LOGINWARNING!!! 18+++ Pastikan usia kalian sudah dewasa untuk membaca cerita ini! Aneesa punya segalanya-ketenaran, kekayaan, dan keyakinan bahwa tak ada pria yang setara dengannya. Namun, Marcello datang bukan untuk mengagumi Aneesa. Ia adalah bintang F1 yang berdiri sejajar dengannya di dunia yang gemerlap. Sementara Barron, si gentelman yang kaya Raya dan perfectionis adalah sosok yang 'pantas' dijadikan pasangan. Mampukah Marcello menaklukkan hati seorang wanita yang terlalu tinggi menilai dirinya sendiri? Di antara balapan, panggung megah, dan luka, cinta jadi taruhan yang paling berani.
View MoreChapter 82Bukan yang Terpilih Hidangan di atas meja disajikan oleh juru masak pribadi keluarga Barron, seorang koki yang pernah bekerja di restoran fine dining berbintang Michelin dan biasa menyajikan menu degustation kelas atas. Namun, kemewahan itu tidak memberikan kesan spesial bagi Aneesa. Ia lebih menyukai makan malam keluarga kerajaan; suasananya hangat dan benar-benar terasa seperti berada di tengah-tengah keluarga, jauh lebih nyaman dibandingkan makan malam keluarga yang serba fine dining. Apalagi ia baru saja melalui penerbangan sebelas jam, lelah dan kelaparan karena menu makanan di pesawat pribadi kurang membuatnya berselera. Ia butuh makanan yang benar-benar bisa mengenyangkan perutnya dan masakan Marcello terlintas di pikirannya, tetapi kemudian Aneesa segera kembali ke realitas di depannya. Di ruangan megah itu ayah Barron hanya berbicara beberapa patah kata sejak Aneesa duduk di sana, sekedar percakapan perkenalan yang sangat sopan dan formal. Ibu Barron yang terlih
Chapter 81Bukan Tamu Spesial Begitu mobil berhenti di depan rumah orang tua Barron, Aneesa langsung merasakan banyak keraguan di benaknya. Ketika berjalan di samping Barron yang menggandengnya dengan percaya diri, langkahnya terasa sangat berat dan kepercayaan diri Aneesa sepertinya berkurang lebih dari separuh karena gaun yang dikenakannya—gaun pilihan Barron yang menurutnya bukan seperti akan menghadiri pesta sosialita ketimbang makan malam keluarga. Bahkan wanita-wanita bangsawan keluarga kerajaan saja tidak mengenakan gaun seperti yang sedang dikenakannya sekarang jika hanya menghadiri acara makan malam keluarga. Ditambah lagi di perjalanan menuju tempat tinggal orang tuanya, Barron memberikan daftar hal-hal yang tidak boleh Aneesa lakukan. “Jangan menyilangkan kaki di bawah meja.” “Jangan sentuh gelas dulu sebelum ayah melakukannya.” “Pegang garpu yang kanan, bukan yang kiri.” “Jangan tertawa terlalu keras, Mama sangat sensitif.” Semua membuat Aneesa pening, bukan karena
Chapter 80 Aturan Khusus Keluarga Barron Aneesa menghela napas seraya memandangi wajahnya di pantulan cermin, ia terlihat lelah dengan cekungan mata cukup dalam. Semalam ia tidak bisa tidur karena merasakan dilema, bahkan untuk pertama kalinya ia merasakan tidak ingin kembali ke Los Angeles. Noel berulang tahun, ia juga telah berjanji pada adiknya untuk merayakan tahun baru di Barcelona bersama keluarganya. Nyatanya sekarang ia berada di Los Angeles, sendirian karena orang tua Barron mengundangnya untuk makan malam. Aneesa telah dengan halus berusaha menolak undangan Barron, mengatakan jika hari ini di rumahnya juga ada acara makan malam untuk merayakan ulang tahun Noel.“Aku sudah menyiapkan pesawat pribadi untukmu besok, jadwalnya pukul satu dari Madrid,” kata Barron di telepon. Penolakan secara halusnya tidak digubris Barron dan ia terlalu enggan mengeluarkan energi untuk membantah Barron karena saat itu pikirannya sangat kacau. Ia tidak ingin mengecewakan Noel dan ingin berada
Chapter 79Marcello Kecewa Marcello tiba di kediaman Jessie, ibu tiri Aneesa dan mendapati bibinya terlihat murung. Marcello menebak ada sesuatu yang membuat bibinya tidak senang, ia pun mendekati Jessie yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.“Di mana Noel?” tanya Marcello seraya meletakkan sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas kado bergambar boneka berukuran besar ke atas sofa. Jessie menarik napas pelan dan menatap Marcello seolah memohon sesuatu. “Dia sedang merajuk, di kamarnya.” Jawaban bibinya membuat alis Marcello berkerut. “Merajuk? Hari ini adalah hari ulang tahunnya, bukankah seharusnya dia sangat gembira?” Tanggal dua puluh enam Desember adalah hari uang tahun Noel. Meskipun dilahirkan di keluarga yang berada dan ibu yang berdarah bangsawan Spanyol, tetapi ulang tahun di keluarga mereka selalu dirayakan dengan cara yang sangat sederhana. Tidak ada pesta mewah, hanya perayaan kecil seperti meniup lilin ulang tahun lalu memotong kue kemudian makan malam keluarga da
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews