Share

Wis Me Luck, Sayang!

"Sampai kapan kau akan memandangi sushinya, Bos? Makan saja! Apa aku perlu meminta office girl menghangatkannya?"

Marlo terus melirik kotak sushi Dhexel yang entah sudah berapa lama dipandangi oleh Dhexel.

"Sushi ini bukan untuk dimakan, Marlo."

"Lalu untuk apa? Kalau tidak dimakan, lama-lama sushinya akan rusak."

"Ck, kau itu cerewet sekali, Marlo! Aku tidak akan memakan sushi ini, tapi aku lapar sekali dan aku tidak sempat keluar makan siang jadi cepat belikan aku makan!"

"Tapi sushinya ...."

"Tidak akan dimakan, Marlo! Sudah cepat pergi sana!" gertak Dhexel kesal.

Marlo yang mendengarnya pun tidak berani menyahut lagi dan ia pun langsung pergi untuk membelikan Dhexel makanan, sementara Dhexel sendiri hanya terus tersenyum menatap sushi yang disusun dengan begitu cantik itu.

Di sisi lain, Selina dan Bora masih melangkah ke arah kantin siang itu untuk makan siang.

Mereka pun melewati lobby untuk menuju ke kantin dan mereka bertemu dengan Marlo di sana.

"Eh, Marlo!" panggil S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status