Share

Bab 79

Author: Kael_99
"Nggak usah, biarkan saja dia tidur." Bradford melambaikan tangannya, lalu berkata, "Bantu aku siapkan beberapa barang."

"Apa saja?"

"Jarum perak, beras ketan, dan darah anjing hitam."

Hari ini Bradford keluar tanpa membawa ransel besarnya, jadi dia tidak membawa kotak jarum perak. Karena itu, dia perlu Robby yang menyiapkannya. Adapun beras ketan dan darah anjing hitam adalah alat yang paling tepat untuk mengusir roh jahat dari tubuh Dahlia.

Robby mengangguk, lalu berbalik keluar untuk menyuruh orang menyiapkan ketiga benda itu.

Ketika dia kembali, Bradford berkata, "Cucumu ini punya Raga Beku Abadi, sangat mudah menarik roh jahat. Kali ini yang menempel padanya adalah sejenis setan penindih."

"Setan penindih?" Robby sedikit mengernyit, tampak kebingungan.

Bradford menjelaskan, "Keserakahan menimbulkan dosa, dosa manusia berakhir, lalu di alam roh terbentuklah wujud bernama setan penindih. Setan jenis ini bisa mengganggu orang dalam tidur, membuat mereka terus mengalami mimpi buruk da
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 150

    Bradford mengikuti arah pandang Dahlia, lalu melihat Matthew sudah lebih dulu meninggalkan tempat dan berjalan menuju luar aula utama.Saat itu, lelang untuk barang terakhir pun baru saja selesai, menandakan acara malam itu telah berakhir. Matthew yang merasa kehilangan muka selama acara berlangsung, tidak berniat untuk bertegur sapa dengan siapa pun. Dia langsung meninggalkan tempat itu sendirian.Namun, dia sama sekali tidak berniat benar-benar pergi, melainkan keluar untuk mengumpulkan orang dan bersiap membalas dendam kepada Sherine dan Bradford.Sementara itu, Dahlia yang sejak tadi masih memikirkan bagaimana cara merebut kembali relik suci dari tangan Matthew, terus memperhatikan gerak-geriknya. Dia tentu tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.Bradford melirik punggung Matthew dan langsung berkata kepada Dahlia tanpa ragu, "Ayo, kita kejar dia."Selesai berbicara, keduanya bergegas mengejar. Sherine dan Kimmy yang melihat mereka hendak pergi juga tidak berniat tinggal, dan b

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 149

    Orang-orang yang hadir di tempat itu juga sama sekali tidak menyangka bahwa setelah Johan, perwakilan dari Dragon Group, memenangkan proyek pengembangan kawasan tersebut, dia justru menyerahkannya kepada Elaine.Seseorang di sampingnya tertawa dan menggoda, "Pak Johan, ini maksudnya apa ya? Kami semua jadi agak bingung melihat langkahmu ini."Orang lain menimpali sambil tertawa, "Bukankah Bu Elaine sudah bercerai? Pak Johan ini memberi bunga kepada wanita cantik ya? Sepertinya maksudnya bukan cuma sekadar proyek ya?"Mendengar ucapan itu, orang-orang di sekitar langsung tertawa terbahak-bahak.Wajah Elaine seketika memerah karena malu. Dia menjadi agak kikuk dan buru-buru menegur, "Jangan bercanda. Pak Johan itu wakil presdir Dragon Group. Masa depannya cerah. Beliau juga belum menikah. Aku ini cuma seorang wanita yang sudah cerai, jadi pasti bukan seperti yang kalian pikirkan."Johan memang dikenal di Kota Herburt sebagai bujangan paling bergengsi. Banyak wanita yang rela mengantre un

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 148

    Marva yang begitu menghormati Elaine, bahkan menegaskan agar Johan bersikap sopan padanya. Ini sudah cukup menunjukkan bahwa Elaine memiliki latar belakang dan kedudukan yang luar biasa!'Jangan-jangan ... Elaine itu anak angkat Pak Marva?' Johan tiba-tiba punya dugaan yang berani.Marva memang belum menikah, tetapi kabarnya dia memiliki seorang anak angkat perempuan. Hanya saja, bahkan para petinggi Dragon Group pun tidak ada yang tahu siapa sebenarnya anak angkat itu.Semakin Johan memikirkannya, dugaan itu terasa semakin masuk akal dan semangatnya pun melonjak tinggi!Entah benar Elaine anak angkat Marva atau bukan, yang jelas kalau sampai Marva menaruh perhatian sebesar itu padanya, berarti Elaine punya identitas dan pengaruh yang luar biasa.Kalau dia bisa menjalin hubungan baik dengan Elaine, bahkan mungkin menjadi kekasihnya, itu berarti dalam beberapa tahun saja dia bisa menjadi pewaris Marva dengan koneksi itu. Dia akan menjadi penerus takhta Dragon Group!Johan langsung menol

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 147

    Franklin menutup pipinya yang terasa perih, matanya menyala penuh amarah. Dia berteriak, "Bradford, kamu berani menamparku? Kamu sama kakakku sudah cerai! Kamu nggak punya hak untuk mukul aku!"Bradford yang masih dipenuhi emosi, kembali menampar Franklin sekali lagi. "Meskipun aku sudah cerai sama kakakmu, aku tetap punya hak untuk menampar orang jahat dan nggak tahu diri kayak kamu!"Franklin gemetar karena marah, tetapi dia tahu betul kemampuan bertarung Bradford. Dia sama sekali bukan tandingan, jadi dia tidak berani membalas. Dia hanya mundur beberapa langkah sambil menatap Bradford dengan tatapan penuh dendam.Elaine segera menahan Bradford dan menghela napas. "Sudah, jangan ditampar lagi. Kalau Franklin memang mau aku mundur dari penawaran, ya sudah, aku mundur saja. Asal itu bisa bantu dia dapat prestasi di Dragon Group, anggap saja aku mengalah."Senyuman puas langsung muncul di mata Franklin. Dia berkata kepada Elaine, "Sepakat ya! Suruh sekretarismu berhenti nawar!"Elaine m

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 146

    Franklin segera berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Elaine."Alliance Group, 1 triliun 60 miliar!" Elaine memberi isyarat pada Tasya untuk menaikkan harga, sementara pandangannya tertuju pada Franklin."Kak, kamu ini ngapain sih?" Franklin berjalan mendekat, wajahnya suram saat menegur Elaine.Melihat ekspresinya yang tidak bersahabat, Elaine mengerutkan kening dan bertanya, "Ada apa?"Franklin mengomel dengan nada kesal, "Kamu nggak lihat Dragon Group juga lagi nawar ya? Kamu ikut-ikutan buat apa? Proyek ini sudah jadi target utama Dragon Group. Setiap kali kamu nawar, kami harus naikkan harga 20 miliar. Kamu ini mau bikin ribut atau gimana sih?"Ekspresi Elaine sedikit berubah. Franklin adalah anak dari bibinya, usianya jauh lebih muda darinya. Bisa dibilang, Elaine melihatnya tumbuh besar.Dia sama sekali tidak menyangka Franklin akan menegurnya seperti ini, apalagi di tempat umum. Padahal waktu dia mengambil alih Alliance Group dan menjadi presdir dengan aset ratusan miliar,

  • Penyesalan CEO Cantikku yang Dingin   Bab 145

    Melihat tak ada satu pun yang menawar proyek Kawasan Industri Teknologi Fuca, Bradford sudah bisa menebak penyebabnya. Dia tahu sebagian besar orang di ruangan itu pasti memiliki pemikiran yang sama seperti Keenan dan Marva, mereka menganggap lokasi proyek itu terlalu angker. Siapa pun yang berani mengambilnya, hanya akan mengundang masalah tanpa akhir.Benar saja, meski pembawa acara sudah berulang kali mencoba menghangatkan suasana dan mengajak peserta untuk menawar, tidak satu pun suara terdengar dari dalam aula.Akhirnya, pembawa acara itu menatap Maulana dan para pejabat lainnya dengan ekspresi tak berdaya. Wajah Maulana menjadi kaku. Dia berbisik pelan kepada William yang berdiri di dekatnya.William segera naik ke panggung dan menyampaikan instruksi dari Maulana kepada pembawa acara. Lelang kali ini dinyatakan gagal dan langsung beralih ke rencana cadangan kedua!Pembawa acara menerima arahan itu, lalu tersenyum ke arah para tamu. "Sepertinya semua merasa harga sebelumnya terlal

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status