Share

32 : Mimpi Buruk

Sepanjang perjalanan Sena menatap ibunya yang terus merintih kesakitan di kursi penumpang sebelahnya. Ia tak mengetahui sejauh mana rasa sakit itu, tapi ia bisa melihat bahwa itu adalah rasa sakit yang menyiksa dari wajah ibunya yang pucat bahkan urat-urat di wajahnya menyembul.

“Mari kita ke rumah sakit dulu Bu, beberapa meter lagi kita sampai di rumah sakit umum daerah.”

“Tidak, ini tidak bisa sembuh hanya dengan bantuan medis.”

Sena menghela nafas, ia tidak tahan melihat rasa sakit yang di derita ibunya. Membawa ke rumah sakit memang hanya akan sia-sia saja.

Sena segera menghubungi Catra setelah menepikan mobilnya. Ia yakin setidaknya Catra pasti tahu cara meringankan derita ibunya.

“Catra, bisakah kamu membantuku? Ibuku begitu kesakitan di bagian telapak tangan. Apakah kamu punya cara untuk menghilangkan rasa sakit itu,”

“Entahlah, biarkan aku berpikir dulu.”

Untuk beberapa saat hany

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status