Share

Ch. 08 - Mengukur Kekuatan

Angin badai mulai menerpa rumah gubuk, Lan Xiaoyan membuang napas sejenak dan kembali murung, dua Siluman di sebelahnya juga menampakkan ekspresi yang sama sehingga membuat Feng Guang mengerutkan dahi. Dia menggeleng kecil.

"Kau hanya bisa keluar dari tempat ini ketika kau sudah cukup kuat."

"Aku sudah sangat kuat!" seru Lan Xiaoyan tiba-tiba berdiri di atas kepala buaya bersemangat. "Aku latihan keras setiap hari seperti yang diajarkan di buku ini, aku sudah mempersiapkan diriku untuk petualangan yang hebat!" Dia merentangkan kedua tangan antusias, berharap Feng Guang mengerti petualangan yang sangat diimpikannya.

Feng Guang mengerutkan dahinya sekali lagi, dia melihat buku di tangan Lan Xiaoyan, sebuah buku kultivator manual lama, bagi pendekar muda mungkin mereka tidak akan tahu menahu soal buku itu. Namun pendekar berusia 100 tahun lebih tahu buku legendaris itu cukup terkenal di masanya. Sekarang semuanya terjelaskan. Lan Xiaoyan mendapatkan banyak peralatan kultivasi dari mayat kultivator yang tewas di gunung. Dia juga mempelajari ilmu bela diri secara otodidak.

Setelah hidup begitu lama, Feng Guang merasa jika Lan Xiaoyan keluar dia hanya akan menyesal, seberapa besar pun keinginan anak itu untuk keluar dari sana.

"Kekuatan seperti itu saja tidak cukup, Xiaoyan," ucapnya memberikan pengertian.

Lan Xiaoyan yang tadi begitu percaya diri meleyot. Dia berjongkok di bawah pohon dengan murung.

"Rupanya aku masih jauh untuk lepas dari sini..."

"Tapi karena kau sudah menolongku, aku akan sedikit membantumu berlatih. Tapi sebelum itu tunjukkan padaku sudah sampai mana kekuatanmu," ujar Feng Guang. "Dengan begitu aku tidak berhutang budi padamu."

Lan Xiaoyan perlahan-lahan melebarkan senyumnya sambil bersorak. "Tentu saja, Pak Tua Feng!"

*

Tampaknya hujan deras akan turun sebentar lagi, angin badai terus berhembus menerbangkan jubah merah Feng Guang yang kini berdiri di hamparan rumput luas. Tempat yang cocok untuk dijadikan arena berlatih. Lelaki itu melemparkan sebuah ranting kayu ke arah Lan Xiaoyan yang menangkapnya kebingungan.

"Kita awali dengan gerakan dasar. Tunjukkan gerakan-gerakan yang sudah kau kuasai dan jadikan itu sebagai serangan untuk menjatuhkan lawanmu."

Lan Xiaoyan mengangguk.

Lagi-lagi mata Feng Guang terkunci pada goresan-goresan di kedua tangan Lan Xiaoyan, lelaki itu berpikir jika Lan Xiaoyan menghabiskan seluruh waktunya untuk berlatih tidak mungkin lukanya akan separah itu. Dia rasa sekarang bukan saatnya mempermasalahkan hal itu dan segera fokus untuk latihan Lan Xiaoyan.

"Serang aku dengan seluruh kemampuanmu."

Meskipun saat ini kondisi Feng Guang sedang buruk dan dia tidak dapat bergerak banyak, Feng Guang masih bisa menghindari serangan-serangan kecil dari Lan Xiaoyan.

Sebelum melakukan serangan Lan Xiaoyan menarik napas sedalam mungkin, dia terlihat gugup dan berusaha menutupinya sebisa mungkin. Bagi Lan Xiaoyan ini pertama kalinya manusia lain melihat hasil latihannya.

Dalam waktu yang cepat Lan Xiaoyan melepaskan gerakan tebasan ke samping, dia tertegun melihat Feng Guang tiba-tiba berpindah sangat cepat. Tak mau kalah, Lan Xiaoyan terus menyerang tetapi sebelum dirinya melepaskan serangan orang itu selalu berpindah seperti angin.

"Kau pasti kebingungan," ucap Feng Guang yang kini berada persis di belakang Lan Xiaoyan.

"Ilmu bela diri yang kau pelajari selama ini hanyalah gerakan paling dasar, masih ada tingkatan demi tingkatan yang bisa memperkuat dan membuatmu unggul dari lawan. Jurus, pil, racun, teknik, pusaka dan masih banyak lagi..."

Feng Guang berkata singkat, "Sekarang giliranku mengetes ketahanan tubuhmu."

Dalam sekejap mata tangan Feng Guang sudah berada di depan dada Lan Xiaoyan, pemuda itu terpaku sejenak melihat tangan Feng Guang tidak menyentuhnya sama sekali. Lan Xiaoyan terbelalak ketika angin berkekuatan besar keluar dari telapak tangan Feng Guang dan mementalkannya jauh menghantam bebatuan. Lan Xiaoyan batuk darah, luka itu memang tidak serius tetapi cukup menyakitkan. Dia bangun susah payah dengan bahu naik-turun.

"Apa itu barusan?" gumam Lan Xiaoyan masih belum pulih dari kekagetannya.

"Maaf soal itu," kata Feng Guang setelahnya. Dia lupa memberitahu pada Lan Xiaoyan untuk bersiap, meski begitu anak itu tidak memprotesnya.

"Kau bisa berdiri dalam tiga detik setelah terkena pukulanku. Itu cukup mengagumkan." Lelaki itu tersenyum, seperti dugaannya Lan Xiaoyan memiliki potensi yang besar untuk menjadi kultivator. Dia seperti menemukan satu berlian yang tersembunyi di dalam jurang neraka.

"Sekarang aku akan menyerangmu berkali-kali, jika kau tidak menangkis maka pukulan yang kau terima barusan akan kau dapatkan berkali-kali setelah ini."

Lan Xiaoyan sedikit merendahkan tubuhnya, memasang posisi bertahan dan bersiap menangkis serangan. Tapi Feng Guang bergerak secepat angin dan menyerang di titik buta. Suara angin badai menyembunyikan pergerakan Feng Guang, satu demi satu serangan lelaki itu berhasil mengenai perut, hidung, betis dan pelipis Lan Xiaoyan.

Hidung Lan Xiaoyan mengeluarkan darah. Pemuda itu berkali-kali mengembalikan keseimbangan kedua kakinya, akan tetapi ketika serangan Feng Guang lainnya datang dia kembali ambruk. Lan Xiaoyan mencoba fokus membaca serangan tetapi semua itu sangat mustahil.

Feng Guang berada di level yang sangat jauh di atas Lan Xiaoyan. Pemuda itu berkali-kali terjatuh. Beberapa bagian tubuhnya terluka, ketika Lan Xiaoyan berhasil memperbaiki kuda-kudanya dan berdiri tegap, tiba-tiba saja Feng Guang berada tepat di hadapannya. Pemuda itu menahan napas.

"Kau ingin berpetualang? Itu artinya kau akan bertemu musuh-musuh yang kuat. Musuhmu dilatih di tempat yang jauh lebih berbahaya dari gunung ini.."

Feng Guang berbalik badan menjauh sambil berkata tegas, "Dengan kekuatan seperti itu, sebelum kau melangkah tiga meter kau pasti akan tewas. Di balik pelindung Gunung Gui Shan dunia berjalan kejam. Pembantaian, wabah, perbudakan dan peperangan akan membuatmu mati dalam tiga langkah."

"Maksud Pak Tua Feng aku harus dikurung selamanya di tempat ini?!" Tiba-tiba saja Lan Xiaoyan menaikkan intonasinya. Kedua tangannya terkepal marah. Dia tidak terima jika Feng Guang mengatakan dirinya tak pantas mendapatkan kebebasan.

"Seandainya aku tidak memiliki urusan di dunia luar, aku akan selamanya tinggal di sini dengan tenang."

Lan Xiaoyan menyatukan gigi-giginya, tidak percaya Feng Guang berkata demikian. Ketika Feng Guang menoleh ke belakang, dia melihat anak itu pergi ke arah lain menerobos angin badai.

Sampai hingga malam hari, Feng Guang yang menunggu Lan Xiaoyan tidak melihat anak itu kembali ke rumah. Tampaknya dia telah membuat anak itu kesal.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status