di sebelahku."Kau berdandan secantik ini hanya untuk menyambut kedatanganku sayang?" tanya Farhan dengan percaya dirinya."Luna berdandan cantik malam ini bukan untuk menyambut kedatanganmu tetapi untuk makan malam diluar denganku," ucap Jack yang tiba tiba muncul dengan tampilan rapih.Aku hanya diam saja mendengar mereka saling bersaut sautan."Sepertinya aku datang diwaktu yang tepat, tunggu apa lagi ayo kita pergi sekarang," ucap Farhan dengan semangatnya sambil menggandeng tanganku."Siapa yang mengajakmu? Sebaiknya kau pulang saja dari pada nanti merusak suasana makan malam kami," ucap Jack."Jika kau tidak mau ya sudah, kau dirumah saja biar aku dan Luna yang
Mengingat situasi bahwa sekarang kami sedang makan malam diluar, jika aku menceritakan semua kejadian saat tadi siang aku takut Farhan akan naik darah ditempat umum, sebaiknya aku ajak mereka untuk pulang dan membicarakan kejadian tadi siang dirumah saja."Sekarang kita habiskan dulu makanan kita lalu kita bicarakan masalah tadi dirumah saja jangan di tempat umum," ucapku."Baiklah, ayo kita makan dulu," ucap Jack yang sambil mengambil makanannya."Tidak. Ayo kita pulang sekarang, aku sudah tidak sabar mendengar kejadian tadi siang," ucap Farhan yang membantah keinginan Jack untuk makan terlebih dahulu."Kita sudah memesannya, sayang jika tidak dimakan," ceramahku pada Jack dan Farhan."Ya sudah mari kita makan abis itu kita pulang," jawab Farhan."Ehemmm," respon Jack.Lalu kita bertiga menyantap daging yang sudah aku dan Far
Jack hanya terdiam mendengar ucapan Farhan, lalu ia meninggalkan Farhan begitu saja. Farhan langsung berjalan menuju dapur untuk menemuiku yang sedang membuat sarapan."Hay sayang, kau belum selesai membuat sarapan kah?" tanya Farhan sambil memeluk tubuhku dari belakang."Ehh sudah, hanya saja aku sedang membuatkan jus untuk kita.""Akan aku membantumu," kata Farhan."Tidak usah, biar aku saja. Hanya membuat jus aku bisa kok.""Sayang, kau jangan sampai capek. Ingat kondisi tubuhmu, semakin cepat pulih itu semakin baik untuk kita.""Kita?" tanyaku dengan heran."Iya, apa kau sudah lupa dengan apa yang kita bicarakan tadi saat di atas ranjang? Sepertinya aku harus membawaku ke kamar lagi untuk mengingatkanmu dengan suatu hal yang tadi," ucap Farhan sambil memeluk tubuhku dari belakang dan nada bicaranya sudah mulai berbeda, suara beratnya aku sangat paham sekali kalau dia sedang b