Share

6. Bertemu Seung.

Auteur: Rafli123
last update Dernière mise à jour: 2022-12-08 00:25:08

Myung menggendong tubuh Seung dan membawanya ke kamar utama. Tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk menegur putranya. Myung mendudukan putranya di sofa panjang yang berada di dalam kamarnya. Di tatapannya Seung dengan intens anak laki-laki yang sangat ia sayangi walau mereka kerap bertengkar dan berbeda pendapat. Namun Seung adalah putra semata wayangnya.

"Apa seperti ini sifat laki-laki? Seung, untuk terakhir Ayah katakan, jangan lagi kamu bersikap seperti ini. Apa kamu paham?" Myung menulusuri wajah putranya, melihat bibir sang putra yang mewarisi bibir ibunya.

"Ayah, sudah aku katakan cari Bibi. Aku tidak mau pengasuh yang lain!" Permintaan yang sulit untuk Myung kabulkan, putranya yang menginginkan wanita yang telah menolongnya. Dan pertemuan kedua di restoran, yang baru di sadari putranya saat berada di dalam perjalanan menuju hotel dimana saat itu tengah mengadakan pertemuan dengan klien.

"Bibi yang mana, kamu maksud Seung? Ayah tidak mengerti, apa kamu bisa memperlihatkan foto Bibi yang kamu maksudkan?"

"Bibi yang berada di kota J. Dia bekerja di restoran, aku bertemu dengannya disana Ayah. Dan Bibi itu yang menolongku saat menyebrang, ayah cari Bibi!" Myung hanya memijat pelipisnya. Untuk kesekian kalinya Myung di sibukkan dengan permintaan sang putra yang tidak masuk akal.

"Cukup Seung! Ayah sudah bersabar menghadapi sikap konyol mu. Berhenti menyebut Bibi paham!!"

"Seung benci Ayah!"

"Seung!" Myung hanya menghela napas panjang melihat kemarahan putra tercintanya.

"Myung, kenapa Seung menangis?" Tanya A Yong, yang tiba-tiba ada di dalam kamar Myung.

"A Young! untuk apa kamu masuk kedalam kamar ku? Sebaiknya kamu keluar." Myung yang tidak suka kamar pribadinya di masuki oleh orang lain terlebih dia seorang wanita. Tanpa memedulikan siapa A Young, Myung membentak dengan suara dingin.

"Aku, hanya ingin tahu kenapa Seung menangis. Hanya itu Myung. Kenapa kamu membentak ku?"

"Tidak apa-apa, biarkan dia sendiri. Sebaiknya kamu keluar dari kamarku." Myung menyadari jika A Young tidak bergeser dari posisinya. Bergegas Myung berjalan keluar dari kamarnya.

"Myung, aku belum selesai bicara dengan mu!" A Young berlari mengejar Myung yang berjalan di depannya.

"Yong Jin ikut denganku!!"

"Aaarrggghhh, menyebalkan!!" gerutu A Yong, untuk kesekian kali. Dirinya harus bersabar menghadapi sikap dua pria berbeda generasi.

'Jika bukan karena hartamu. Aku tidak sudi mengemis seperti ini myung.'

"Myung, tunggu aku!!" A Young berlari keluar dari Mansion mewah milik Myung.

"Ada apa Myung? Kenapa Seung sampai menangis, seperti itu?" Yong Jin asisten pribadi sekaligus sahabat Myung. Berusaha untuk menanyakan kejadian yang menimpa tuan mudanya.

"Dia ingin bertemu dengan wanita itu. Wanita yang dia temui di restoran di kota J. Bagaimana dengan penyelidikannya, apa kamu berhasil?"

"Wanita itu sudah tidak bekerja disana. Untuk identitas tidak ada, bahkan manajer restoran tidak tahu tempat tinggalnya." Myung menyandarkan tubuhnya, bagaimana dirinya mencari wanita yang menolong putranya. Sedangkan dirinya tidak tahu identitasnya.

"Apa kamu tidak menemukan, identitas lainnya?" tanya Myung.

"Aera, ya Aera. Hanya namanya yang bisa aku dapatkan Myung." Mengingat nama Aera, Yong Jin harus menulis di sebuah buku. Nama indah namun sulit untuk di ingat Yong Jin mengingat saat meminta salah satu karyawan restoran untuk menyebutkan nama wanita yang keluar dari restoran.

'Wanita seperti apa dirimu? Sampai Putraku menginginkan dirimu menjadi pengasuhnya.' ucap Myung dalam hati.

"Seung maukah kau ikut dengan Bibi, jalan-jalan?" Ajak A yong.

"Tidak, aku bisa pergi sendiri!!" tolak Seung.

"Paman Sam, antarkan Aku ke taman!!" Tanpa

memperdulikan A Young, yang berusaha untuk merayunya. Dengan cepat Seung menaiki mobil dan pergi.

"Anak itu benar-benar menyebalkan. Kenapa sih mereka memiliki sifat yang menyebalkan!!" Geram A Young pergi menemui Myung.

"Myung, antarkan aku ke studio. Hari ini ada pemotretan," A Young duduk di samping Myung.

Pembicaraan terhenti saat A Young duduk di samping Myung.

"Yong Jin, ke studio."

"Baik tuan, Myung."

"Myung, bagaimana lagi aku mendekati putramu. Dia sangat sulit untuk aku, kendalikan." A Young, menceritakan bagaimana kesulitan dirinya untuk mendekati Seung. Anak yang selama ini menjadi kunci hubungan A Young dengan Myung.

"Kenapa tidak mengikutinya ke taman? Bukankah itu waktu yang tepat, untuk menjadi sahabatnya?" Myung, menoleh kearah Wanita yang berambut merah dengan riasan yang tebal.

"Aku, pasti di usir olehnya. Apakah kamu ingin mempermalukan aku di depan umum, Myung?" A Young merebahkan kepalanya di bahu Myung.

"Sudahlah, aku tidak bisa mengantarmu ke studio. Aku menyuruh orang untuk mengantarmu. Dia menunggu disana," tanpa menoleh ke arah A Young, Myung menunjuk kearah mobil mewah di depannya.

"Myung, kamu tega. Memperlakukan aku seperti ini!" A Young keluar dari mobil Myung, saat Yong Jin membuka pintu mobil untuknya.

"Dia sama seperti putranya. Sama-sama menyebalkan!!" Myung kembali menatap laptopnya dan memperhatikan putranya yang berada di taman.

****

Di tempat lain Aera berkeliling mencari pekerjaan namun tidak mendapatkan, lelah berjalan Aera berhenti di sebuah taman yang berada di tengah pusat kota. Saat sedang berjalan tiba-tiba seorang anak kecil menabraknya sehingga anak itu terjatuh.

Bug !!

"Sayang kamu tidak apa-apa?" tanya Aera khawatir.

"Tidak apa-apa Bib ... " Seung merasa mengenali suara wanita yang di tabrakannya. Dengan cepat mengangkat kepalanya. Senyum lebar menghiasi wajah tampannya.

"Bibi!!" Seru Seung berdiri dan memeluk Aera dengan erat. Aera dengan cepat membalas pelukan Seung.

"Seung? apakah ini benar-benar kamu?" Aera tidak percaya bertemu dengan anak kecil yang menabraknya di restoran. Dan anak yang ditolongnya saat menyebrang jalan.

"Benar Bibi, aku Seung." Seung mempererat pelukannya, membuat Aera tersenyum.

"Apa yang kamu lakukan disini? Dimana ibu dan ayahmu? Bagaimana jika ada orang jahat dan menculik mu?" Aera melepas pelukan dan mendudukkan Seung di kursi taman, beberapa pertanyaan Aera ajukan pada Seung. Aera mencari keberadaan orang tua Seung. Namun tidak mendapati siapapun di taman. Hanya berapa orang yang sedang tengah bersantai bersama keluarga.

"Seung jawab pertanyaan Bibi. Apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku hanya ingin jalan-jalan saja bibi. Aku kesini bersama sopir,"

"Dimana orang tuamu Seung?" Aera kembali menanyakan orang tuan Seung. Yang membiarkan putranya yang masih kecil berada di taman seorang diri.

"Mereka ada di rumah," Aera terkejut mendengar perkataan Seung.

"Bibi, apa yang di lakukan Bibi disini?"

"Bibi hanya jalan-jalan disini Seung." Jawab Aera.

"Bibi, maukah Bibi menjadi pengasuhku?" Aera mendengar permintaan Seung hanya bisa melongo. Permintaan seorang anak kecil yang tidak di ketahui siapa orang tuanya.

"Mau ya Bibi. Aku hanya ingin Bibi yang menjadi pengasuhku." Rengek Seung.

Aera berfikir bagaimana bisa menuruti kemauan Seung, sedangkan orang tua Seung saja Aera tidak mengenalnya. Dan tujuan dirinya berada di kota S hanya untuk mencari keluarga Hyun agar bisa bertemu dengan putranya. Bukan untuk menjadi pengasuh anak yang baru berapa kali bertemu dengannya.

"Bibi ikutlah denganku," Seung menggoyangkan tubuh Aera yang masih terdiam.

"Seung itu tidak mungkin. Bagaimana dengan orang tuamu nanti?"

"Orang tuaku tidak akan marah bibi, ayolah Bibi.." Aera tidak tega melihat rengekan Seung.

"Baiklah ayo, Bibi antar kamu kerumah. Dimana mobilnya?"

Seorang lelaki berlari dengan tergesa-gesa, sesampainya di depan Aera laki-laki berseragam hitam memandang tajam padanya.

"Apa yang kamu lakukan pada tuan muda?" Tanya pria yang bertubuh besar.

"Saya tidak melakukan apa-apa, kami tidak sengaja bertabrakan." Sahut Aera.

"Bohong! kamu mau menipu kami hah?!"

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    108. Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya 2.

    "Kakek tidak akan memaksamu untuk memaafkan Myung, tapi pikirkan putramu,""Maaf kek, jika kakek mengharapkan aku kembali pada Myung. Jawabannya ada pada Seung, biarkan putraku yang menjadi yang menentu apakah aku kembali pada suamiku atau tidak.""Dia ayah dari putramu? Dan kau yang seharusnya mengambil keputusan ini Aera.""Tidak kek, aku hanya menjaga perasaan putraku apapun yang terjadi dengan perasaanku tentu tidak ada hubungannya dengan anakku, hanya saja apa yang dialami putraku jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami sebelumnya. Aku akan mengikuti semua kemauan putraku asalkan anakku bahagia.""Kakek minta maaf atas apa yang di lakukan oleh Myung padamu. Semua sudah selesai, apa yang dilakukan oleh Myung Kamu sudah tahu jawabannya. Semua kembali padamu sebagai seorang kakek tentu kakek menginginkan kalian hidup bahagia seperti sebelumnya.""Tidak perlu minta maaf padaku, kek. Semua sudah terjadi lagi pula aku tidak pernah menyalahkan Myung atas apa yang terjadi dengan

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    107. Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya.

    "M— Myung, maksudku tuan muda Myung. Anda disini?""Tidak perlu menjadi pecundang tuan Joo Wan. Anda ingin menghabiskan sisa hidup anda di hotel prodeo?" Myung duduk depan tenang, sikapnya yang semakin membuat Joo Wan dan Arin Wan ketakutan."M— Myung, Kamu bicara apa pada ayahku? Apa maksud dari perkataanmu sebagai pecundang? Kamu menganggap bahwa ayahku adalah seorang pria yang jahat?" Arin berusaha untuk menenangkan dirinya walau ia sangat kecewa dengan ucapan pria yang sangat dicintai namun tidak dipungkiri bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Perlu aku jelaskan padamu, Arin. Aku tidak ingin berdebat denganmu dan juga ayahmu kalian bersiaplah, sebentar lagi pihak berwajib akan menjemput kalian."Myung berdiri meninggalkan apartemen Arin, suara wanita yang pernah mengisi hatinya menghentikan langkahnya."Demi wanita yang pernah kamu cintai tolong jangan bersikap seperti ini pada keluargaku, myung. Sebagai orang tua ayahku melakukan semuanya demi kebahagiaan putrinya

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    106. Menyesal 2.

    "Tidak, tidak. Tolong!!! Myung, jangan!!"Myung menghentikan langkahnya menoleh kearah wanita yang mengiba padanya untuk di lepaskan. Kebencian dan kemarahan yang menguasai hatinya tidak mudah untuk ia rendam. Mengingat setiap rintihan suara sang istri memohon pada wanita yang kini memelas padanya."Aku belum melakukan apapun padamu A Young. Tapi kau sudah mengiba seperti ini? Bagaimana dengan ini,"PlakkkkUntuk pertama kalinya Myung menampar wanita selama ini ia begitu dingin dan kaku tetapi hatinya begitu lembut terlebih pada sosok wanita. Namun kali ini pengecualian hatinya telah hancur akibat perbuatan seseorang yang ia anggap seperti saudaranya. Keputusan Myung, tetap sama meskipun tidak menikah dengan A Young tetapi persahabatan mereka akan tetap berjalan. Tetapi ambisi A Young berhasil memicu kebencian padanya. Berapa kali A Young melakukan percobaan pembunuhan pada Aera walau gagal namun Myung masih memberikan kesempatan padanya hingga pada saat A Young melakukan hal yang se

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    105. Menyesal.

    Myung meminta pada dokter yang merawat istrinya agar memberikan ruang pada putranya. Myung ingin mereka dirawat di satu ruangan yang sama sehingga saat mereka tersadar mereka bahagia terlebih Aera yang tidak hentinya memikirkan Seung. Di sisi lain Myung melakukan hal itu untuk menjaga agar mudah di pantau sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak di inginkan."Tuan, nona A Young membuat ulah di Mansion. Apa yang akan saya lakukan padanya, tuan? Apakah saya langsung —""Tidak!!"Myung diam sejenak sebelum meninggalkan rumah sakit di mana anak dan istrinya di rawat. Melihat tuan besar yang masih bertahan di depan ruang perawatan membuat Myung menunda kepergiannya. Pria yang sudah tidak lagi muda begitu mengkhawatirkan kondisi cucu menantu dan cucu buyutnya, tuan besar merasa bersalah seandainya waktu itu tidak membiarkan Aera bersama Seung kejadian ini tidak mungkin terjadi."Kek,""Kau sudah keluar? Ikutlah dengan kakek sebentar. Ada yang perlu kakek katakan,"Tuan besar memerintahkan

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    104. Balasan Yang Sama 2.

    "Sebelum anda menyentuh kulitku. Anda sendiri yang akan hancur di tanganku. Katakan di mana keponakanku, kau sembunyikan? Jangan sampai aku menyalahi aturan yang ada. Bahwa anda adalah wanita yang sudah melahirkan aku."Nyonya Ahya Su memilih bungkam meski perkataan Lee membuat hatinya terluka. Putra yang sangat ia sayangi bicara kasar padanya."Tidak perlu berpikir jika anda merasa tersakiti. Apa yang Anda alami saat ini, itu adalah suatu pelajaran yang anda lakukan di masa lalu. Jangan lupa apa yang kita taburkan kita akan menuainya di kemudian hari dan mulai dari sekarang anda akan menerima hasil atas apa yang sudah anda tabur. Katakan dimana Seung?" "Nak, sampai kapan ibu harus menjelaskannya padamu Ibu tidak tahu di mana keponakanmu? Siapa yang sudah menuduh jika ibu yang menyembunyikannya?""Baik jika anda memilih bungkam. Biarkan aku menggeledah tempat ini." "Lakukan jika itu membuatmu tenang nak, Ibu yakin kamu tidak akan menemukan apapun di mansion ini karena sejak tadi suda

  • Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya    103. Balasan Yang Sama.

    "A— aku tidak tahu Myung. Lepaskan aku, kamu bisa membunuhku,"Myung tidak begitu saja percaya dengan perkataan A Young. Teringat apa sudah di lakukan oleh A Young pada Aera dan anak yang di kandungnya. Video dimana A Young yang telah menusuk perut Aera."Myung, kau menyakitiku. Myung apa yang sudah aku lakukan padamu, sampai kamu semarah ini padaku?" A Young berusaha untuk melepaskan cengkraman Myung yang semakin kuat di lehernya napasnya mulai tersengal namun Myung semakin menekannya. Myung tidak peduli meskipun wajah A Young berubah."Tuan Myung Anda bisa membunuh nona A Young. Lebih baik kita secepatnya mencari keberadaan tuan muda Seung. Biarkan nona A Young mendapatkan balasannya, serahkan pada saya tuan,"Sam yang berusaha untuk menyadarkan kemarahan Myung yang sulit untuk dikendalikan. Beruntung Sam mengingatkan Tuannya untuk mencari keberadaan tuan muda jika tidak sudah di pastikan jika A Young tewas di tangan Myung."Kau sangat benar Sam. Wanita sialan ini akan menerima bala

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status