Share

Bab 11: Tetua Agung

Author: Apni Achnai
last update Last Updated: 2025-06-21 22:53:10

Shu Sheng mengeluarkan cermin dari tasnya. Dulu ia pernah menggunakan cermin ini untuk menghubungi Pohon Kehidupan. Meskipun mereka tidak bisa saling berbicara, tapi itu sudah cukup untuk mengobati rindunya.

Shu Sheng menyalurkan kekuatannya kemudian muncul seorang pria tua dengan rambut dan jenggot putih serta mata emas yang menatapnya dengan tatapan lembut.

“Nak, ada apa?” tanya pria tua di seberang cermin sambil membelai jenggotnya yang panjang.

“Yang Mulia, apa Dewa Hakim masih berada di istananya?” tanya Shu Sheng tanpa basa-basi menanyakan keraguannya.

“Kenapa kau menanyakan itu?” tanya balik pria tua itu tidak menjawab pertanyaan Shu Sheng.

“Aku melihat seorang pemuda yang memiliki Mata Ilahi. Jika dia bukan kau yang menyamar berarti dia adalah Dewa Hakim.”

Pria tua itu tersenyum sambil terus membelai jenggotnya, “mungkin saja dia adalah perwujudannya.”

“Perwujudan?”

“Aku hanya mengatakan itu mungkin,” ulangnya.

“Apa kau menghubungiku hanya untuk menanyakan keberadaan Bao Ziran
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 15: Permintaan Tetua Agung

    Shu Sheng berbalik menatap arah suara itu berasal. Ia melihat sosok yang tidak asing baginya sedang duduk dan menyesap teh dengan santai sambil memperhatikannya.“Duduklah. Kau pasti lelah setelah berlarian semalaman,” ucap orang itu menyajikan teh untuk Shu Sheng.Shu Sheng duduk dan menyapa orang itu, “Tetua Agung,” sapa Shu Sheng setelah menyesap sedikit tehnya.Tetua Agung tersenyum menatap Shu Sheng, “bagaimana? Apa kau sudah menemukan apa yang kau cari?”Shu Sheng mengernyitkan alisnya tidak mengerti.“Kau tidak perlu menyembunyikannya. Aku tahu siapa kau,” ucap Tetua Agung yang langsung membuat Shu Sheng membelalakkan matanya dan waspada.“Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan mengatakan identitasmu kepada siapapun.”“Bagaimana Tetua mengenalinya?”Tetua Agung tersenyum lalu menjawab, “sebelumnya aku pernah bertemu dengan seorang dewa dan beruntung melihat energi ilahi secara langsung. Jadi saat kau menggunakan energi ilahi, aku bisa membedakannya.”“Jadi alasan Tetua memint

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 14: Kecurigaan Bao Ziran

    Setelah mengetahui apa yang terjadi dengan murid yang kehilangan kendali itu, Bai Rong dan Bao Ziran berencana untuk pergi ke hutan untuk melihat-lihat.Bao Ziran mengamati segel yang ada di sekitar hutan itu, “apa ini segel yang dibuat pemimpin sekte?”“Ya. Tetua Yu mengatakan kalau ketua sekte mereka sendiri yang turun tangan langsung untuk membuat segel ini,” jawab Bai Rong.“Yang Mulia, apa kita akan menerebos langsung masuk ke dalam hutan?” tanyanya pada Bao Ziran.Bao Ziran menggelengkan kepalanya, “segel ini akan memberitahu pembuatnya saat dirusak.”“Jadi apa yang harus kita lakukan?”Bao Ziran merenung menatap ke kedalaman hutan untuk menerawang tapi seseorang tiba-tiba memanggilnya.“Bai Ziran,” panggil suara muda yang penuh energik.Bao Ziran berbalik dan mengangguk sopan pada Liu Jing yang baru datang, “Tuan Muda Liu,” sapanya.“Hahaha kau seperti berbicara kepada orang asing aja. Kau bisa memanggilku Liu Jing. Bagaimanapun kita sudah mengalami hidup dan mati bersama. Kita

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 13: Menyelidiki

    Malamnya...Shu Sheng bangun dari tempat tidurnya, menyalakan lilin lalu mengeluarkan kertas yang diberikan oleh Tetua Agung.“Apa benda ini tidak akan menyebabkan masalah kalau terbakar?” tanyanya pada dirinya sendiri.Shu Sheng sebenarnya ragu membakar kertas itu. Ia takut menyebabkan keributan tidar perlu. Tapi karena tidak memiliki petunjuk lain, ia tetap melakukannya, membakar kertas itu.Saat kertas itu terbakar, apinya tidak menyebar, hanya membakar kertas itu. Shu Sheng melihat asap dari pembakaran kertas itu yang mengarah ke luar jadi dengan ragu ia mengikutinya.Setelah mengikuti asap pembakaran kertas itu, Shu Sheng sampai di sebuah gubuk yang digunakan sebagai gudang atau tempat penyimpanan. Ia memiringkan kepalanya dengan bingung. Kenapa asap itu membawanya sampai sini? Tempat ini jauh dari hutan belakang.Penasaran, Shu Sheng memilih untuk berjalan masuk ke dalam gubuk itu dan memeriksanya. Ia melihat banyak barang menumpuk dan tertutup debu di dalam gubuk. Sepertinya te

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 12: Master Sekte

    Setelah dikeluarkan dari Sekte Pedang Jiwa, Guang Zhenzhu langsung keluar dari kota. Ia berencana mencari peluang lain untuk menjadi seorang kultivator.Ditengah perjalanannya, ia bertemu dengan seorang pria tua yang sedang kesulitan membawa gerobak kayu miliknya.Awalnya Guang Zhenzhu ingin menghiraukannya tapi pria tua itu menegur dirinya, “nak, bisa kakek minta tolong untuk bantu kakek mendorong gerobak kakek?”Guang Zhenzhu yang tidak memiliki pilihan lain akhirnya berhenti dan setuju untuk membantu pria tua itu.Sekarang, Guang Zhenzhu menarik gerobak sang kakek sedangkan pria itu malah ikut duduk di atas gerobak bersama kayu-kayu miliknya.“Kakek mau bawa kayu-kayu ini kemana?” tanya Guang Zhenzhu.“Tentu saja kakek ingin menjualnya di kota,” jawab pria tua itu santai.Mendengar jawaban kakek itu, Guang Zhenzhu menghentikan langkahnya membuat sang kakek bingung.“Nak, kenapa kau berhenti?”Guang Zhenzhu berbalik dan memberikan senyuman terpaksa pada kakek tua itu, “bukankah kota

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 11: Tetua Agung

    Shu Sheng mengeluarkan cermin dari tasnya. Dulu ia pernah menggunakan cermin ini untuk menghubungi Pohon Kehidupan. Meskipun mereka tidak bisa saling berbicara, tapi itu sudah cukup untuk mengobati rindunya.Shu Sheng menyalurkan kekuatannya kemudian muncul seorang pria tua dengan rambut dan jenggot putih serta mata emas yang menatapnya dengan tatapan lembut.“Nak, ada apa?” tanya pria tua di seberang cermin sambil membelai jenggotnya yang panjang.“Yang Mulia, apa Dewa Hakim masih berada di istananya?” tanya Shu Sheng tanpa basa-basi menanyakan keraguannya.“Kenapa kau menanyakan itu?” tanya balik pria tua itu tidak menjawab pertanyaan Shu Sheng.“Aku melihat seorang pemuda yang memiliki Mata Ilahi. Jika dia bukan kau yang menyamar berarti dia adalah Dewa Hakim.”Pria tua itu tersenyum sambil terus membelai jenggotnya, “mungkin saja dia adalah perwujudannya.”“Perwujudan?”“Aku hanya mengatakan itu mungkin,” ulangnya.“Apa kau menghubungiku hanya untuk menanyakan keberadaan Bao Ziran

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 10: Tetua Yu

    Mu Tian dan Bao Ziran tidak sengaja bertemu dengan anggota Keluarga Bai yang berjalan dengan penatua sekte menuju tempat Master Sekte.“Tetua,” sapa Mu Tian menangkupkan tangannya.“Xiao Tian, siapa pemuda yang bersamamu itu?” tanya Tetua Sekte melihat pemuda asing tapi tidak bisa dihiraukan bersama Mu Tian.“Dia adalah Bai Ziran, murid Dewa Bai Hu. Kebetulan tetua dan Keluarga Bai ada di sini,” jawab Mu Tian.“Murid Tuanku?” tanya orang Keluarga Bai dengan alis berkerut.Bao Ziran memberikan lirikan tajam pada orang itu, “ada apa?” tanya Tetua Sekte Pedang Jiwa pada orang keluarga Bai.Orang itu menggelengkan kepalanya, “tidak. Aku hanya terkejut karena Tuanku mengirim muridnya ke sini,” jawabnya.“Sepertinya Dewa Bai Hu tidak terlalu sering mengirim muridnya keluar melihat reaksi anda, Tuan Muda Rong,” ucap Tetua Sekte melirik orang itu, Bai Rong.“Bukankah kalian ingin menemui Master Sekte, kenapa kita tidak pergi bersama?” tawar Bao Ziran membuat Mu Tian menatapnya terkejut.Bao Z

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status