Share

9. Mulai Menyelam - 1

Zayn terlihat mengangkat jam ditangannya, bukan untuk melihat waktu, melainkan melihat berapa dalam sudah mereka menyelam. Di jam itu tertera angka 225 meter. Artinya mereka sudah menyelam sejauh 225 meter. Di kedalaman ini, memang cahaya matahari perlahan-lahan memudar dan laut pun menjadi gelap.

“Gunakan lampu penerang!” terdengar suara Surya dihelm pelindung masing-masing. Dan hampir bersamaan kelimanya saling mengangkat tangan dan memperhatikan jam tangan yang ada ditangan mereka.

Tombolpun ditekan.

Debh! Debh! Debh! Debh! Debh!

Sekujur tubuh kelimanya tampak mengeluarkan sinar kuning keemasan yang terang, sinar ini berasal dari warna keemasan dari Zentai Bodysuit yang mereka kenakan. Sehingga kini gabungan sinar keemasan yang keluar dari kelimanya membuat tempat disekitar kelimanya menjadi terang benderang.

Terlihat kini bagaimana ratusan ikan berbagai jenis yang biasanya hidup didalam kegelapan tampak berenang menjauh karena silau akan cahaya yang datang kearah mereka. Bahkan seekor gurita yang berukuran cukup besarpun tampak berenang menjauh saat terkena sinar lampu tersebut.

“Ayo!” Surya lebih dulu berenang kedepan, disusul yang lain mengikutinya. Kini kelimanya kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda. Semakin jauh mereka menyelam, mereka semakin menyadari kalau tidak lagi melihat tumbuhan, yang tampak hanyalah permukaan tanah gersang seperti permukaan bulan. Sampai disini pikiran mereka masing-masing mulai merasa penjelajahan selanjutnya hanyalah akan berisi air laut yang tak kunjung habis.

Sambil terus menyelam, Zayn terus melirik kearah jam ditangannya untuk memantau kedalaman mereka menyelam, saat ini di layar jam telah menunjukkan lebih dari kedalaman 300 meter.

Kegelapan benar-benar menyelimuti pemandangan yang ada didepan sekarang setelah memasuki kedalaman 300 meter.

“Kita akan memasuki kawasan yang disebut twilight zone, ini adalah perbatasan laut dalam dan laut atas” terdengar suara Surya menjelaskan.

Tidak hanya gelap gulita, tekanan di sini juga mencapai titik berbahaya. Untunglah pakaian selam yang Surya dan yang lain kenakan sangat canggih sehingga tidak memiliki pengaruh apapun juga. Padahal seharusnya mereka yang menyelam dikedalaman ini bisa dikatakan sepeti merasakan beban layaknya 200 mobil diletakkan di atas tubuh kita. Ini hanya tiga persen dari perjalanan menuju laut dalam.

Semakin jauh menyelam, semakin banyak ikan-ikan laut dalam yang terlihat menjauhi mereka, saat Zayn melihat kedalaman yang saat ini mereka jelajahi telah mencapai kurang lebih 600 meter. Di kedalaman ini, ikan-ikan yang masuk ke golongan laut dalam bisa memahami makna cahaya. Makhluk hidup di sana paham jika cahaya adalah benda mewah atau sesuatu yang menarik perhatian. Oleh karena itu 90 persen makhluk hidup di sini berevolusi, menggunakan bioluminesensi untuk menciptakan cahaya. Kemampuan tersebut digunakan untuk berkamuflase dari cahaya matahari, hingga menakuti dan membingungkan lawan.

Lebih ke dalam lagi, mereka mulai melihat salju di laut, seperti halnya Zayn dan yang lainnya, kitapun pasti bertanya. Bagaimana bisa ada salju di laut? Ini bukan salju es yang kita kira. Salju di laut dalam ini merupakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan mati yang jatuh. Tampaknya seperti butiran debu putih dan ini yang menjadi makanan pokok makhluk hidup pada laut dalam.

Menyelam lebih dalam lagi, Zayn dan lainnya disuguhkan dengan pemandangan yang sangat menakjubkan tapi juga menakutkan. Fenomena menarik dalam rantai makanan yang terjadi di sini. Paus sperma terlihat berburu cumi-cumi di laut dalam, ini sangat menakjubkan sekali untuk dilihat. Yang menakutkan adalah ukuran cumi-cuminya ? Sebesar rumah. Tentu saja cumi-cumi yang dimangsa tidak sekadar menerima nasibnya. Ada perlawanan yang dilakukan. Sehingga terjadilah pertarungan kedua mahluk raksasa laut dalam tersebut. Cumi-cumi raksasa akhirnya kalah dan dimangsa oleh Paus sperma, tapi ada banyak luka-luka di paus sperma.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status