Share

Menjebak Penguntit

Penulis: Rachel Bee
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-17 18:51:12

Seorang pria berdiri di tepi jembatan yang berseberangan dengan sebuah halte bus. Ia mengamati ujung jalan dekat perbatasan kota Amberfest dan Visoo. Halte itu sunyi, tak ada tanda-tanda satu orang pun mendekat. Berkali-kali ia mengubah posisi berdirinya. Kira-kira lima kali dalam satu menit.

Matanya memicing saat melirik arlojinya. Sudah pukul sebelas malam dan ini telah lewat satu jam dari waktu perjanjian awal. Tangannya mengetuk pinggir jembatan melampiaskan kegelisahannya. Di kepalanya, ia sempat terpikir kalau dirinya akan gagal lagi kali ini.

Tiba-tiba di kejauhan tepatnya di halte seberang, seseorang baru saja turun dari sebuah mobil sedan. Ia membuka kacamatanya mencari seseorang dan akhirnya mereka pun bertemu tatap satu detik.

'Apa orang itu? Bukankah ada dua orang.'

Pria di pinggir jembatan berlari menghampiri si pria kacamata itu. Ia yakin kalau dia adalah orang suruhan Marco yang diperintahkan untuk menguntit Damian dan Erik.

"Kau orangnya?" tanya si pria jembatan ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Menjebak Penguntit

    Seorang pria berdiri di tepi jembatan yang berseberangan dengan sebuah halte bus. Ia mengamati ujung jalan dekat perbatasan kota Amberfest dan Visoo. Halte itu sunyi, tak ada tanda-tanda satu orang pun mendekat. Berkali-kali ia mengubah posisi berdirinya. Kira-kira lima kali dalam satu menit. Matanya memicing saat melirik arlojinya. Sudah pukul sebelas malam dan ini telah lewat satu jam dari waktu perjanjian awal. Tangannya mengetuk pinggir jembatan melampiaskan kegelisahannya. Di kepalanya, ia sempat terpikir kalau dirinya akan gagal lagi kali ini. Tiba-tiba di kejauhan tepatnya di halte seberang, seseorang baru saja turun dari sebuah mobil sedan. Ia membuka kacamatanya mencari seseorang dan akhirnya mereka pun bertemu tatap satu detik. 'Apa orang itu? Bukankah ada dua orang.'Pria di pinggir jembatan berlari menghampiri si pria kacamata itu. Ia yakin kalau dia adalah orang suruhan Marco yang diperintahkan untuk menguntit Damian dan Erik. "Kau orangnya?" tanya si pria jembatan ya

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Malam Pertemuan

    "Kau mau ke mana?" tanya Carol. Alisnya mengerut bingung melihat suaminya tengah mencari kemeja dan jas hitam yang biasa dipakai olehnya. "Kau mau berkencan dengan seorang wanita?" Damian menoleh. Lirikan matanya membuat jantung Carol berdetak kencang. Pesona Damian memang sulit ditepis olehnya. "Aku dan Erik akan bertemu dengan nyonya Carmen dan nyonya Ferlestin untuk membicarakan kerja sama yang telah kita buat sebelumnya. Kau mau ikut?" tatapan mata Damian melembut. Carol terdiam sejenak tengah memilih apakah akan ikut atau tidak. Malam ini ia ingin bersantai bersama Damian, tapi tidak bisa. Lalu ia kembali berpikir, Damian dan Erik akan bertemu dengan dua orang wanita tanpa suami. Tiba-tiba saja di pikirannya bergelayut rasa cemburu pada dua wanita itu. 'Mereka pasti akan terpikat pada ketampanan Damian. Aku tak boleh membiarkannya.' "Aku ikut. Tunggu sebentar." Carol berlari masuk ke dalam kamarnya, membuat Damian terkekeh geli melihat tingkahnya. 'Dia seperti remaja yang te

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Pesaing Muncul

    Hari kedua rapat pemegang saham, Henry muncul sebagai pesaing dari pihak lawan Erik. Ia berdiri dengan gagah di depan layar monitor yang memunculkan namanya dan berbagai prestasi yang pernah diraihnya. Ia juga memberikan sedikit visi dan misinya jika terpilih sebagai pemimpin utama Harold Times secara terselubung di dalam presentasinya. Semua yang dipaparkannya, tak ubahnya seperti mendengar ocehan anak kecil saat akan tidur. "Dengan posisi sebagai pemilik saham terbesar ketiga, tentunya akan mudah bagi saya untuk menduduki kursi penting di Harold Times. Walau tanpa presentasi pun, itu seharusnya bisa menjadi milik saya. Bukan begitu tuan Erik yang terhormat?" sindir Henry lembut. "Anda pasti lupa satu hal, tuan Henry. Sebelum meninggal, ayahku memberikan hak untuk mengajukan diri sebagai pemimpin perusahaan walau tanpa kepemilikan saham. Ini didasarkan pada keinginan kakakku juga yang memilih tak ingin ikut campur dalam mengelola Harold Times," ujar Erik dengan wajah tenang. Wajah

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Kau Harus Maju

    Hari yang ditunggu telah tiba. Harold Times akan mengadakan rapat umum pemegang saham untuk menentukan arah kebijakan yang akan direncanakan untuk lima tahun ke depan. Erik, selaku pemimpin yang saat ini masih berdiri memegang tampuk kekuasaan menjabarkan segala rencananya dengan matang untuk lima tahun masa gemilang Harold Times ke depannya. Selain itu, ia juga memberikan laporan apa saja yang telah dirinya lakukan untuk menaikkan lagi reputasi Harold Times setelah sebelumnya hancur saat James Dustin wafat. Beruntung, saat itu Damian datang menolongnya hingga masalah Harold Times dapat teratasi dengan baik. Namun sayangnya, publik hanya mengetahui jika semuanya adalah berkat bantuan Henry Parker yang saat itu masih menjadi suami Carol Dustin. Rapat dibuka. Setelah beberapa kata sambutan diuraikan oleh sekretaris Erik, tiba-tiba saja ruangan menegang. Erik bisa melihat mata mereka menatap memburu pada dirinya sejak kedatangannya ke dalam ruangan. Seperti hewan buas yang tengah membi

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Mencegah Mata-mata

    Damian terdiam setelah mendengar semua pengakuan Erik yang baru dikatakannya siang ini. Ia hanya tersenyum lalu berjalan dan menepuk bahu Erik yang lemas. Damian jarang menunjukkan emosinya, cukup tenang dalam menghadapi masalah. "Kau tak usah pedulikan ketakutan itu. Bukannya, bukti itu sudah kau pegang?" Erik mengangguk. Adik iparnya itu masih diliputi kecemasan. Karirnya bisa tamat jika semua rahasia keluarga lamanya dibongkar. "Apa yang harus kulakukan?" Damian menekan tombol interkom lalu berkata, "Ken, kemarilah." Tak lama kemudian, Ken masuk ke dalam ruangan. Ia membungkuk penuh hormat pada Damian. "Ada yang bisa dibantu, Tuan Damian?" "Kau, selidiki apa yang terjadi di Harold Times. Kudengar, semua direksi berkomplot untuk menjegal Erik," perintah Damian."Saya sedang mencari tahu kemungkinan lainnya. Tuan Erik harap berhati-hati dalam perjalanan anda. Bukan tidak mungkin, ada yang berusaha menghilangkan nyawa anda juga," ujar Ken. Erik menegang. Astaga, masalahnya seru

  • Penguasa Hati Tuan Arogan    Sebuah Rahasia Terkuak

    Dua puluh tahun yang lalu, awal timbulnya dendam antara keluarga Easton dan Parker diawali dengan perebutan lahan mendirikan perusahaan baru. Easton yang dahulu terkenal dengan warisan tambang terbesar, tiba-tiba saja berniat untuk mendirikan perusahaan properti. Easton terdahulu mengatakan, hasil tambang yang diperoleh dari warisan bisa sewaktu-waktu hilang akibat alam dan mereka butuh usaha yang kuat untuk menguasai dunia bisnis di Amberfest. Lalu, David Easton yang kala itu baru ingin memulai bisnisnya di bidang properti mendapatkan angin segar dari ayahnya. Di saat bersamaan, keluarga Parker juga berkeinginan untuk mendirikan perusahaan properti yang sama dengan milik Easton. Dua tahun usaha berjalan, keluarga Parker mengalami kerugian cukup besar. Mereka menuding keluarga Easton telah menyabotase seluruh titik usaha mereka dengan memanfaatkan kepopuleran di masyarakat, mengingat keluarga Easton adalah penyumbang terbesar amal kota yang berlangsung puluhan tahun silam. Persainga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status