Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis

Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis

last updateHuling Na-update : 2025-08-03
By:  Apni AchnaiIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
38Mga Kabanata
199views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Di dunia yang terhubung oleh tiga dimensi—Dunia Dewa, Dunia Manusia, dan Dunia Iblis—takdir tak selalu berjalan seperti yang diinginkan. Tiga jiwa yang berbeda, masing-masing dengan tujuan dan nasib mereka sendiri, akan saling berhubungan dalam perjalanan yang menegangkan dan penuh konflik. Bao Ziran, penjaga keseimbangan dunia, tegas dan tak pernah ragu dalam menegakkan hukum. Tugasnya adalah memastikan bahwa Yin dan Yang tetap seimbang, menghukum segala hal yang mengancam keseimbangan dunia, tanpa ampun. Namun, saat ancaman yang lebih besar muncul, Bao Ziran dihadapkan pada keputusan sulit yang menguji prinsip dan integritasnya. Shu Sheng terlahir kembali dari Pohon Kehidupan yang menghubungkan ketiga alam, tidak tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Tanpa ingatan akan kehidupan sebelumnya, ia tumbuh menjadi sosok yang terperangkap antara kegelapan dan kebaikan. Kekuatan gelap yang terpendam dalam dirinya perlahan bangkit, dan ia menjadi ancaman yang semakin besar. Guang Zhenzhu, seorang pria yang terobsesi dengan keabadian, telah mencurahkan seluruh hidupnya untuk mengejar ilmu yang dapat memberinya kekuatan tak terbatas. Dengan segala upaya, ia berhasil menemukan cara untuk mendekati keabadian. Namun, pencariannya membawa konsekuensi yang tak terduga. Ketiga takdir ini, yang tampaknya berbeda, akhirnya terikat dalam perjalanan yang akan menguji batas kekuatan mereka. Keadilan, kegelapan, dan keabadian beradu dalam pertempuran yang bisa mengubah seluruh dunia. Di ujung jalan, hanya ada satu pilihan: apakah mereka akan membiarkan takdir mereka mengarah pada kehancuran atau mencari cara untuk menyelamatkan dunia yang sedang terancam?

view more

Kabanata 1

Bab 1: Permulaan

Langit yang dulunya indah sekarang terbelah dengan retakan yang mengelilinginya. Tiga alam, Alam Dewa, Manusia dan Dunia Bawah atau Neraka sekarang mulai terhubung oleh sebuah energi gelap.

Di tengah-tengah kekacauan itu terdapat dua sosok yang berdiri saling berhadap-hadapan dengan pedang di tangan mereka masing-masing.

Bao Ziran sang Dewa Hakim, dewa yang memegang kuasa atas keseimbangan Yin Yang di tiga alam bersama dengan Hua Chunghua, sang Dewa Iblis yang terlahir dari energi Yin.

“Hua Chunghua, hentikan semua ini!” perintah Bao Ziran menatap tajam lawannya. Suaranya yang dingin seperti memberi peringatan pada Hua Chunghua.

“Kau telah menghancurkan batas diantara tiga dunia. Hentikan semua ini sebelum semuanya terlambat,” peringat Bao Ziran.

Hua Chunghua hanya mencibir. Ia berdiri di sana dengan diam. Jubah hitamnya bergerak ditiup angin. Mata merahnya menatap Bao Ziran dengan tatapan meremehkan.

“Terlambat?” Hua Chunghua tertawa mencibir Bao Ziran.

“Semuanya sudah terlambat! Sekarang tidak akan ada lagi para Dewa yang menikmati keagungan dan manusia yang menderita. Aku hanya membebaskan mereka semua dari keadilan yang tidak adil itu.”

Bao Ziran memegang pedangnya semakin erat, “kau menghancurkan bukan membebaskan.”

Cahaya putih mengelilingi tubuh Bao Ziran membentuk sebuah perisai yang sangat kuat. Pedang di tangan kanannya bergetar seolah memintanya untuk segera menyelesaikan masalah ini.

Hua Chunghua menggenggam tangannya dengan kuat dan aura Yin yang sangat pekat langsung menyerang perisai yang dibentuk oleh Bao Ziran. Yin dan Yang saling beradu membuat batas yang telah retak semakin retak.

Hua Chunghua melambaikan tangannya. Bumi bergetar, dari dalam tanah muncul bayangan-bayangan hitam yang tidak memiliki wujud tetap, keluar dari kedalaman tanah.

Jeritan makhluk terkutuk yang dipanggil Hua Chunghua terdengar memekakkan telinga membuat orang-orang yang mendengarnya merasakan teror akan kiamat yang sebentar lagi datang.

“Aku tidak akan pernah tunduk pada kehendak langit yang selalu memihak.”

Dengan satu jentikan jarinya, makhluk-makhluk terkutuk itu langsung menyerang Bao Ziran yang masih berdiri diam di tempatnya.

Sebelum makhluk-makhluk itu menyentuh Bao Ziran, kilatan guntur langsung menyapu mereka semua menjadi debu.

Bao Ziran mendekati Hua Chunghua secara perlahan dengan pedangnya yang terus mengeluarkan cahaya suci, siap membasmi kegelapan yang ada di depannya.

Ia mengayungkan pedangnya pada Hua Chunghua, setiap gerakannya sangat lugas dan tegas tetapi itu belum bisa mengalahkan iblis itu sepenuhnya.

Setelah pertarungan yang intens di antara keduanya, pedang Bao Ziran akhirnya menusuk bahu sang Dewa Iblis. Membuatnya terdorong ke belakang.

Darah hitam yang mengandung energi gelap mengalir ke tanah membuat apa saja yang disentuhnya membusuk.

Bao Ziran mengerutkan alisnya melihat pemandangan tersebut.

Hua Chunghua tertawa, “kenapa? Apa kau jijik melihat darahku?” ia kemudian semakin menusukkan bahunya pada pedang Dewa Hakim.

“Saatnya kau menerima hukumanmu,” ucap Bao Ziran dengan mata dingin.

Dewa Iblis terkekeh, “kau bisa membunuhku tapi kau tidak bisa membunuh semua makhluk di tiga alam. Suatu saat nanti, cepat atau lambat, mereka semua akan menyadari apa itu keadilan yang sebenarnya.”

Bao Ziran tidak berkata apa-apa. Ia hanya memejamkan matanya sejenak kemudian saat ia membuka kembali matanya terdapat cahaya suci yang mengandung energi langit.

Sang Dewa Hakim lalu mengayungkan pedangnya untuk memberi hukuman pada Dewa Iblis yang telah mengacaukan dunia.

Di langit, simbol kuno berbentuk roda takdir dan sebuah timbangan yang merupakan lambang sang dewa keadilan perlahan terbentuk.

Timbangan tersebut bersinar sangat terang, membawa keagungan suci di dalamnya. Cahayanya menembus langit dan bumi, menyegel ruang di sekitar mereka.

“Jika ini adalah jalan yang kau inginkan. Maka aku harus menghapusmu dari siklus dunia ini,” ucap Bao Ziran kemudian hanya dengan satu ayunan pedang suci Dewa Hakim, tubuh Hua Chunghua terbelah dua.

Tubuh itu kemudian terbakar oleh cahaya suci, mencegahnya melakukan regenerasi. Hua Chunghua diam menerima hukumannya, ia tidak melawan. Dirinya tahu kalau ia akan dikalahkan oleh sang penjaga keseimbangan.

Sebelum menghilang, mata merahnya memandang Bao Ziran dalam, “di dalam hatimu kau tahu kalau apa yang aku lakukan ini adalah kebenaran tapi kau terlalu takut untuk mengakuinya.”

Bao Ziran hanya diam, ia tidak mengakuinya ataupun menyangkal pernyataan Hua Chunghua. Ia hanya menatap tubuh Dewa Iblis itu yang perlahan berubah menjadi abu lalu ditiup oleh angin.

Dewa Iblis telah tiada meninggalkan kekacauan yang disebabkannya.

Bao Ziran menatap retakan yang memisahkan antara tiga dunia. Lolongan iblis dan makhluk-makhluk buas lainnya terdengar dari kedalaman neraka. Manusia-manusia yang menangisi nasibnya dan para Dewa yang hanya bisa menundukkan kepala karena tidak bisa melakukan apa-apa untuk memperbaiki kerusakan itu.

Bao Ziran menutup matanya dan cahaya yang sangat suci keluar dari tubuhnya lalu Pohon Kehidupan, makhluk purba yang menjadi penghubung ketiga alam bergetar pelan.

Daun Pohon Kehidupan yang awalnya berwarna biru berubah menjadi emas lalu mengeluarkan cahaya yang memiliki fluktuasi yang sama dengan cahaya yang dikeluarkan tubuh Bao Ziran.

Akar Pohon Kehidupan menjalar ketiga alam kemudian memperbaiki retakan yang diciptakan oleh Dewa Iblis.

Setelah Pohon Kehidupan memperbaiki keseimbangan di tiga alam, Bao Ziran menatap pohon itu dengan tatapan serius.

“Kau memilih untuk mengizinkannya kembali?” tanyanya pada pohon itu.

Bao Ziran menghela nafas, “aku tidak tahu apakah ini adalah kehendak dunia atau awal dari kehancuran yang akan datang,” gumamnya.

Bao Ziran berbalik kemudian tanpa suara ia menghilang dari sana menyisakan jejak cahaya yang juga dengan cepat menghilang.

“Jika dia terlahir kembali, apakah dia akan menjadi ancaman yang sama atau...,” Bao Ziran menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Langit kembali cerah, seperti tidak pernah terjadi apa-apa tapi ketiga alam tahu kalau ini bukanlah akhir tapi awal dari segalanya.

Sebuah benih baru telah lahir lalu suatu saat ia akan tumbuh dan muncul di dunia.

100 tahun kemudian...

Setelah satu abad berlalu tidak ada lagi manusia yang mengingat tentang kejadian itu. Mereka semua hidup seperti sebelumnya tapi tidak dengan kedua alam lainnya.

Alam Iblis berduka atas kehilangan pemimpin mereka dalam pertempuran itu sedangkan Alam Dewa yang paling banyak mendapat kerusakan masih berusaha untuk menstabilkan sistem yang mereka miliki.

Sementara itu Dewa Hakim yang dianggap sebagai pahlawan karena telah menyelamatkan ketiga dunia dan mengalahkan Dewa Iblis menatap buah besar yang tergantung di Pohon Kehidupan.

“Sudah saaatnya. Dia akan kembali dengan tubuh yang terbuat dari Benih Pohon Suci,” ucapnya menatap pohon itu dengan serius.

“Jika dia kembali membuat masalah, aku tidak peduli meskipun dia lahir dari benihmu. Aku tetap akan menyingkirkannya,” lanjutnya lalu pergi dari sana.

Daun Pohon Kehidupan melambai pelan setelah kepergian sang Dewa.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
38 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status