Share

237. Labirin Transisi (2)

"Jangan ke mana-mana sampai aku datang."

Jaka berpesan kepada mereka setelah tiba di inti labirin.

Ruangan itu sangat besar, komposisi dinding terbuat dari kristal yang memancarkan sinar kebiruan, di tengah ruangan terdapat altar berbentuk bundar dengan bagian atap terbuka pada malam purnama.

Altar itu tempat keluar masuknya makhluk dari dua alam.

"Kalian bersembunyi di ceruk dinding. Aku segera kembali."

Jaka berkeyakinan, jika makhluk roh dapat menembus dinding, maka ia pun bisa, karena ia mempunyai ilmu roh.

Jaka merangkapkan tangan di dada, matanya terpejam merapal mantra, kemudian sosoknya berubah menjadi seberkas sinar berekor.

Sinar itu melesat menembus dinding menuju ke ruangan di mana tiga makhluk berjubah hitam berada.

Sementara itu tiga makhluk roh tertawa-tawa di sayap labirin.

"Jaka Slebor boleh berjaya di alam nyata!" kata kakek bersyal biru di sela tawanya. "Di labirin transisi ia hanyalah marmot kebingungan!"

"Tapi mereka pergi ke mana?" tanya kakek bersyal merah. "Apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status