Share

94. Fitri Penasaran

"Bang Akram ke dalam tadi, Pa," sahut Fitri menatap Papa dengan penuh tanya.

"Papa tidak melihatnya, Sayang. Barusan Papa juga dari dalam," sahut Papa.

Fitri bangkit dari tempatnya duduk, mencari keberadaan suaminya. Tujuan utamanya adalah kamar, dugaan Fitri tepat. Suaminya sedang tidur pulas.

"Di cari ternyata tidur, Bang," gumam Fitri lirih sambil mengatur suhu kamar agar suaminya nyaman.

Fitri berjalan kembali ke ruang tamu, duduk di samping Papa. Fitri menggeryit, Papa terlihat berbicara sangat serius dengan Aldo.

"Dimana suamimu, Sayang? Sudah ketemu," tanya Papa lagi, menyadari kehadiran putrinya.

"Tidur, Pa," sahut Fitri.

"Ya sudah, nanti kalau sudah bangun suruh menemui Papa," titah Papa melengkungkan bibirnya membetuk senyuman.

"Baik, Papa."

"Mba Fitri jika lelah, tidak apa kami di tinggal. Lulu belum juga mau pulang," ucap Indak merasa tidak enak.

Anak-anak bermain di ruang keluarga di temani Grandma dan pelayan.

"Aku masih kuat, Indah. Masih semangat begini," sahut Fitri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status