Share

Perang Terbuka

Seperti biasa, pulang kerja aku selalu menunggu Arini di mushola dekat rumah. Tetangga sekitar sudah hafal kalau aku adalah orang yang paling rajin ke mushola, bahkan mereka mengacungi jempol untukku. Banyak pujian aku terima karena mereka menganggap aku mau mengabdikan diri dengan membersihkan tempat ibadah.

Sebenarnya bukan pujian yang aku harapkan, apalagi apa yang aku lakukan bukanlah sesuatu yang besar. Aku sengaja membersihkan mushala karena memang sekalian menghabiskan waktu menunggu Arini pulang. Nggak etis jika hanya duduk bermain gawai di tempat ibadah, kan?

Sepertinya Allah kasih bonusnya berlebihan. Allah memang baik. Kasih istri yang pengertian, memberiku jalan rejeki yang halal dan mudah, dan sekarang hal kecil pun Allah kasih balasan untukku. Tapi ... sepertinya Allah kasih ujian juga, yaitu kehadiran ibu mertua yang menggoda iman.

Tak habis aku berpikir, kehidupan ini terkadang aneh. Bobby ganteng dan tajir melintir, tapi bisa jatuh ke pelukan wanita tua. Bahkan hingga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status