Share

Paranoid

POV Danu

Kuseka keringat yang membasahi dahi. Langkah gontai menuju sebuah kedai kecil. Kupesan segelas es teh untuk membasahi kerongkongan yang terasa kering. Terik matahari membakar kulit, menjadikan suhu tubuh naik dan gerah.

Dua puluh menit aku berjalan menghabiskan waktu menunggu Arini pulang. Martin yang kutuju tak juga kudapati di tempat kost. Ia pergi dengan kekasih baru, katanya. Enak bener dia, tanggal merah untuk kencan dengan cewek.

Tak seperti aku yang harus berjalan panas-panasan hanya demi menghindar dari ibu mertua. Seharusnya rumah itu bisa memberiku ketenangan, namun semenjak nenek semlohai itu hadir dalam kehidupan rumah tanggaku, semua jadi kacau.

Rasa takut malam-malam ia datang menggerayangi tubuhku membuat bulu kuduk meremang. Ketakutan yang berlebih menjadikan aku phobia dengan yang namanya ibu mertua. Bikin paranoid saja itu nenek semlohai.

Aku teguk es teh hingga tandas, kemudian minta diisi kembali. Pas sekali, ada gorengan risoles isi kentang kesukaanku. Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status