Share

Chapter 4

Author: Adhista wp
last update Last Updated: 2021-04-06 10:49:01

Keyna melamun, dan memperhatikan Alfian intens. Keyna membatin, bagaimana bisa ada laki-laki diciptakan setampan Alfian?

"Ngapain ngeliatin gue gitu?" tanya Alfian yang menyadari sedari tadi Keyna terus memperhatikannya.

"Habisnya lo ganteng sih," jawab Keyna spontan membuat Alfian sedikit terkejut.

"Gue?" tanya Alfian sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, tapi sayang," ucap Keyna.

"Sayang kenapa?" tanya Alfian mengernyit bingung.

"Cie udah manggil gue sayang aja," ucap Keyna terkekeh kecil.

Alfian hanya terkekeh kecil melihat tingkah Keyna.

"Iya maksudnya sayang aja bukan pacar gue," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian.

"Gak usah ngarang, tuh udah selesai," ucap Alfian yang sudah selesai mengganti ban mobil Keyna.

"Wah thanks ya Al," ucap Keyna tersenyum senang.

"Iya, ya udah sana pulang," balas Alfian dan membersihkan telapak tangannya yang kotor.

"Oke, oh ya Al," ucap Keyna tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Tawaran gue yang tadi masih berlaku ya," ucap Keyna tersenyum lebar.

"Tawaran?" tanya Alfian tak mengerti.

"Iya. Tawaran jadi pacar gue, bye Alfian."

Setelah mengatakan hal tersebut, Keyna langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan normal. Meninggalkan Alfian yang sedari terus menahan senyumnya.

Alfian hendak menuju ke mobilnya sebelum ia menginjak sesuatu. Ia memperhatikan benda itu dan akhirnya menaruhnya di saku celananya.

---

Pukul 06.40, Keyna sudah sampai di sekolah. Ia berjalan menuju kelasnya, namun ia melihat ada Sarah beserta gengnya itu di depan kelasnya.

Keyna menebak bahwa Sarah belum puas dengan kejadian kemarin. Bahkan sebenarnya Keyna bingung, kenapa Sarah terlihat sangat tidak suka dengannya.

Keyna berjalan hingga akhirnya ia sampai di depan kelasnya. Ia mengabaikan Sarah dan langsung masuk ke dalam kelas.

"Eh lo," ucap Sarah menghentikan langkah Keyna.

"Gue?" tanya Keyna sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Iya siapa lagi," jawab Sarah mendengus kesal.

"Ada urusan apa sama gue?" tanya Keyna menghampiri Sarah.

"Berani banget ya lo baru masuk udah ngedeketin Joshua."

"Padahal satu sekolah udah tau kalo Joshua cuma boleh deket sama gue," lanjut Sarah membuat Keyna mengernyit bingung.

"Hah?" ucap Keyna bingung.

"Ya elah Joshua cuma temen doang kali," lanjut Keyna.

"Lo pikir gue percaya?" ucap Sarah dan berjalan mendekati Keyna. Berniat untuk mengintimidasi.

"Eh itu bukannya Joshua ya?" ucap Keyna sembari menunjuk ke arah belakang Sarah. Sarah pun terkecoh dan melihat ke belakang.

Keyna menggunakan kesempatan ini untuk kabur. Sarah yang sadar sudah ditipu pun kesal dan mengejar Keyna.

Keyna masuk ke dalam sebuah ruangan, entah ruangan apa yang penting ia aman.

"Ngapain di sini?" tanya Alfian yang terkejut melihat Keyna tiba-tiba masuk ke dalam ruang fotografi.

"Eh lo lagi, jangan-jangan kita jodoh?" ucap Keyna mengabaikan pertanyaan Alfian.

Alfian menggeleng-gelengkan kepalanya, dan kembali mengulangi pertanyaannya.

"Lo ngapain ke sini? Kayak lagi dikejar-kejar gitu."

"Dikejar sama nenek lampir gue, serem banget," jawab Keyna dan melihat-lihat isi ruangan fotografi tersebut.

"Nenek lampir?" tanya Alfian mengernyit bingung.

"Maksud gue Sarah," ucap Keyna membenarkan.

"Baru masuk kenapa udah ada masalah sama Sarah?" tanya Alfian.

"Masa dia nuduh gue deketin Joshua, padahal gue sama Joshua kan cuma temen doang," jawab Keyna.

"Lo kenal gak sama Joshua?" tanya Keyna.

"Kenal. Dia temen gue, satu kelas juga," jawab Alfian sembari membersihkan lensa kameranya.

"Btw gue baru tau ada ruangan kayak gini di sekolahan," ucap Keyna takjub melihat isi ruangan fotografi yang terlihat sangat hidup.

"Makanya keliling sekolahan biar tau."

"Lo yang nemenin ya? Wah mau banget sih gue," ucap Keyna terkekeh kecil membuat Alfian menarik senyum kecil.

Tiba-tiba bel jam pelajaran pertama sudah berbunyi.

"Eh udah bel, gue ke kelas dulu ya Al," ucap Keyna dan hendak keluar namun tangannya di tahan oleh Alfian.

"Bareng aja," ucap Alfian membuat Keyna terkejut sekaligus tersenyum lebar.

Akhirnya Keyna dan Alfian berjalan beriringan menuju kelas, karena kelas mereka berdua bersebelahan.

"Tau gak Al? Gue kalo jalan sama lo berasa lagi jalan sama tiang," ucap Keyna yang baru sadar ternyata Alfian sangat tinggi.

"Lo aja yang pendek," balas Alfian.

"Masa iya gue harus makan bambu biar tinggi?"

-sepulang sekolah-

"Key jadi main ke rumah gue kan?" tanya Luna saat bel pulang sekolah sudah berbunyi.

"Jadi dong ayo, gue kangen banget sama tante Arla," jawab Keyna bersemangat.

Keyna dan Luna pun masuk ke dalam mobil Luna. Luna melajukan mobilnya dengan kecepatan normal meninggalkan kawasan sekolah.

"Sarah kayaknya suka banget ya sama Joshua?" tanya Keyna kepada Luna.

"Banget Key dari kelas 10, sebenernya Sarah baik cuma dibutakan sama cinta aja," jawab Luna membuat Keyna bergidik ngeri.

"Serem banget," ucap Keyna.

Selang beberapa menit mereka sudah sampai di rumah Luna.

"Luna kamu udah pulang?" tanya Arla yang baru saja selesai memasak.

"Iya Ma, liat aku bawa siapa," ucap Luna.

"Siapa?" tanya Arla.

"Tante," ucap Keyna dan mencium tangan Arla.

"Ya ampun Keyna?" ucap Arla terkejut.

"Tante apa kabar?" tanya Keyna.

"Baik kok, kamu apa kabar? Kenapa gak pernah main ke sini?" tanya Arla.

"Aku baik tante, aku aja baru sempet ke Bandung," jawab Keyna tersenyum kecil.

"Ya udah Ma kita mau ke atas dulu ya," ucap Luna dan mengajak Keyna untuk menuju ke kamarnya.

Saat sampai di kamar Luna, Keyna langsung merebahkan tubuhnya di kasur milik Luna.

"Kamar lo gak berubah ya Lun," ucap Keyna yang sedang memperhatikan isi kamar Luna.

"Iya dong. Oh ya lo mau nonton drakor gak?" tawar Luna.

"Drakor apaan Lun?" tanya Keyna beralih duduk di sebelah Luna.

"The Penthouse II," jawab Luna.

"Hah? Season duanya udah keluar?" tanya Keyna.

"Udah kemarin tau," jawab Luna dan menyalakan laptopnya.

"Gila gue udah penasaran banget gara-gara di season 1 bunda mati," ucap Keyna semangat.

"Menurut gue sih bunda Suryeon bakal keluar di season 2 ini," ucap Luna menimpali.

"Gue juga!"

"Key btw anting-anting lo yang kanan dimana?" tanya Luna yang sedari tadi memperhatikan Keyna.

"Anting-anting gue ada di tel-" ucapan Keyna terpotong saat ia memegang telinga kanannya namun tidak ada anting-antingnya.

"Loh kok gak ada," ucap Keyna. Ia bercermin dan memang di telinga kanannya tidak ada anting-anting.

"Lo sejak kapan sadar anting-anting gue gak ada Lun?" tanya Keyna.

"Tadi sewaktu di sekolahan, tapi gue lupa ngasih tau lo."

"Aduh ilang dimana ya," ucap Keyna frustasi.

"Coba lo inget-inget deh, semalem lo dimana?" ucap Luna membuat Keyna berpikir keras.

Keyna pun menutup matanya, berusaha mengingat ada dimana ia semalam.

"ALFIAN!"

To be continued...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perfect Match   Chapter 16

    Happy Reading!Keyna merebahkan tubuhnya di atas kasurnya yang empuk. Ia teringat bahwa tadi Luna memberikan sebuah kotak dari seseorang yang mengaku sebagai temannya.Keyna pun beranjak duduk dan mengambil tasnya, ia mengambil sebuah kotak kecil berwarna coklat tua.“Isinya apaan ya?” gumam Keyna sembari memperhatikan kotak tersebut.Keyna memberanikan dirinya untuk membuka kotak tersebut. Namun tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk di handphone miliknya sehingga ia terpaksa meletakkan kembali kotak tersebut.“Halo Josh?” tanya Keyna setelah menjawab panggilan yang ternyata dari Joshua.“Eh, kepencet Key sorry,” balas Joshua di seberang membuat Keyna mendengus kesal.“Sumpah ya lo Josh gue kira ada apaan,” ucap Keyna membuat Joshua yang ada di seberang meringis kecil.“Hehe maaf Key, ya udah gue mati-“Tut tut tut.Belum sempat Joshua menyelesaikan perkataannya, Keyna sudah memutuskan panggilan tersebut terlebih dahulu. Key

  • Perfect Match   Chapter 15

    “Bunda lihat Dika nggak bun?” tanya Keyna kepada Ira, karena sejak tadi ia tak melihat keberadaan adiknya itu.“Tadi kayaknya nganterin Feya ke toko depan,” jawab Ira membuat Keyna mengernyit bingung.“Dari tadi bun?” tanya Keyna lagi, pasalnya ia sudah mau pulang sekarang.“Lumayan, kamu sudah mau pulang?” tanya Ira dan dijawab anggukkan kepala oleh Keyna.“Iya bun udah malem besok Keyna sekolah,” ucap Keyna menatap jam di pergelangan tangannya.Tiba-tiba Keyna teringat bahwa ada Alfian, Keyna pun tersenyum kecil karena mendapat ide.“Bun Keyna pulang ya,” ucap Keyna membuat Ira bingung.“Loh kamu mau pulang sama siapa?” tanya Ira.Keyna hanya diam dan menunjuk Alfian yang sedang mengambil beberapa foto anak-anak panti dengan kamera yang dibawanya. Bahkan Keyna tidak sadar bahwa Alfian membawa kamera.“Alfian?” tanya Ira mengikuti arah yang ditunjuk Keyna.“Iya bun,” jawab Keyna menganggukkan kepalanya semangat.“Mem

  • Perfect Match   Chapter 14

    “Dika ayo cepetan,” ucap Keyna di depan pintu kamar Dika.Cklek.Dika pun keluar dengan wajah masam karena dipaksa untuk ikut dengan kakaknya itu.“Nah ayo berangkat,” ucap Keyna bersemangat dan berjalan lebih dulu menuju mobil.Dika berjalan menyusul Keyna dan masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu, ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan normal menuju panti asuhan yang Keyna maksud.“Siapa yang ulang tahun?” tanya Dika melihat Keyna memegang sebuah kotak kado.“Bunda Ira, masih inget nggak lo?” ucap Keyna membuat Dika berpikir sejenak.“Masih lah,” ucap Dika dengan yakin.Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di panti asuhan “Kasih Ibu”. Keyna pun langsung berjalan masuk disusul oleh Dika di belakangnya.“Fey!” panggil Keyna saat melihat Feya sedang menata kue ulang tahun.“Sini Key,” ucap Feya membuat Keyna berjalan ke arahnya.“Bunda Ira dimana?” tanya Keyna melihat ke sekelilingnya.“Masih di l

  • Perfect Match   Chapter 13

    “Eh Key btw tadi ada murid baru loh. Ganteng banget serius nggak bohong gue,” ucap Luna saat jam istirahat dan saat ini ia tengah berada di kantin bersama Keyna.“Murid baru?” tanya Keyna mengernyitkan dahinya bingung.“Iya di kelas kita tau masa lo nggak nyadar,” ucap Luna menganggukkan kepalanya.“Tadi kan gue masuk kelasnya telat,” ucap Keyna mengedikkan bahunya.“Sama Alfian lagi, curiga gue hubungan lo sama Alfian,” ucap Luna menyipitkan matanya mebatap Keyna.“Nggak usah ngaco,” ucap Keyna membuat Luna terkekeh kecil.“Oh ya tadi di suruh ngumpulin fotokopian ijazah smp ke bu Meli,” ucap Luna membuat Keyna membelalakkan matanya terkejut.“Astaga gue belum,” ucap Keyna menghentikan aktivitas makannya.“Gue mau fotokopi dulu ya Lun,” lanjut Keyna dan meminum air putihnya hingga habis.“Mau gue anter?” tawar Luna menatap Keyna.“Nggak usah bentar doang ke depan,” tolak Keyna dan langsung berjalan menuju kelas untuk menga

  • Perfect Match   Chapter 12

    "Ngapain malem-malem di sini?" tanya Alfian dan duduk di sebelah Keyna."Astaga lo ngagetin gue aja," ucap Keyna mengelus dadanya pelan."Gue cuma mau nyari udara segar aja," lanjut Keyna menjawab pertanyaan Alfian."Eh Al emang tadi ayamnya beneran enak?" tanya Keyna."Iya," jawab Alfian beralih menatap Keyna."Beneran? Gue jad-""Lo gak kedinginan?" tanya Alfian meraih kedua tangan Keyna.Alfian meniup telapak tangan Keyna dan menggosok pelan. Keyna terlamun melihat perlakuan Alfian. Alfian meletakkan kedua telapak tangan Keyna di pipi Keyna.Mata Alfian terkunci menatap Keyna, rasanya malam ini tidak terasa dingin sekali. Justru sebaliknya terasa sangat hangat."Ayo masuk," ucap Alfian menyadarkan Keyna."Eh iya," ucap Keyna dan berjalan beriringan dengan Alfian ke dalam villa."Langsung tidur, besok kita masih ada acara," ucap Alfian begitu sampai di depan kamar Keyna."Iya makasih Al.""Makasih

  • Perfect Match   Chapter 11

    "Key liburan enaknya kemana ya?" tanya Luna yang saat ini sedang berada di kamar Keyna."Gak tau," jawab Keyna sembari mengendikkan bahu."Dih lo mah enak ke puncak sama tim fotografi," ucap Luna membuat Keyna mengernyitkan dahi."Kok lo tau sih Lun?" tanya Keyna."Joshua yang ngasih tau gue," jawab Luna."Enak ya kalian, lah gue," ucap Luna sembari menunjuk dirinya sendiri."Ya elah tenang aja kali, itu juga acaranya seminggu sebelum masuk sekolah. Jadi kita bisa liburan bareng dulu," ucap Keyna menghibur Luna. Luna mengangguk-anggukkan kepalanya.Tiba-tiba handphone Keyna berbunyi menunjukkan ada sebuah pesan masuk. Keyna terkejut ternyata yang mengirim pesan adalah nomor tidak dikenal yang sama seperti waktu itu.+6287-2607-5084Kayaknya gue harus nunda pertemuan kita deh.Tapi lo tenang aja, kita pasti bakal ket

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status