Share

25. Bukan Pangeran

"Kau mau bermalam di sini, anak muda?" tanya Tabib Kebab. "Bagaimana kalau prajurit kerajaan datang lagi?"

"Mereka pasti mengira aku sudah pergi ke perbatasan dengan jalan kaki," sahut Jaka. "Jadi kemungkinan kecil datang lagi."

Tabib Kebab tersenyum. "Kau cerdik, anak muda. Kau bisa memperdaya prajurit kerajaan, berarti kau juga bisa menipu aku dengan mudah."

"Jadi kau curiga aku akan menipumu, Kek?" tatap Jaka tidak enak. "Baiklah, aku bayar di muka. Berapa sewa kamarnya?"

"Kamar itu tidak disewakan, anak muda. Aku menerimamu karena kau kesulitan mencari tempat bermalam."

"Lalu apa maksudnya aku bisa menipumu dengan mudah?" tanya Jaka penasaran.

Tabib Kebab menatap dengan selidik. "Mengapa kau mengajak bertukar jubah? Apa jubah itu bermasalah?"

"Katamu jubah ini biasa dipakai para pangeran. Aku bukan pangeran. Maka itu aku mengajak tukaran."

"Kau adalah bangsawan Asir. Jadi sangat pantas memakai jubah itu. Yang aku heran, bangsawan Asir memiliki jubah tersendiri, mengapa kau tidak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status