Share

Bab 239

Author: Kael_99
Setelah mengetahui bahwa Yansen dibunuh oleh Bradford, Mikko jauh lebih terkejut dibanding saat dia mendengar kabar kematian Yansen.

"Dia mengusikmu?" tanya Mikko dengan suara pelan sambil menatap Bradford dengan tajam.

Menurutnya, Bradford tidak mungkin membunuh Yansen tanpa alasan. Pasti ada alasan di balik semuanya.

"Ya." Bradford mengangguk. "Kamu harus merahasiakannya."

"Aku mengerti." Mikko mengangguk dengan linglung. Walaupun dia ingin tahu lebih banyak tentang detailnya, dia juga paham bahwa tempat ini bukan lokasi yang tepat untuk membahasnya.

Dia menekan rasa terkejutnya dan berjalan berdampingan dengan Bradford memasuki rumah kuno itu.

Tempat ini dekat Danau Hatuah, penuh pepohonan hijau dan dinding bata. Pemandangannya bisa dibilang sangat indah. Di dalam rumah kuno itu, gazebo dan bangunan-bangunan kecil tampak elegan. Bunga-bunga juga bermekaran. Sangat memikat.

Saat keduanya masuk, mereka melihat di bagian belakang halaman tua itu, di dalam sebuah bangunan, sudah ada leb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 318

    Bradford menggigit ujung jarinya, lalu menggunakan setetes darah esensi miliknya sebagai seorang kultivator untuk menggambar jimat di udara pada lembaran jimat transparan itu.Meskipun orang-orang tidak bisa melihat jimatnya, mereka bisa melihat dengan jelas jejak sapuan darah merah yang membentuk pola seperti goresan pena di udara saat Bradford menggambar jimat tersebut.Satu per satu orang terpana, seakan menyaksikan sesuatu yang berada di luar nalar manusia."Apa-apaan ini?!""Dia ... dia menggambar jimat?!""Ya ampun!"Hanya dalam tiga detik, jimat itu selesai. Bradford membentak pelan, lalu menepuk jimat tersebut dan menghantamkannya masuk ke dalam tubuh ibu hamil itu!Begitu semuanya selesai, wajah Bradford langsung pucat. Keringat dingin membasahi dahinya."Anak muda, kamu nggak apa-apa?" Dokter kandungan itu melihatnya dengan wajah terkejut dan bertanya dengan nada khawatir."Aku nggak apa-apa."Bradford melambaikan tangan dan mengembuskan napas panjang.Demi menyelamatkan ibu

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 317

    Bradford menoleh ke arah dokter kandungan itu dan berkata, "Anggap saja mencoba menyelamatkan nyawa di ujung tanduk. Setidaknya kita sudah berusaha, selebihnya serahkan pada takdir, bukan?"Sisa kata-kata sang dokter kandungan langsung tertelan kembali. Ungkapan "mencoba menyelamatkan nyawa di ujung tanduk" memang masuk akal. Karena ibu hamil itu sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, sekalipun peluangnya hanya satu banding sepuluh ribu, kenapa tidak dicoba saja?Saat ini Bradford sudah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga, tentu dia tidak akan membuang waktu lagi.Sambil berbicara dengan dokter kandungan tersebut, dia mengeluarkan kotak jarum perak yang selalu dia bawa di saku. Dalam sekejap, dia menarik beberapa jarum perak dan menusukkannya ke berbagai titik di tubuh ibu hamil itu dengan teknik yang sangat terampil."Teknik akupunkturnya sangat tinggi!"Begitulah adanya, begitu seorang ahli turun tangan, kualitasnya langsung terlihat.Dokter kandungan itu memang bukan

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 316

    "Nggak bisa diselamatkan lagi. Ibu hamilnya sudah nggak ada denyut jantung dan janin di dalam kandungannya juga sudah nggak ada detak jantung." Dokter itu menggeleng pelan dan menghela napas. "Mohon kalian menerima kenyataan ini.""Dokter, tolong ... tolong selamatkan istri dan anak-anakku. Aku nggak bisa kehilangan mereka ...." Suami si ibu hamil diliputi duka mendalam. Dia berlutut di tanah sambil terus bersujud, tangisannya yang pilu membuat suasana terasa sangat menyesakkan.Dokter berkata dengan suara berat, "Maaf, kami benar-benar sudah melakukan yang terbaik. Tapi kalau kamu begitu menyayangi istrimu, kenapa nggak kasih dia makan makanan bergizi setiap hari?""Coba kamu lihat sendiri, dia mengandung anak kembar dan sudah mendekati waktu melahirkan, tapi tubuhnya jelas kekurangan gizi. Mana ada ibu hamil yang kondisinya seperti ini?""Selain itu, aku juga mencurigai ibu hamil ini sempat melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat. Pendarahan hebat mendadak dan kematian akut sepe

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 315

    Bradford meninggalkan kompleks tempat tinggal Jauhar. Baru berjalan tidak terlalu jauh, dia melihat di depan gerbang kompleks perumahan sebelah sudah berkumpul banyak orang. Mereka berjinjit mengintip ke dalam sambil berdebat ramai."Aku dengar ibu mertuanya itu orang yang taat beribadah. Menantunya sudah hamil, tapi tiap hari dipaksa ikut makan vegetarian dan berdoa bersamanya di rumah, sampai nggak dapat asupan bergizi sama sekali.""Betul. Yang lebih parah lagi, menantunya itu hamil kembar dan sudah hampir masuk waktu melahirkan. Tapi tetap diseret keluar buat jalan kaki dan mendaki gunung sambil beribadah, katanya supaya minta berkah. Nah, hari ini malah terjadi sesuatu sama ibu hamilnya.""Ibu hamil yang sudah cukup bulan masih disuruh mendaki gunung? Aku benar-benar nggak habis pikir. Kenapa bisa ada ibu mertua sekejam itu di dunia?"Alis Bradford mengernyit. Dia mempercepat langkah menuju gerbang kompleks.Setelah menembus kerumunan, terlihat seorang pria muda berusia sekitar 20

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 314

    "Kalau saja aku bisa lebih cepat menyadarinya, lebih cepat meminta maaf kepadanya, mungkin semuanya masih punya kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Semua ini benar-benar salahku sendiri, aku yang menuai akibatnya, huhu ...."Sambil berbicara, Elaine menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan kembali menangis tersedu-sedu. Ellie dan yang lainnya merasa sangat sedih melihatnya, tetapi tidak tahu harus berkata apa untuk menghiburnya.Ferona adalah orang yang paling tidak tahan melihat putrinya menangis. Dia mengerutkan kening dan berkata dengan nada kesal, "Kalau kamu benar-benar nggak bisa melepaskan Bradford, ya kejar lagi saja!""Hah?"Yang lain langsung menoleh ke arah Ferona. Elaine juga berhenti menangis sejenak, mengangkat kepala dengan mata sembap menatap Ferona."Tapi ... dia sudah sama Sherine.""Terus kenapa?" seru Ferona lantang. "Mereka 'kan belum menikah! Selama belum menikah, kamu dan Sherine sama-sama punya kesempatan yang adil!"Ferona melanjutkan dengan nada tegas, "Dia

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 313

    Bradford akhirnya pergi begitu saja. Kalimat terakhir yang ditinggalkannya membuat Jauhar marah besar. Salsa diliputi amarah sekaligus ketakutan. Dia melangkah cepat ke hadapan Jauhar, memaksakan senyum, lalu berkata, "Kak, jangan dengarkan omong kosong Bradford. Mana mungkin anakku melakukan hal seperti itu? Lagi pula, dia keponakanmu sendiri ...."Belum sempat kalimat itu selesai, Jauhar sudah mengayunkan lengannya dengan penuh tenaga.Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Salsa."Kamu masih saja melindungi dia! Dia bisa jadi seperti sekarang ini karena kamu dan Ronald yang memanjakannya! Waktu kecil mencuri jarum, sudah besar berani mencuri emas! Sekarang juga telepon Franklin! Suruh dia pergi ke kantor polisi dan menyerahkan diri!"Salsa tidak sempat memedulikan pipinya yang terasa perih. Dia menangis sambil memohon, "Kak, nggak bisa begitu! Kalau kamu suruh dia menyerahkan diri, hidupnya benar-benar hancur!""Kalau kamu nggak suruh dia menyerahkan diri, aku sendiri yang ak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status