Share

Bab 1311

Auteur: Arif
Uang bisa membeli segalanya, membuat segalanya selesai dengan cepat. Mereka pun termasuk telah melakukan yang terbaik.

Segera, pangan gelombang pertama ini pun selesai didistribusikan. Setidaknya, ini sudah cukup untuk meredakan keresahan rakyat dalam waktu singkat.

Meskipun belum teratasi sepenuhnya, mereka sudah bisa bernapas lega. Wira tentu merasa senang saat mendengar kabar ini.

"Benar-benar mudah. Mereka bersedia membantu kita melakukan begitu banyak hal. Kita saja nggak akan secepat ini. Kalau mereka terus membantu, bukankah masalah ini akan mudah diatasi?" ucap Wira sambil tersenyum, lalu menyesap tehnya.

Sementara itu, Biantara, Daus, dan Dewina yang duduk di samping tersenyum. Hanya saja, senyuman mereka ini tampak berbeda-beda.

Daus tersenyum meremehkan sambil membatin, 'Berlebihan sekali. Kalau bukan karena uangmu itu, mana mungkin mereka bersedia membantumu? Kira-kira, apa yang akan dilakukan Wira lagi setelah menyetujui mereka hal itu?'

Sementara itu, Biantara tersenyum g
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1312

    Biantara menjelaskan panjang lebar. Setelah mendengarnya, Wira akhirnya mengerti. Kemudian, dia berkata, "Kalau begitu, sepertinya kita harus menyerang dari dalam."Daus tersenyum sinis. Menyerang dari dalam? Apa yang direncanakan Wira? Ketiga orang itu jelas berkomplot. Mereka punya bawahan, kekuasaan, dan uang, pantas untuk disebut penguasa di sini. Jadi, mana mungkin Wira bisa menghancurkan ketiga orang itu? Kecuali, mereka bertiga idiot!Wira melirik Daus. Ketika melihat senyuman sinisnya, dia berucap dengan tidak acuh, "Tuan Daus, katakan saja kalau ada yang ingin disampaikan. Untuk apa tersenyum mengejek begitu?"Daus pun menyahut, "Yang Mulia, saya nggak bermaksud begitu. Saya hanya penasaran, ketiga orang itu bukan idiot, mana mungkin hubungan mereka bisa dihancurkan semudah itu?"Biantara memahami pemikiran Daus, tetapi tidak mengatakan apa pun. Ketiga orang ini bisa dibilang adalah satu kesatuan. Pasti sulit untuk memisahkan mereka.Wira tersenyum dan menjelaskan, "Hal sepert

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1313

    Wira mengangguk mendengarnya. Dia tentu paham masalah ini tidak begitu mudah diselesaikan. Dia tersenyum sambil berkata, "Itu sudah pasti. Tapi, orang ini punya dendam terhadap Luki. Kita bisa memanfaatkan hal ini. Biantara, bantu aku buat janji dengan Ongki. Bilang saja ... aku ingin meminta bantuannya."Meskipun Biantara tidak tahu apa yang ingin dilakukan Wira, dia tetap menuruti perintahnya. Malam harinya, Wira pun menunggu di tempatnya, sedangkan Biantara diam-diam mendatangi kediaman Ongki.Ongki baru selesai makan malam. Dia berniat pergi ke kamar selirnya untuk memuaskan hasrat, tetapi Biantara malah tiba-tiba muncul dan menghalangi jalannya."Eh? Kamu?" Ongki pun terkejut melihatnya. Sementara itu, Biantara berucap, "Maafkan aku, Tuan. Raja Uttar ingin meminta bantuanmu, jadi aku menyusup kemari. Tolong jangan tersinggung."Ongki mengejapkan mata mendengarnya. Dia merasa agak heran, tetapi tidak mengatakan apa pun. Kemudian, dia menyahut, "Meminta bantuanku? Oke. Katakan saja,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1314

    "Pangan dan donasi ini sebenarnya hanya bernilai 1 juta uang emas. Istana tiba-tiba mengurangi jumlahnya sampai setengah, jadi sisa 500.000 uang emas. Sekarang 30% telah dibagikan, jadi sisanya hanya 200.000 uang emas. Hais ... gimana bagusnya ini? Aku merasa nggak enak hati," ucap Wira.Begitu mendengarnya, Ongki pun terkesiap. Bukankah itu artinya hanya tersisa 100.000 uang emas? Jika dibagi rata, masing-masing dari mereka hanya akan mendapat 30.000-an uang emas? Jumlah ini jauh sekali dari penghasilan mereka!"Yang Mulia, tolong jangan bercanda. Ini nggak serius, 'kan?" tanya Ongki dengan ekspresi agak getir.Wira segera menimpali, "Aku nggak mungkin menipumu dalam hal seperti ini. Aku memberitahumu karena merasa karaktermu cukup baik. Makanya, aku ingin mendiskusikan masalah ini denganmu dan mencari tahu bagaimana reaksi teman-temanmu nanti."Ongki mengejapkan matanya sambil berkata, "Yang Mulia, kenapa malah mencari saya? Orang yang bertanggung jawab atas hal ini seharusnya Tuan L

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1315

    Ongki agak terkejut mendengarnya. Dia pun bertanya, "Yang Mulia, masalah apa yang ingin Anda bahas dengan saya?"Meskipun hanya fokus pada pangan dan donasi, Ongki bisa merasakan masalah ini sangat penting. Kalau tidak ditangani dengan baik, takutnya situasi akan memburuk. Jadi, dia tentu ingin mendengar apa yang akan dikatakan Wira.Wira pun berucap, "Tuan Ongki, sebenarnya tujuan utamaku menyuruhmu datang untuk mengawasi Luki dan Yusri. Bagaimanapun, yang bisa dikeluarkan hanya tersisa 200.000 uang emas. Ditambah lagi istana ingin melengserkan Luki. Ada 1.000 pasukan yang berada di bawah naungan Luki sehingga aku nggak ingin mengusiknya.""Kamu juga mengerti alasannya. Aku bukan penduduk asli Kerajaan Agrel. Jabatanku ini diberikan Ibu Suri. Apalagi, masih ada orang yang ingin mencelakaiku di sini. Makanya, aku merasa akan lebih baik kalau kita kerja sama," jelas Wira.Ongki pun memahami maksud Wira. Setelah ragu-ragu sejenak, dia masih kurang memercayai Wira. Dia merasa hal ini terl

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1316

    Cepat atau lambat, Luki pasti akan mendapatkan masalah. Jadi, bekerja sama dengan Wira adalah keputusan terbaik. Wira adalah seorang raja, pasti bisa melindunginya.Selain itu, Ongki juga tergiur dengan kekayaan yang dimiliki Luki. Jelas sekali, itu bukan nominal kecil. Jika berhasil menguasai semuanya, dia bisa menjadi penguasa besar di Niaga.Jadi, setelah mempertimbangkannya, Ongki bertanya, "Yang Mulia, bagaimana kalau saya langsung membawa orang untuk menghabisinya?"Ongki adalah orang yang berkarakter kejam. Begitu seseorang membuatnya gusar, dia bisa langsung membunuh orang itu.Tawaran ini pun membuat Wira tertegun. Secepat itu perkembangannya? Langsung membawa orang membunuh Luki? Ide ini cukup bagus!Wira memikirkannya sesaat sebelum menyahut, "Boleh saja, tapi harus dilakukan secara diam-diam. Jangan sampai identitasmu terungkap. Bagaimanapun, membunuh pejabat istana merupakan dosa besar!"Ongki pun tertawa dan membalas, "Yang Mulia tenang saja. Saya bisa menghabisinya denga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1317

    Usai Wira berkata demikian, raut wajah Ongki terlihat sangat gembira. Inilah hal terpenting baginya, yang lainnya sama sekali bukan masalah. Membunuh ataupun tidak membunuh, sama-sama adalah perkara mudah bagi Ongki.Di pegunungan yang jauh dari istana ini, setidaknya akan ada dua orang yang mati setiap tahunnya. Hanya saja, tidak ada yang berani berkomentar apa-apa. Selama bayarannya banyak, kalaupun diminta membunuh putra mahkota di Niaga, Ongki juga berani melakukannya.Meskipun agak berlebihan, ini bukan omong kosong. Ongki memang memiliki kemampuan tersebut. Asalkan direncanakan dengan matang, siapa yang bisa menuduhnya? Ongki hanya perlu mencari beberapa kambing hitam, itu adalah hal yang sangat mudah baginya. Bagaimanapun, Ongki dapat dianggap sebagai kaisar lokal di Niaga."Oke. Kalau begitu, Pangeran, aku akan menunggumu!" ucap Ongki yang terkekeh-kekeh, lalu segera pergi.Begitu Ongki pergi, Biantara berjalan keluar, lalu bertanya dengan penasaran, "Kak Wira, kamu mau memanfa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1318

    Setelah mendengar perkataan tersebut, Luki tertegun sejenak.Wira mendengus dingin dan langsung berkata, "Luki, apa kata-kataku masih belum cukup jelas, atau kamu yang nggak paham? Mana mungkin kamu nggak tahu apa yang sudah kamu lakukan sendiri? Luki, biar kutegaskan, aku memberitahumu tentang ini karena itu masih diperlukan. Kalau nggak, kamu pasti sudah mati, mengerti?"Usai mendengar perkataan Wira, ekspresi Luki langsung menjadi sangat suram. Dia sangat tahu apa yang telah dia lakukan selama beberapa tahun ini. Namun, dia yakin bahwa pemerintah tidak akan melakukan sesuatu terhadapnya. Di pegunungan yang jauh dari istana ini, kalaupun dia serakah, memangnya berapa banyak yang dapat dia korupsi?Luki pun berkata, "Pangeran, kamu jangan menakut-nakutiku!" Dia memicingkan mata dengan sorot mata yang dingin.Wira juga menatapnya, lalu berkata sambil tersenyum dingin, "Kenapa, Luki? Kamu nggak terima?"Setelah itu, Wira langsung mengeluarkan senapan dan melancarkan satu tembakan ke tan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1319

    Wira berbicara dengan Luki dari sudut pandang yang berbeda.Setelah mendengar perkataan itu, ekspresi Luki berubah dan menarik napas dalam-dalam. Sebenarnya, dia memang orang yang intelektual dan hatinya selalu berpikir untuk menjadi orang baik. Namun, kenyataan tidak mengizinkannya. Terkadang, tindakan yang jujur dan bersih, tidak memungkinkannya untuk bertahan hidup.Maksud dari perkataan Wira seolah-olah ingin memberi tahu Luki untuk melakukan apa pun yang diinginkannya, kecuali meningkatkan kemiskinan di daerah ini. Dia tentu saja ingin melakukan seperti itu, tetapi dengan adanya Ongki dan Yusri, dia tidak bisa melakukannya. Kedua orang itu adalah penguasa daerah setempat dan sulit untuk dihadapi. Dia tidak mungkin bermusuhan dengan mereka.Sebenarnya, saat baru datang ke Niaga, Luki memang ingin mengubah situasinya dan membuat daerah itu menjadi makmur. Namun, di hari pertamanya datang ke sana, dia langsung mendapat hadiah besar berupa uang dan wanita dari Ongki dan Yusri. Dia pun

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status