Bagi teman-teman yang sedikit kebingungan tentang tingkatan ranah kultivasi di cerita ini, bisa liat di Instagramku @junaidielbanjari
Qiang Fan mulai menggunakan tenaga sakti dari kitab pusaka rahasia keluarganya. Ia memusatkan kekuatan untuk mengerahkan tenaga sakti yang bernama tenaga sakti inti dewa itu. Seketika dari tubuhnya memancar butiran-butiran cahaya berwarna keemasan. Cahaya itu cukup membuat terang hutan yang gelap. “Apa ini?” Raja serigala dibuat terkejut dengan pancaran kekuatan dari tubuh Qiang Fan. Belum pernah ia sebelumnya melihat kekuatan murni yang menakutkan seperti yang sekarang digunakan oleh pemuda itu. Anda sedikit rasa gentar hadir menyelimuti perasaannya. “Siapa kau sebenarnya, anak muda?” tanya Raja Serigala mulai gentar. “Kau boleh panggil aku tuan raja!” sahut Qiang Fan memancing emosi Raja Serigala. Dan benar saja ucapan itu langsung memancing emosi seng makanya Serigala. Ia pun kembali mengerahkan seluruh kekuatannya. Dari tubuh raja serigala muncul bayangan serigala raksasa di belakangnya. Kemudian Raja Serigala yang berbentuk manusia itu menerjang Qiang Fan diikuti oleh baya
“Serahkan seluruh harta kalian, dan tinggalkan tempat ini! Kalian tidak perlu melawan maka kalian pun akan selamat!"Tiba-tiba saja di depan rombongan pengantar barang Patriark Ming berdiri 3 orang lelaki berpakaian hitam brewokan. Rupa-rupanya salah satu dari mereka lah yang mengeluarkan suara bentakan tadi. Patriark keluarga Lim dapat menduga bahwa mereka adalah tiga perampok pemakan jiwa yang selama ini ditakuti di daerah hutan itu."Maafkan tuan-tuan sekalian kami tidak dapat memenuhi kemauan tuan-tuan itu. Barang kawalan yang akan kami bawa ke pemiliknya adalah barang titipan dari kerajaan. Apabila kami membiarkan barang ini tinggal di tempat ini bukan hanya membahayakan kami tapi juga membahayakan tuan-tuan. Pihak istana tentu tidak akan tinggal diam.” sahut Patriark Keluarga Lim."Hahaha… Apa kau kira aku akan percaya dengan ucapanmu itu, orang tua? namun meskipun barang itu memang milik barang kaisar tidak akan kami melewatkannya. Meskipun Kaisar mengirim orang-orangnya datang
“Bersiaplah anak-anak! Kita akan memasuki asap pemanggil jiwa. Sedikit saja kalian lengah akan terkena segel halusinasi yang membuat kalian akan selamanya terjebak dalam halusinasi itu.”Patriark Ming memperingatkan anak buahnya agar berhati-hati. Karena beberapa tombak lagi mereka akan memasuki daerah yang terdapat asap kemerahan. Asap itu adalah asap yang akan membuat orang menghirupnya terjebak dalam halusinasinya sendiri. Selama ini tidak pernah ada yang lolos dan sembuh apabila orang sudah terkena asap tersebut.Rombongan itu pun sudah mulai memasuki daerah yang diselimuti asap merah. Baru saja mereka memasuki daerah itu beberapa orang sudah terpapar asap merah tersebut. Para bawahan Patriark Ming yang sudah terkena asap berubah menjadi menggila. Mereka menyerang orang sendiri dengan ganas.Melihat keadaan itu Qiang Fan langsung bergerak menotok para anak buah Patriark keluarga Ming yang terkena pengaruh asap merah. Seketika mereka pun langsung terdiam di tempat karena otot kaku
Sementara Qiang Fan berpikir keras untuk bisa mengusir atau menaklukkan naga keemasan itu. Sang naga terus menggempur pertahanan formasi yang dibentangkan Qiang Fan. Meskipun tidak sampai menjebol pertahanan, tapi gempuran demi gempuran itu menimbulkan keadaan di dalam array berguncang hebat. Pantulan tenaga itu sebagian menghantam pertahanan para pengawal yang memiliki kultivasi rendah. “Aku akan memancing naga itu, kalian cepat tinggalkan tempat ini! Sesegeranya aku akan menyusul kalian.” ucap Qiang Fan. Patriark Ming sebenarnya tidak menyetujui usulan dari Qiang Fan itu. Karena hal itu sangat membahayakan bagi si Pemuda. Bagi mereka pun belum tahu apa yang akan dihadapi di depan nanti. Namun di sisi lain apabila mereka tetap bertahan di sana, lama-kelamaan Formasi pertahanan itupun akan hancur dan tetap akan berhadapan dengan Sang Naga Emas. “Baiklah tuan muda Qiang! Kau berhati-hatilah. Aku harap kau bisa menaklukkan naga itu dan menjadikannya sebagai hewan spiritual pendampin
“Aku tidak akan gagal! Dan kau harus menepati janjimu, Naga Emas!”Qiang Fan sangat percaya diri bahwa ia akan bisa melukai naga itu walaupun hanya luka ringan sedikit. Namun itu sudah cukup baginya untuk bisa memenangkan pertaruhan itu. Satu tahun Naga Emas itu bersamanya tentu akan banyak keuntungan bagi Qiang Fan.Qiang Fan kemudian mengerahkan seluruh kekuatannya. Ia yang saat itu berada di ranah kultivasi perubahan darah langsung mengempos tenaganya hingga pada titik maksimal. Kemudian Qiang Fan menggunakan kekuatan ilmu tenaga inti dewanya. Lalu ia pun mengarahkan kekuatan Jiwa sejati yang ia miliki. Naga Emas cukup dibuat kagum dengan apa yang dilakukan oleh Qiang Fan itu. Ia tidak mengira pemuda yang masih berada di ranah kultivasi perubahan darah itu sudah memiliki kekuatan jiwa. Naga Emas itu pun bersiap dan tidak ingin memandang remeh serangan tersebut. Meskipun Qiang Fan masih berada di ranah kultivasi perubahan darah, namun kekuatan jiwa merupakan kekuatan yang tidak bis
Qiang Fan masih belum sadarkan diri. Ia benar-benar tidak menyadari kini ia terus berkultivasi. Naga Emas yang berganti wujud sebagai manusia tubuh emas terus membantunya untuk menerobos ranah. Beberapa saat kemudian Qiang Fan kembali menerobos Ranah. Dengan bantuan Naga Emas kini pemuda itu sudah berada di ranah kultivasi tingkat Master. Sebuah basis beladiri yang cukup kuat untuk menggunakan teknik-teknik terpendam yang ia miliki. “Sepertinya bocah ini memiliki latar belakang yang tak biasa. Keputusanku untuk membantunya aku rasa tidak akan salah!” gumam Naga Emas. “Bangun lah anak muda, teman-temanmu membutuhkanmu!” seru Naga Emas yang kemudian menghilang. Perlahan-perlahan Qiang Fan membuka mata. Sayup-sayup tadi ia mendengar panggilan Naga Emas. Setelah kesadarannya sudah kembali ia pun langsung melesat pergi menuju ke arah rombongan Patriark Ming. *** “Berhenti!” Sebuah bentakan terdengar di belakang rombongan Patriark Ming. Namun bukannya berhenti, rombongan Patriark Mi
Dess.. dess.. dess..Tiga buah cahaya melesat ke arah tiga buah anggota perampok serigala merah. Ketiganya langsung roboh kemudian hancur menjadi debu. Kini tinggal pemimpin perampok itu yang tersisa. Ia pun dibuat terkejut dengan kemunculan seorang pemuda berpakaian merah kecoklatan yang sangat tiba-tiba.“Bagaimana pemuda ini bisa tiba-tiba berada disana? aku sama sekali tidak melihat pergerakan sedikitpun!” batin kepala perampok. “Tuan muda Qiang! syukurlah kau tidak kenapa-kenapa!” ucap Patriark Ming lega karena melihat yang muncul itu adalah Qiang Fan.Wajah pemimpin perampok itu nampak sangat terkejut mendengar percakapan Tuan Ming kepada Qiang Fan. Ia menyimpulkan sebelumnya pemuda yang ada di hadapannya itu telah berhadapan dengan naga emas penunggu hutan. Demi membuat Patriark Ming dan rombongannya bisa melewati pusat kekuatan hutan tersebut ia membiarkan dirinya menjadi umpan.Tidak pernah ada selama ini selamat apabila bertemu dengan Naga Emas itu. Sehingga munculnya Qian
Patriark Ming menghindari serangan yang dilancarkan makhluk hitam itu. Serangan itu lewat begitu saja. Meski makhluk itu terbilang kuat, Patriark Ming masih mampu mengimbanginya.Makhluk hitam itu mundur beberapa tindak. Serangan tadi sebenarnya hanya serangan coba-coba. Ia masih mengeluarkan sepersepuluh tenaganya saja. Makhluk itu kemudian mengerahkan setengah dari kekuatannya. Wujudnya pun tiba-tiba saja berubah.“Ular Hitam tingkat lima!”Patriark Ming dibuat terkejut dengan kemunculan makhluk hitam yang ternyata penjelmaan ular Hitam tingkat lima ini. Ular hitam berjenis ular Cobra itu hanya bisa ditemukan di istana. Karena hanya pihak istana lah satu-satunya yang mampu mengendalikan. Batu pengendali jiwa ular hitam tingkat lima ada di sana.Patriark Ming berkeringat dingin. Jelas dia tidak akan menang menghadapi ular itu. Namun untuk lari pun tak mungkin. Kesaktian yang dimiliki oleh ular itu pasti jauh berada di atasnya.“Patriark Ming, bangunlah!”Sayup-sayup ia mendengar suar