Share

Bab 310

Author: Kael_99
Jauhar sempat mengira Elaine dan Bradford akan kembali rujuk. Namun, melihat Bradford menghindar dan langsung mengalihkan topik ke urusan minum, dia hanya bisa menghela napas dan membalas.

"Tentu saja. Biar bibimu siapkan beberapa lauk untuk kita. Semuanya cocok buat teman minum."

Bradford dan Jauhar pun duduk bersama sambil tertawa dan mengobrol, sementara Elaine hanya bisa kembali mengurungkan niatnya, menunduk dan menghapus air mata.

Ferona dan Ellie juga mulai sadar bahwa Bradford tampaknya agak menolak soal rujuk. Keduanya berpandangan, menatap Elaine dengan khawatir.

Namun, sebelum ibu dan anak itu sempat menghampiri, Sekar lebih dulu menepuk kursi di sebelahnya dan memanggil Elaine. "Elaine, kemari."

"Nek, ada apa?" Elaine duduk di samping neneknya, memaksa senyuman.

Sekar melirik Bradford yang sedang mengobrol dengan Jauhar, memberi isyarat dengan mata, lalu berkata pelan, "Dulu Nenek sudah bilang, jangan gegabah. Orang tua dulu bilang, lebih baik merobohkan sepuluh kuil daripa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 326

    Caroline mendengus pelan dengan tidak percaya, lalu bangkit dan duduk di sofa.Bradford memperhatikan gerakannya saat berdiri. Seketika itu juga, dia mengerahkan kultivasinya dan melepaskan sedikit tekanan seorang kultivator tingkat inti emas. Bersamaan dengan itu, dia menepuk meja teh dengan kekuatan yang pas.Buzz! Dalam sekejap, Caroline merasakan aura yang amat besar dan dahsyat datang menghantam dari tubuh Bradford.Rasanya seperti sebuah gunung raksasa yang menekan ke arahnya. Detak jantung Caroline seolah-olah hampir berhenti. Kedua kakinya melemas. Dia langsung terjatuh duduk kembali.Dalam sekejap, wajahnya pucat pasi dan seluruh tubuhnya bermandikan keringat dingin.Di sisi lain, kondisi Vadel juga hampir sama. Dia yang baru saja sedikit memulihkan diri, bahkan belum sempat berdiri, dirinya sudah kembali ditekan oleh aura Bradford hingga keringat mengucur deras dari sekujur tubuhnya. Rasa takut di dalam hatinya mencapai puncak.Terlalu mengerikan!Seperti manusia yang amat ke

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 325

    Bagaimanapun, Vadel adalah bos besar Stellar Entertainment, sosok yang sudah sangat berpengalaman. Dalam kesehariannya, dia sama sekali tidak pernah memandang serius anak muda seperti Bradford.Karena itu, semua ucapan Bradford barusan terdengar kekanak-kanakan dan menggelikan di telinga Vadel."Memukulku? Kamu punya nyali itu?" Vadel menyeringai sinis. "Tadinya kalau kamu bicara baik-baik, aku masih bisa memberimu sedikit muka. Tapi sekarang, aku malah mau menyalakan satu batang lagi. Aku ingin lihat, bagaimana caramu memukulku."Sambil tertawa mengejek, Vadel kembali mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya dengan sikap tidak peduli. Bradford tidak membuang waktu untuk bicara lagi.Dalam dua langkah, dia sudah berada di depan Vadel. Bahkan sebelum Vadel sempat mengangkat korek api, Bradford langsung merampas seluruh bungkus rokok itu dan menyumpalkannya ke dalam mulut Vadel dengan kasar."Apa yang kamu ... mmph!!"Vadel terkejut dan marah. Mulutnya langsung penuh, hanya bisa menge

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 324

    Vadel berkata, "Waktu kamu diperlakukan tidak adil di perusahaan dulu, akulah yang mencari orang untuk membantumu. Aku juga yang menanggung tekanan dari lingkaran industri di ibu kota, lalu menandatangani kontrak denganmu, membuka jalan, dan memberimu sumber daya. Seharusnya kamu masih ingat sama budiku ini, 'kan?"Mendengar Vadel mengungkit masa lalu itu, Sherine mengangguk dan berkata, "Tentu aku ingat. Pak Vadel punya jasa besar padaku. Sampai kapan pun, aku nggak akan melupakan budi itu.""Tapi, cara membalas budi itu banyak. Selama bertahun-tahun ini, aku juga sudah menghasilkan banyak uang untuk perusahaan. Kalau Pak Vadel tetap ingin menggunakan budi lama itu untuk memaksaku menerima film ini ... aku hanya bisa bilang, maaf."Mendengar jawabannya, wajah Vadel langsung menjadi muram. Dia menarik kembali rokok yang tadi sudah dimasukkan ke mulut, lalu langsung menyalakannya tanpa menghiraukan larangan Sherine.Di balik kepulan asap rokok, raut wajahnya tampak bengis. "Kalau kamu n

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 323

    Di dalam rumah, wanita bernama Caroline itu mengerutkan kening dan berkata dengan nada penuh nasihat, "Sherine, coba kamu lihat baik-baik naskahnya. Ini ditulis oleh penulis skenario papan atas, benar-benar naskah kelas satu. Memang ada beberapa adegan rating dewasa di dalamnya, tapi itu cuma gimmick. Secara keseluruhan, ini karya yang sangat bagus, bernuansa seni dan bernilai tinggi.""Kamu tahu sendiri pasar sekarang seperti apa. Film yang bukan murni film komersial harus punya sedikit sensasi supaya penjualan tiketnya bisa bagus. Sekarang pihak investor sudah menunjukmu secara langsung sebagai pemeran utama wanita, honor yang ditawarkan juga jauh di atas harga pasar. Naskahnya bagus dan uangnya besar, nggak ada alasan bagimu untuk menolak."Sherine malah tertawa sinis karena marah. "Film seni apanya? Ini cuma film murahan yang main di area abu-abu. Jangan kira aku nggak tahu, film ini dibiayai penuh oleh satu pihak. Terus terang saja, itu film sampah yang diinvestasikan sendiri sama

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 322

    "Lahan itu dikelilingi pegunungan di keempat sisinya. Di dalamnya adalah sebuah lembah rendah yang tidak pernah terkena sinar matahari sepanjang tahun, sekaligus memiliki fungsi pembagi aliran air. Lokasinya berada sekitar 15 kilometer di selatan Kota Jiramo, Provinsi Darmo, tepatnya di Desa Moza. Tanah tersebut merupakan tanah milik kolektif Desa Moza."Marva melanjutkan, "Karena lembah itu tidak pernah terkena cahaya matahari sepanjang tahun, kondisinya sangat dingin dan lembap, dipenuhi hawa miasma, dan orang luar dilarang masuk. Warga Desa Moza sendiri juga menganggap tempat itu sebagai tanah terlarang. Hampir nggak ada yang berani mendekat, sehingga kondisinya nyaris masih mempertahankan keadaan alaminya."Bradford terus mengangguk. Bunga bumi sukma memang harus tumbuh di tempat yang dingin, lembap, dipenuhi miasma, dan jarang tersentuh manusia agar bisa berakar, bertunas, dan tumbuh dengan sehat."Kalau begitu, apakah kita bisa mengontrak lembah itu?" tanya Bradford.Marva menjaw

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 321

    Sementara itu, di sisi lain, Marva berkata kepada Bradford melalui telepon, "Pak Bradford, orang yang kemarin kamu minta aku selidiki, semuanya sudah kutelusuri dengan jelas."Wajah Bradford langsung menjadi kaku. Dia berkata tegas, "Katakan."Kemarin, dia mengetahui dari Roberto bahwa ibunya berasal dari Kota Jiramo, Provinsi Darmo, dan keluarga dari pihak ibu di Jiramo masih hidup. Hal itu langsung menyalakan secercah harapan di dalam hatinya.Karena itu berarti, dia masih memiliki keluarga di dunia ini!Nama belakang ibunya Taniwan, dan nama kakeknya adalah Bernard.Marva berbicara dengan nada sangat hormat melalui telepon, "Tahun ini Bernard berusia 72 tahun. Dia pensiunan guru sekolah menengah. Istrinya bernama Liana, berusia 69 tahun, seorang seniman pertunjukan seni tradisional. Kondisi fisik pasangan lansia ini masih cukup baik, hanya saja menurut informasi yang kami dapatkan, Bernard belakangan mulai menunjukkan gejala pikun dan diduga menderita Alzheimer.""Bernard dan Liana

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status