Share

Bab 4

Penulis: Elnan Four
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-10 20:44:39

Seusai mendengarnya, tanpa pikir panjang Steve langsung memukul perut Amber, disusul dengan tangan kirinya yang menyambar wajah.

Amber yang tak tahu menahu mengapa terus dihujani serangan dektruktif ke seluruh anggota badannya. Bahkan yang lebih parah, Steve mengakhirinya dengan tendangan ke perut.

Tubuh mungilnya terpental jauh dan darah segar keluar dari mulutnya, 'tendangan yang sangat kuat!'

"Dengar, aku berusaha bersikap baik kepadamu!"

"Kau harus keluar dari wilayah ini! Kalau datang lagi besok, akan ku hajar kembali!"

"Orang yang berlatih di sini tanpa pikir panjang sepertimu hanya akan mati sia-sia"

"Aku sering mengamati banyak orang yang hanya ikut-ikutan saja tanpa memikirkan konsekuensi. Pada akhirnya, mereka semua mati oleh pelatihannya sendiri"

"Orang yang mempunyai motivasi tinggi dalam seni bela diri atau memiliki tekad yang kuat, di sini akan tetap hidup"

"Tetapi kau, hanya ingin memenuhi keinginan orang lain dan bukan kemauan diri sendiri untuk menjadi kuat, apa kau bodoh!"

"Oleb sebabnya aku menghajarmu sebelum itu terjadi! Berterima kasih lah kawan!"

Cecar Steve, ucapannya tegas dan dingin. dia juga menambahkan sebelum membalik badan.

"Akan ku beritahu ayah kalau kau tidak bisa tinggal di sini karena suatu alasan yang mendesak!"

Laju dia melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun, bersamaan dengan itu Amber mencibir,

"Padahal aku sudah sabar mendengarkan ocehanmu!" ucapnya seraya berusaha untuk berdiri.

"Tetapi, aku masih belum merasa baikan!" Sambung Amber serta tersenyum dengan mata penuh antusias.

Rasa panas membanjiri suhu tubuh Steve, keringat dingin keluar dari jidatnya. Seketika dia membalikan badannya lagi, menatap Amber dengan seksema.

"Pertama kali bertemu dan melihat ekspresimu sekarang, aku bisa tahu kalau kau sangat menyukai pertarungan!"

ungkap Steve memaparkan senyum yang menakutkan dengan sorot mata yang tajam.

"Hahaha! Kau bahkan lebih buruk! Wajahmu menunjukkan, jika kau penggila pertarungan sengit! Aku tahu dari kuatnya tendanganmu, dasar maniak perang" balas Amber.

Steve kembali menyunggingkan senyum. Sementara tangannya terulur siap dalam posisi menyerang. Amber sendiri mengarahkan tangan kanannya ke arah Steve, bukti dia sudah siap dalam posisinya.

"BUGH..! BUGH..! BUGH..!"

Suara benturan saling bersahutan. Dua pemuda itu saling beradu kekuatan tanpa ada yang mau mengalah.

Di waktu yang sama, Jack sudah kembali ke rumahnya. Dia duduk di atas kasur sendirian. Memang Jack sudah menikah, bahkan sekarang sudah mempunyai keturunan. Namun, khusus untuk malam ini dia meminta isterinya untuk tidur di kamar tamu.

Dahi Jack berkerut-kerut ketika memperhatikan surat yang di bawa Amber.

Dua matanya menatap tanpa berkedip, penasaran dengan kata bertulisan 'di dalam diri Amber terdapat sesuatu yang hanya bisa kamu atasi!'

Pria tua itu pun segera mengambil ponsel, kemudian menghubungi nomor yang telah di pintanya pada Amber.

'nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan!'

"Sialan!" cibir Jack.

"Selain sulit mencarimu, kau juga susah di hubungi!"

*****

Kaki saling beradu, tangan silih berhempasan, dan mereka berdua tampak terluka parah.

"Kau kuat sekali meski tubuh mu kecil!" ucap Steve. Daging di sekitar luka-lukanya kian berubah warna.

Selain Jack, Amber mungkin yang paling merepotkannya dalam duel jangka panjang. Bahkan gebukannya di awal yang sangat destruktif gak bisa bikin Amber pingsan.

"Mengapa kau tidak menggunakan kekuatan itu untuk mencapai puncak?" lanjut Steve.

"Bukannya sudah aku katakan! Aku hanya ingin memenuhi keinginan kakek! Soal posisi puncak aku sama sekali tidak peduli!" ucap Amber tegas.

"Bukan hanya tubuhmu saja yang kecil! Pemikiranmu juga sangat minim! Jika kau terus begitu, kau hanya akan dikekang oleh kakek tua bodohmu!"

"Sialan kau Steve! Bukan hanya aku yang di olok-olok, tetapi orang yang mendidikku kau sebut bodoh!"

Amber sangat emosi. Pada titik ini keduanya sudah tak peduli dengan dirinya masing-masing, mereka berniat untuk mengakhiri pertarungan yang amat panjang dengan sisa kekuatan yang ada...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 55

    "Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 54

    Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Amber mengerti, sepertinya serangan yang dilesatkan tersebut benar-benar terpaksa, dan Shea tidak menginginkan itu. Segera, Amber pun dengan cepat menarik kekuatannya, dan tubuhnya juga mundur.Shea terus-menerus mendorong Amber cukup jauh. Hanya saja setiap pukulannya tidak memiliki kekuatan, Amber juga berakting dengannya, seolah-olah dia dipukuli secara ganas, jadi dia hanya bisa mengelak.Jika dia ingin, bisa saja Shea menerima serangan balasan dan ditumbangkan. Jika Amber serius dan tidak menarik kekuatannya, mungkin Shea akan menderita luka yang cukup patal. “Cepat pergi. Mereka bukan orang biasa, kau tidak dapat memprovokasi mereka," Shea berbisik kepada Amber.“Apa yang ingin mereka lakukan? Bukan kah kalian meminta pertolongan?” Amber bertanya dengan bingung."Jangan tanya, aku tidak bisa menjelaskan beberapa kalimat dengan jelas, kau harus lari untuk hidupmu!" "Kau hanya seorang bocah, tapi kau berani mengikutiku. Aku yakin kau

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 55

    "Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 53

    Sejenak Amber terdiam didepan gerbang sembari berpikir apa yang harus dilakukan.Apalagi, rasa ketidak nyamanan setelah melihat tatapan kedua perempuan itu terus menggelayut dalam hati Amber, itu semakin membuatnya bingung.Bergegas! Tidak peduli apa yang akan terjadi nanti, Amber memilih mengikuti sekelompok orang yang memasuki gang itu.Tidak butuh waktu lama, Amber pun berhasil menemukan sekelompok orang, yang saat ini tengah berdiam tepat di depan rumah kosong.Amber mencari kedua orang yang meminta bantuan di tengah kerumunan, tetapi dia tidak dapat menemukannya setelah melirik ke sana-sini.Ditengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba dia mendengar kalau seseorang sedang berbicara samar-samar tidak jauh dari sisi kanan rumah kosong.Menanggapinya, Amber segera menyelinap ke arah sana.Amber menemukan bahwa orang yang meminta bantuan sedang berbicara dengan pria botak beserta empat orang bawahannya."Jimmy, cepat katakan apa

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 52

    Keesokan harinya, setelah mengetahui bahwa Amber menerima ajakan Chad untuk menjadi muridnya, Jack dengan suka rela mengantar Amber sampai ke alun-alun kota Ruyan."Kau yakin hanya turun disini? Aku bisa saja mengantarkanmu sampai ke pintu gerbang keluarga Swift!"Jack bertanya kepada Amber setelah menutup pintu mobil.Amber yang lebih dulu keluar segera menyapu tatapannya dengan mata bersinar dan penuh kerinduan.Lalu, dia melirik ke arah Jack dan menggelengkan kepala."Terima kasih, Master! Ini lebih dari cukup. Apa Master berencana langsung pergi kesana?""Ya! Sudah lama aku tidak menemuinya. Dan juga, tanganku sudah gatal, ingin memberinya pelajaran," ucap Jack."Memberi pelajaran?" Amber terkejut dan kemudian berkata, "Jangan terlalu keras, ya Master!""Mungkin hanya patah tulang saja," Jack menjawab dengan sedikit senyum.Sejurus kemudian, Jack mengeluarkan suatu token khusus dan menyerahkannya ke pada Amber.

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 51

    Dengan mengatakan itu, Liliana mengeluarkan pedang yang tersarung di pinggangnya."Haha! Walau kau membunuhku, kau takkan mendapat apapun. Justru sebaliknya, kau akan sangat menyesal,""Tetapi, aku akan memberimu pencerahan, menurut informanku kau berhubungan baik dengannya!""Jangan sampai hubungan baikmu berujung dengan penyesalan."Sang kakek menyeringai, sepertinya dia sudah memikirkannya.Tapi tepat setelah dia selesai berbicara, pedang panjang di tangan Liliana telah menusuk jantungnya.Setelah membunuhnya, Liliana berkata kepada dua orang di belakangnya tanpa membalikan badan."Kita kembali ke sekte! Ah ... sebelum itu, bakar semuanya jangan sampai ada yang terlewat."Ketika kembali ke sekte, mereka bertiga langsung menemui tetua agung, serta melaporkan misi yang tengah diembannya."Tetua Agung, maaf! Hanya itu yang dapat saya laporkan kepada anda!"Tetua agung berkata, " bahkan sampai mati pun kakek tua it

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status