Share

Bab 3

Author: Elnan Four
last update Last Updated: 2022-12-10 20:44:32

"Olive?" teriak Jack sambil merangkul belahan jiwanya yang menangis.

"Apa yang terjadi dengan mu? Apa kau mengenal Keyna?"

Olive langsung menjatuhkan tubuhnya pada Jack diiringi tangisan yang menderu.

"Ya, ya.. aku sangat mengenalnya. Dia adalah adikku!"

Saat Olive berumur tiga belas tahun terjadi kebakaran hebat di keluarga Justice. Dan dia bersama adiknya terjebak di dalamnya. Api terus membakar. Asap mulai masuk ke dalam rumah. Jalan keluar hanyalah melalui pintu depan karena jendela berteralis. Pintu belangkang terkunci seolah-olah di sengaja.

Tidak ada pilihan, mereka berlari menerobos masuk menuju pintu depan. Ada kengerian besar karena harus menerobos api yang berkobar. Tetapi, itu harus di lakukan agar bisa selamat dari sana.

Namun malang, sebuah kayu yang terbakar tiba-tiba terjatuh hendak mengenai Olive sebelum Keyna berhasil menahannya.

Kobaran api menjilat panas tangan Keyna. Dengan mengerahkan tenaga, dia berusaha menghempaskan kayu tersebut walau sakit tiada tara di tangannya.

Akan tetapi, sekuat-kuatnya wanita, tetap tidak sebanding dengan kekuatan pria, membuatnya Ambruk dan terpelanting di lantai.

"Aku berteriak sekencang mungkin supaya ada orang yang menolongnya. Tapi siapa yang bisa mendengar teriakanku di tempat yang sudah terlalap api? Aku pun memutuskan berlari keluar meninggalkannya dalam kubangan panas!"

Terdengar suara isak tangis Olive.

"Aku sudah berpikir, Keyna tidak akan selamat dan kita tak akan pernah bertemu lagi!"

"Sudah, sudah... jangan khawatir! Kenyataannya dia masih hidup bersama seseorang yang telah menyelamatkannya. Ku antar kau ke kamar!" imbuh Jack.

Sepuluh menit kemudian Jack keluar dari kamar. Dia menoleh ke arah Amber.

Sambil berjalan dia berkata, "maaf atas peristiwa mengharukan sebelumnya!"

"Aku mengerti! Aku sempat berpikir, apa tuan juga mengenal kakek?"

"Apa aku belum bilang? Namaku Jack Verbegens. Dan aku adalah saudara kakekmu, Allan Verbegens!"

"Tapi..!" nada suara Jack tampak Aneh dengan wajahnya yang serius.

"Allan adalah orang yang paling dicari oleh seluruh keluarga Verbegens. Dia dicap sebagai penjahat dan buronan!"

"Kakek seorang buronan?" tanya Amber lagi untuk memastikan ucapan Jack.

"mungkin kau anggap ini hanya bercanda, itu bisa dimengerti. Tidak ada yang membayangkan bahwa adikku diam-diam mencuri kunci ruangan pusaka keluarga verbegens!"

"seperti yang kau lihat, ini adalah kristal naga!"

Jack memperlihatkan benda ditangannya, bening seperti kaca berbentuk naga.

Amber mengangkat mulut dengan matanya penuh kebingungan,

"apa karena ini kakekku jadi buronan keluarganya sendiri? Tidak masuk akal!"

"Hahaha! Sebagai sesama verbegens kau tidak malu untuk mengatakannya... keluarga verbegens tahu kalau kristal Naga ini tidak ternilai harganya. Bahkan lima gunung besar sekalipun tidak akan cukup untuk membeli kunci pusaka ini".

Pembicaraan mereka berlanjut hingga bulan purnama menggantung tinggi. Tepat jam sepuluh malam, di bawah cahaya rembulan perlahan muncul sosok pemuda dengan kaus putih dan celana chino berwarna putih.

"Ayah memanggilku?"

"Ya.. Namanya Steve, kau tentunya sudah tahu kalau dia anakku!"

"Steve, ini Amber cucu dari saudaraku, maksudnya kemari atas perintah kakeknya, serta akan tinggal sementara waktu di sini. Apa kau bisa menyiapkan kamar di tempat mu?"

Steve menyapu tatapannya dari ujung kepala sampai kaki, dia perhatikan seluk beluk Amber.

Awalnya merasa ragu untuk menjawab. Akan tetapi dengan terpaksa dia pun menerima Amber di tempatnya.

"Tentu! Masih ada kamar kosong, kok! Gudang penyimpanan juga tampaknya masih luas!"

Steve berjalan lebih dulu sementara Amber membuntutinya di belakang.

Tak ada suara perbicangan di antara mereka, melainkan hanya terdengar suara angin yang bertiup kencang dan suara-suara hewan yang menjadi irama pengantar malam.

Saat di dekat patung harimau, pertanda meraka tak jauh lagi ke tampat yang di tuju. Tiba-tiba Steve berhenti dan berbalik menatap Amber.

"Hey. Kau ke sini untuk berlatih atau apa?" tanya Steve

"Entah lah! Aku hanya ingin memenuhi kemauan kakekku untuk berlatih seni bela diri di sini!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 55

    "Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 54

    Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Amber mengerti, sepertinya serangan yang dilesatkan tersebut benar-benar terpaksa, dan Shea tidak menginginkan itu. Segera, Amber pun dengan cepat menarik kekuatannya, dan tubuhnya juga mundur.Shea terus-menerus mendorong Amber cukup jauh. Hanya saja setiap pukulannya tidak memiliki kekuatan, Amber juga berakting dengannya, seolah-olah dia dipukuli secara ganas, jadi dia hanya bisa mengelak.Jika dia ingin, bisa saja Shea menerima serangan balasan dan ditumbangkan. Jika Amber serius dan tidak menarik kekuatannya, mungkin Shea akan menderita luka yang cukup patal. “Cepat pergi. Mereka bukan orang biasa, kau tidak dapat memprovokasi mereka," Shea berbisik kepada Amber.“Apa yang ingin mereka lakukan? Bukan kah kalian meminta pertolongan?” Amber bertanya dengan bingung."Jangan tanya, aku tidak bisa menjelaskan beberapa kalimat dengan jelas, kau harus lari untuk hidupmu!" "Kau hanya seorang bocah, tapi kau berani mengikutiku. Aku yakin kau

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 55

    "Jangan khawatir, aku pasti memberi pelajaran pria botak ini sebelum itu terjadi."Mendengar itu Jimmy pun tertawa keras. Kemudian, dia melambaikan tangannya, mengisyaratkan bawahannya untuk maju ke depan.Orang tersebut ialah orang yang memancarkan aura membunuh sebelumnya.Hawa kuat yang selama ini tertahan pun meledak seketika.Segera setelahnya, orang itu mengulurkan tangan untuk mengambil posisi menyerang, dan langsung menuju Amber, menyerang secara ganas.Ketika Amber melihat orang itu melancarkan serangan, dia pun bereaksi.Anehnya, dia sangat familiar dengan gerakan lawannya kali ini.Sebagai murid Allan Verbegens, sekaligus kakeknya, Amber sangat menghafal aliran seni bela diri yang telah diajarkan kepadanya.Di saat itu, di mana momen terjadinya orang beraura membunuh menyerang, Amber agak tercengang menyaksikan cara orang itu menyerang dengan teknik yang sama.Juga, orang itu tercengang setelah menerima balasan dari Amber.Dia memandang Amber dari atas ke bawah, tidak perca

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 53

    Sejenak Amber terdiam didepan gerbang sembari berpikir apa yang harus dilakukan.Apalagi, rasa ketidak nyamanan setelah melihat tatapan kedua perempuan itu terus menggelayut dalam hati Amber, itu semakin membuatnya bingung.Bergegas! Tidak peduli apa yang akan terjadi nanti, Amber memilih mengikuti sekelompok orang yang memasuki gang itu.Tidak butuh waktu lama, Amber pun berhasil menemukan sekelompok orang, yang saat ini tengah berdiam tepat di depan rumah kosong.Amber mencari kedua orang yang meminta bantuan di tengah kerumunan, tetapi dia tidak dapat menemukannya setelah melirik ke sana-sini.Ditengah-tengah kebingungannya, tiba-tiba dia mendengar kalau seseorang sedang berbicara samar-samar tidak jauh dari sisi kanan rumah kosong.Menanggapinya, Amber segera menyelinap ke arah sana.Amber menemukan bahwa orang yang meminta bantuan sedang berbicara dengan pria botak beserta empat orang bawahannya."Jimmy, cepat katakan apa

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 52

    Keesokan harinya, setelah mengetahui bahwa Amber menerima ajakan Chad untuk menjadi muridnya, Jack dengan suka rela mengantar Amber sampai ke alun-alun kota Ruyan."Kau yakin hanya turun disini? Aku bisa saja mengantarkanmu sampai ke pintu gerbang keluarga Swift!"Jack bertanya kepada Amber setelah menutup pintu mobil.Amber yang lebih dulu keluar segera menyapu tatapannya dengan mata bersinar dan penuh kerinduan.Lalu, dia melirik ke arah Jack dan menggelengkan kepala."Terima kasih, Master! Ini lebih dari cukup. Apa Master berencana langsung pergi kesana?""Ya! Sudah lama aku tidak menemuinya. Dan juga, tanganku sudah gatal, ingin memberinya pelajaran," ucap Jack."Memberi pelajaran?" Amber terkejut dan kemudian berkata, "Jangan terlalu keras, ya Master!""Mungkin hanya patah tulang saja," Jack menjawab dengan sedikit senyum.Sejurus kemudian, Jack mengeluarkan suatu token khusus dan menyerahkannya ke pada Amber.

  • Penguasa Dua Dunia Verbegens   Bab 51

    Dengan mengatakan itu, Liliana mengeluarkan pedang yang tersarung di pinggangnya."Haha! Walau kau membunuhku, kau takkan mendapat apapun. Justru sebaliknya, kau akan sangat menyesal,""Tetapi, aku akan memberimu pencerahan, menurut informanku kau berhubungan baik dengannya!""Jangan sampai hubungan baikmu berujung dengan penyesalan."Sang kakek menyeringai, sepertinya dia sudah memikirkannya.Tapi tepat setelah dia selesai berbicara, pedang panjang di tangan Liliana telah menusuk jantungnya.Setelah membunuhnya, Liliana berkata kepada dua orang di belakangnya tanpa membalikan badan."Kita kembali ke sekte! Ah ... sebelum itu, bakar semuanya jangan sampai ada yang terlewat."Ketika kembali ke sekte, mereka bertiga langsung menemui tetua agung, serta melaporkan misi yang tengah diembannya."Tetua Agung, maaf! Hanya itu yang dapat saya laporkan kepada anda!"Tetua agung berkata, " bahkan sampai mati pun kakek tua it

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status