Share

91. Urusan Indah Menjadi Urusanku

"Kamu memanggilku, Sin?" tanya Aldo heran setelah menoleh.

"Sudah balik lagi ke mereka," mama menyahut. Dan Aldo balik kanan lagi untuk menuju kursi bersama keluarga Bosnya.

Mama dan Fitri menahan senyum, geli dengan perempuan yang baru di jumpai begitu lucu kelakuannya.

"Mba Sinta mau minum apa? Biar aku panggilkan pelayan," tanya Fitri tak tahan jika hanya berdiam diri. Di belakang tempat duduk mereka terdapat banyak stand makanan dan minuman.

"Aku tidak haus, Mba," jawab Sinta.

"Yakin? Padahal rasa penasaran yang tinggi membuat kita cepat haus dan lapar loh, apalagi sejak tadi terus bicara," ejek Fitri dengan halus.

"Emm ... boleh lah. Tenggorokan sudah kering," jawab Sinta tak tau malu.

Fitri memanggil pelayan yang berjaga kebetulan melihat ke arah Fitri. Sinta memilih minuman yang ia kehendaki, 1 gelas lemon tea di bawa oleh pelayan dan di letakan di depan Sinta.

"Mari, Tante. Saya minum," Sinta basa basi dengan Mama Fitri.

"Mama, sudah habis Lulu mau ikut Bunda," rengek L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status